Aku update lagi nih wkwkwk, jangan pada bosen yaaa 😂😂😂Eunha menatap jengah makanan dan orang - orang di hadapannya. Malam ini sang kakek memaksanya ikut makan malam bersama keluarga Taehyung. Eunha ingin menolak, tapi kakeknya terus memaksa bahkan sampai mengancam jika Eunha tidak ikut.
Eunha melirik Taehyung yang duduk di sebelahnya. Lelaki itu asik menikmati makanannya sambil sesekali tersenyum saat kedua kakek mereka menyinggungnya sebagai calon suami yang cocok untuk Eunha.
"Aku pikir lebih baik pertunangan mereka diadakan bulan ini saja. Lebih cepat mereka meresmikan hubungan lebih baik." Saran kakek Taehyung di sambut baik oleh kakek Eunha.
"Aku setuju, kalau perlu kita nikahkan mereka langsung agar kita juga bisa secepatnya jadi besan."
Kedua lelaki tua itu tertawa puas setelahnya. Sementara kedua cucu mereka menanggapi datar obrolan konyol itu.
"Bagaimana Taehyung, kau setujukan kalau pertunanganmu di laksanakan bulan depan?"
Taehyung menanggapinya dengan senyum tipis. "Aku serahkan semua pada kakek."
Kakek Taehyung tersenyum puas.
"Kau bagaimana Eunha? Setujukan dengan rencana kami berdua?"
Eunha tidak merespon apapun. Perempuan itu hanya menatap kakeknya datar.
"Eunha? Bagaimana?"
"Kenapa kakek harus bertanya hal yang kakek sendiri tahu jawabannya? Kalaupun aku ingin menolak, kakek akan tetap memaksaku menerimanya kan? Jadi untuk apa kakek bertanya?"
Suasana seketika hening setelah Eunha berkata demikian. Terlihat wajah kakeknya yang menahan marah.
"Eunha, jaga ucapanmu! Jangan berbicara tidak sopan di depan calon tunanganmu dan keluarganya."
Eunha terkekeh sinis, "bahkan kakek melarangku mengatakan apa yang aku inginkan."
Suasana berubah tegang saat Eunha tiba - tiba berdiri dan pergi begitu saja.
"JUNG EUNHA!"
"Emm... Kakek Jung, biar aku saja yang menyusul Eunha. Aku akan berbicara padanya." Taehyung bergegas mengejar Eunha. Dalam hati mengumpati sikap perempuan keras kepala itu.
"Selain keras kepala, ternyata kau itu bodoh juga ya."
Eunha sontak menghentikan langkah, membalikan badan dan melayangkan tatapan jengah kearah Taehyung.
"Terima kasih atas pujianmu manajer Kim."
Taehyung terkekeh sinis. "Aku sudah bilang padamu bukan, turuti dulu semua kemauan dua lelaki tua itu. Setelah semuanya berjalan sesuai rencana baru kau bisa memberontak."
"Aku sudah muak mengikuti semua kemauan kakek."
"Lalu dengan kau bertingkah seperti ini kakekmu akan luluh dan membatalkan rencana pertunangan kita?"
"Aku sudah tidak peduli dengan pertunangan itu. Terserah kakek ingin bertindak seperti apa. Aku akan tetap melakukan apa yang menurutku benar."
"Hei, kau mau kemana?"
Eunha kembali melanjutkan langkah, mengabaikan Taehyung yang terus memanggilnya.
"Ingin menemui kekasihmu yang payah itu?"
Sontak ucapan Taehyung membuat Eunha menghentikan langkah dan menatapnya tajam.
"Jungkook bulan lelaki payah.""Ya, ya terserah kau saja. Aku cuma mau bilang untuk sekarang kau tidak akan bisa menemuinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS
FanfictionCr poster : @rlo_kook Bagaimana jika sang mantan ketika SMA, kekasih, serta calon tunangan berada di perusahaan yang sama dan menjadi bawahannya?