✏ 9. Perihal Prioritas

21 3 0
                                    


Haikal

Mw nitip kopi ga?

Cila

Mau

Lo beli dmn?

Haikal

Janjiw

Cila

Mau latte kal

2 shots ya

Haikal

Y


"Dih, sok cakep amat tu anak pake irit typing!" nyinyir Cila membaca pesan terakhir Haikal.

Perempuan itu langsung meletakkan handphonenya di atas meja dan kembali mengeringkan rambutnya. Tak lupa ia memakai skincare dan haircarenya sebagai ritual sehabis mandi. Setelah itu ia membawa peralatannya seperti laptop, binder dan pulpen untuk mengerjakan tugas ke ruang tamu. Ia mengamati sekitar apalagi hal perlu ia lakukan sebelum Haikal datang.

Makan, ah. Laper.

Cila berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas. Ia mengeluarkan sekotak sereal dan susu cair, tidak lupa ia mengambil mangkok dan sendok dari rak piring. Malam itu ia malas memasak, maka Cila memutuskan untuk memakna sereal sebagai penggantinya. Perempuan yang sedang menggunakan piyama berwarna navy dengan rambut yang tidak terikat itu membawa semangkuk serealnya ke arah ruang tamu. Ia melahap serealnya sambil mengecek handphonenya.

Jempolnya memencet aplikasi berlogo merah dimana terdapat banyak video di dalamnya bernama Youtube. Ia melihat beberapa video yang menarik perhatiannya sambil menyuapkan sereal ke dalam mulutnya. Terkadang, jika ia ingin membunuh rasa sepi sambil menyantap makanannya, Cila akan membuka Youtube dan menonton beberapa video dari channel kesukaannya. Jika ia sedang bersama mamanya, mungkin hal mereka akan memilih untuk menonton televisi. Namun, karena acara televisi kini tidak menarik lagi baginya, dan juga mama sedang tidak berada disampingnya, makan ia lebih memilih menonton Youtube.

Selang 15 menit, terdengar bunyi motor di depan rumahnya yang ia yakini sebagai pertanda kehadiran Haikal. Tidak butuh waktu lama untuk menjawab pertanyaan Cila, ketukan pintu rumahnya langsung menjawab dugaan perempuan tersebut. Ketika Cila membuka pintu, benar saja, terpampang dengan jelas sosok Haikal dengan outfit kasual khasnya beserta tas punggung dan sekeresek minuman yang Cila yakini sebagai kopi pesanannya.

"Masuk aja," ucap Cila sambil berbalik meninggalkan Haikal di depan pintu.

Untuk beberapa saat, Haikal tidak benar-benar langsung masuk ke dalam rumah Cila. Ia sempat mematung sebentar sebelum menyadarkan dirinya. Alasannya? Karena ini pertama kalinya ia melihat Cila dengan bare face dan piyama sederhana yang membuat dadanya tiba-tiba....berdebar? 

"Ortu lo mana?" tanya Haikal membuka topik pembicaraan untuk mengalihkan desiran aneh di tubuhnya.

"Lagi ke luar kota," jawab Cila sambil menggeser laptopnya ke samping meja, memberi sedikit ruang untuk Haikal agar bisa bekerja di sampingnya.

"Dua-duanya?" tanya Haikal, tanpa mengetahui bahwa pertanyaan itu menjadi sangat sensitif di telinga Cila.

"Cuma mama."

"Bokap lo?"

Cila sempat terdiam sejenak. Ia tidak pernah terpikirkan sama sekali jika suatu saat akan mendapatkan pertanyaan seperti itu. Karena pada kenyataannya, ia pun bingung harus menjawab seperti apa dan bagaimana agar tidak terdengar miris.

Zero Mile. | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang