25. Our Sins

718 122 36
                                    

⭐⭐⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐⭐⭐

Doyoung menghela napasnya, sulit menjelaskan tujuannya. Apalagi Renjun yang mudah tersinggung. Demi memastikan semuanya, Doyoung harus melakukan tes DNA itu.

"Nanti aku kabari kamu." ujar Doyoung, dia lalu mengembalikan ponsel Rania setelah menyimpan nomornya.

Renjun menatap Doyoung dengan tajam.

"Ada apa sih?" tanya Renjun.

"Kamu nggak perlu tahu."

"Rania ini cewek gue, gue berhak tahu!" tegas Renjun. Mendengar itu Doyoung melebarkan matanya, jadi benar mereka telah menjalin hubungan.

"Meski Rania pacar kamu, kamu nggak berhak untuk mengetahui segala hal." celetuk Silvia yang menahan kesalnya. Renjun tertawa kecil. "Suka-suka gue." balasnya singkat.

"Silvia, kita pergi aja." Doyoung menarik lengan kekasihnya untuk menjauh dari sana. Sejak tadi Rania terdiam, ia bingung harus apa karena dalam posisi yang serba salah. Dia hanya bisa menggenggam erat lengan Renjun.

Di dalam perjalanan menuju ke tempat parkir Rania dapat sebuah pesan, dia membacanya diam-diam ketika Renjun sedang di toilet. Itu dari Doyoung.

Rania terperanjat dengan pesan dari Doyoung. Mengapa dia ingin tes DNA?

 Mengapa dia ingin tes DNA?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rania?"

Renjun sudah kembali dan mengejutkannya, buru-buru dia menghapus pesan tersebut.

"Eh, udah selesai?"

"Yuk, masuk!" Kemudian keduanya masuk ke dalam mobil.

⭐⭐⭐

Mereka sudah pindah di rumah baru. Nuansa rumah tersebut terasa seperti rumah-rumah di jepang. Rania sendiri yang memilihnya. Langit semakin gelap. Mereka baru saja selesai memasukan pakaian. Saat tiba, rumah sudah bersih. Renjun sudah mengurus semuanya, jadi mereka hanya tinggal bawa pakaian dan barang-barang penting saja.

Renjun kali ini membawa kalung salib yang dulunya hanya ia gantung di dinding. Bahkan sekarang ia pakai lagi. Dia berniat pergi ke panti untuk menemui Bunda Helena, namun aneh hatinya merasa berat sekali. Sejujurnya dia merasa malu untuk kembali begitu saja.

Bloody Fear | Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang