Tok tok tok
terdengar suara ketukan di pintu kamar Dea
"De, abang masuk yaa"
Itu adalah suara halus dan lembut yg selalu mengawali pagi hari Dea.Iya itu suara Anvell, kakanya Dea.
Anvell berjalan mendekati ranjang Dea, dan duduk disamping Dea yg masih tertidur.
"De, bangun dah pagi. Ngga mau telat sekolah kan?" Tanya Anvell dengan suara lembut dan tangan yg mengelus pelan rambut adik perempuannya itu.
"Hmmm, iya ih abang bawel" Dea terbangun, dan menggosok matanya
"Kamu tuh yg bawel, udah jam segini baru bangun, ayok Cepet duduk dulu jangan rebahan mulu" Suruh Anvell
"ah abang cerewet" Dea menuruti perintah abangnya itu, dan segera duduk
"balikin dlu tu nyawa, inget mandi yak, abang mau bangunin Vadho dulu" kata Anvell dengan senyum lebar dan tangan yg mengacak pelan rambut dea
"hooh hooh, sana hush hush" Dea menggerekan tangannya seperti sedang mengusir
Anvell beranjak dari posisinya dan keluar dari kamar dea.
"aish belum juga jam 6, bawel bener sih si kembaran dugong" dea yg berniat untuk tidur lagi dikejutkan dengan kepala yg tiba tiba muncul dari balik pintu kamarnya
"EITS! abang bilang tadi apa? Mandi! Jangan tidur lagi"
"ABANG!" dea yg terkejut, spontan melempar bantal ke arah muka abangnya itu.
"Ngga sopan yak, dasar adek dakjal"
"ish abang pergi ngga! Dea tampol baru tau rasa!" ancam dea sambil mengangkat tangannya, seakan akan bersiap untuk menampar seseorang.
"wekkk!" Anvell menjulurkan lidahnya dan segera pergi dari kamar dea.
"hihhhhh" Dea yg kesal dengan Anvell itu mengacak ngacak tempat tidurnya dengan bibir yg sedikit dimajukan.
*****
"DEA! VADHO! CEPET TURUN! SARAPAN DULU! NUNGGU 2 ADEK SERASA NUNGGU AYAM JANTAN BETELOR, LAMA BENER!" Teriak Anvell dari meja makan yg terletak di lantai satu
"APASIH! DIEM LU ANJG GW MSH NGANTUK" teriak Vadho yg sedang menuruni tangga, dengan seragam lengkap dan tasnya, dan jangan lupa wajahnya yg masih terlihat mengantuk
"HEH! PAGI-PAGI DAH ANJING ANJINGAN, GW PAKEIN PAKU PAYUNG TU MULUT BARU TAU RASA!" Teriak Anvell
"Dah duduk, makan tuh, jangan banyak bacod" Anvell mengambil posisi di kursi meja makan.
"bacod anjing" Vadho duduk di kursi yg terdapat di depan Anvell
"lagi sekali lu bilang anjing, gw sita motor olahraga lu!"
"punya abang goblok bener, motor sport abangg"
"yg ngasi lu tu motor siapa?"
"abang"
"uangnya dari siapa?"
"abang"
"yg pergi beli siapa?"
"abang"
"yaudah, berarti suka suka abang dong, mau motor olahraga kek, motor bebek kek, motor Anvell kek"
"BACOD!"
Vadho sangat mencintai motor sportnya, iya itu adalah hadiah ulang tahun dari Anvell saat ia berumur 17 tahun. Vadho bahkan rela membatalkan janji kencan dengan pacarnya hanya untuk membawa motornya ke bengkel dan tempat pencucian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Love
Teen Fiction"Dea, itu hati bukan besi atau baja. Jujur sama perasaan lu, jangan pernah berfikir lu sendiri karena ada gue disini" -Edwin "Tapi lu ngga bakal selamanya ada di sisi gue, jadi cukup bikin gue nyaman sama lu" -Dea ****