"Ahjumma, istirahat saja. Biar Doyoung yang memasak untuk makan malam hari ini," ucap Doyoung pelan dengan senyuman khas nya.
Wanita berumur sekitaran 43 tahun itu pun hanya bisa mengangguk. Ia sangat hafal, sejak dulu Doyoung adalah orang yang tidak bisa dibantah.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Doyoung memasak untuk makan malam hari ini. Ia hanya ingin makan malam bersama sang Ibu, mencoba untuk lebih dekat dengan Ibunya.
Lelaki itu kini sibuk memasak dengan senyuman yang tidak luntur dari wajahnya. Ia sangat bahagia membayangkan sang Ibu akan tersenyum dan memakan masakannya malam ini. Apalagi kata Lee Ahjumma, ini adalah makanan kesukaan sang Ibu.
Sekitar satu setengah jam ia habiskan untuk selesai membuat beberapa macam makanan. Lelaki itu tersenyum semangat saat melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul delapan. Sebentar lagi Ibunya akan pulang.
Doyoung duduk di salah satu kursi yang ada di dekat meja makan. Ia semakin bahagia membayangkan dirinya akan makan malam bersama sang Ibu. Ia sudah menduga pasti akan canggung. Namun otaknya kini sedang memproses apa saja yang akan ia lakukan agar makan malam ini tidak akan canggung seperti dugaannya.
Jantung Doyoung berdetak dua kali lebih cepat saat Lee Ahjumma berkata bahwa Ibunya sudah ada di depan. Ya Tuhan, Doyoung semakin tidak sabar.
Doyoung tersenyum canggung saat sang Ibu kini berdiri di depan dapur. Namun lelaki itu mengerjap pelan saat sang Ibu malah melangkah menaiki tangga.
Lee ahjumma datang menghampiri Doyoung dengan wajah lesu dan tertunduk. "Kata Dokter Kim dia sudah makan bersama rekan-rekannya tadi. Padahal sebelumnya saya sudah bilang kalau Doyoung yang memasak untuk hari ini," ucapnya.
Doyoung terdiam. Namun ia kemudian menatap Lee ahjumma dan tersenyum tipis.
"Tidak apa, mungkin lain kali," ucap Lelaki itu pelan.
Usai Lee ahjumma beranjak dari dapur, Doyoung menatap semua masakannya yang telah tertata rapih di atas meja. Ia tersenyum miris. Ekspetasinya tentang makan malam yang canggung terlalu jauh.
Karena realitanya, Lelaki itu kini hanya makan malam sendirian. Tanpa ada sang Ibu.
yorobun, jangan lupa cek chapter sebelumnya lagi, ya? soalnya aku triple up hehe. see you on next chapter!!
- zel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Lie in April - Dojeong [✓]
FanfictionTentang Kim Sejeong yang memutuskan berhenti bernyanyi dan keluar dari klub seni. Masa lampau yang menghantui dan masa kini yang terlampau sulit dilewati. Sejeong hanya ingin bahagia, kenapa terasa begitu sulit? Tentang Kim Doyoung dengan sejuta tek...