❝You may hold my hand for a while but you hold my heart forever.❞
–🌳
"Nevan." Suara lirih itu, Agatha. Anggap lah Nevan gila, tapi dia benar-benar mendengar suara Agatha memanggilnya. Kepalanya ia tolehkan ke seluruh sudut ruangan. Namun tidak ada sosok yang ia rindukan itu.
Nevan menghela nafas berat, semakin hari hidupnya semakin tidak jelas. Ia mengambil beberapa butir obat tidur dan langsung melahapnya. Kembali membaringkan tubuhnya pada kasur dan bersiap untuk memejamkan mata kembali.
"Nevan, tolong aku."
Suara itu lagi. Namun kali ini Nevan mengabaikannya; menutup telinganya dengan bantal ataupun selimut agar tak mendengar suara yang ia sangat rindukan. Tapi, semakin ia tak ingin mendengarnya semakin nyata juga suara itu. Rasanya seperti Agatha memang selalu ada di sampingnya.
"Aku selalu di sini, Nevan."