Part 6-Gelang Inzu

277 44 8
                                    

-mencintaimu adalah hal terindah bagiku dan sebuah tantangan tersendiri bagiku-
*

"loh gelang ku mana?". Dina sadar kalau gelang yg biasa ia pakai tidak ada saat akan di lepas karna ingin wuduh

aku lupa naroh kali ya? Tapi ga mungkin, kan tiap hari aku pakai”. Batin dina

“jangan jangan? Jatoh karna agak kelonggaran lagi”. Kata dina

“aduh gimana nih? Biarin dulu aja kali ya? Yaudah deh nanti di cari dulu siapa tau ketemu lupa naroh”. Kata dina pasrah

-

“chiq kamu lihat gelang aku gak?”. Tanya dina saat selesai sholat dan mencari gelang nya

“gelang inzu?”. Tanya chiqa

“iya, liat gk?”. Tanya dina lagi

“nggak tuh din kenapa emang?”. Tanya chiqa

“hilang chiq”. Ucap dina sedih

"udah kamu cari?". Tanya chiq

"udah tapi ga ketemu". Kata dina

"di rumah udah di cari?". Tanya chiqa

"belum sih". Kata dina

“coba kamu cari dulu di rumah siapa tau ada, kan kamu dari tadi di sini, siapa tau lupa naroh di rumah”. Kata chiqa

“iya kali ya? Yaudah aku pulang dulu ya chiq”. Kata dina

“iya hati-hati”.

“eh eh bentar chiq , mau Tanya”. Dina berbalik ke tempat chiqa

“nanya apa?”. Kata chiqa

“katanya ada jadwal di sini ya? Di desa kita? Katanya pinggir musholla bener gk?”. Tanya dina bertubi tubi

“iya ada 1 sampe 2 mingguan lah kayak nya”. Kata chiqa

"ooh, kamu liat?". Dina beroh ria

"yaiya lah ga mungkin gak". Kata chiqa

"mas mas hadrah gitu". Geming dina

"emang". Kata chiqa mendengar suara dina

"hehe". Cengenges dina

Jadi mereka sekarang ada di tpq dan pinggir kanan tpq itu musholla, pinggir kiri tpq itu rumah dina. Kalo rumah chiqa masih belok belok

“yaudah duluan ya chiq”. Pamit dina

“iya”.

--

“chiq jadwal nya jadi kan?”. Tanya dina saat mereka berada di kampus

“gatau din masih belum pasti gitu, katanya sih mau di cancle tapi gatau juga, mungkin kak ahkam tau”.  Kata chiqa

“ya kali nanya ke dia ga berani aku”. Kata dina

“yakan siapa tau biar makin deket gitu hehe. Kata chiqa

“apaan sih kamu". Malu dina

“aciyee, gelang kamu gimana? Udah ketemu?”. Tanya chiqa

“belum nih chiq, kayak nya hilang deh”. Sedih dina

“sabar aja kalo rezeki balik kok, kamu ikhlasin aja”. Kata chiqa

“iya deh”. Pasrah dina

“yaudah din aku masuk duluan ya”. Kata chiqa pamitan karna ada jam

“iya chiq hatai-hati”.

“iya”.

“zulfa”.  Panggil seseorang saat dina akan pergi ke kelas nya

"kak ahkam? Ngapain dia manggil aku?". Batin dina

“bentar mau nanya”. Kata ahkam menarik nafas

“ada apa kak?”. Tanya dina

“ini gelang antum bukan?”. Tanya ahkam

“hah? Iya kak, kok bisa sama kakak?”. Kata dina senang

“kemarin jatoh pas kita tabrak an mungkin”. Kata ahkam

“makasih ya kak”. Kata dina tersenyum

“subhanallah ciptaanmu”. Batin ahkam

“iya sama-sama”. Kata ahkam ikut tersenyum

“kak nama panggilan saya dina bukan zulfa afwan”. Kata dina hati-hati

Assalammualaikum ukhti wa akhi,

Ada pantun nih buat antum
Gigi acha ngilu kerna permen
Rugi membaca Kalau tak votmen

Wkwk ga nyambung

Cinta nya Anak Majlis♡[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang