# CAHAYA
Namaku Cahaya, aku adalah anak dari seorang ibu yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga. Sejak usiaku 5 tahun ibuku sudah menjadi pembantu rumah tangga untuk bertahan hidup karena ibuku berkata ayahku meninggal karena kecelakaan kerja saat usiaku 5 tahun. Kami bekerja di rumah keluarga besar ADI SANJAYA. Aku dan ibuku sangat bahagia bisa bekerja dengan Bpk. Adi Sanjaya, beliau dan istrinya adalah orang yang sangat baik dan selalu menganggap kami seperti keluarga mereka sendiri. Tapi semuanya sudah sangat berubah sekarang semenjak bpk. Adi Sanjaya meninggal dunia karena kecelakaan dan istrinya juga meninggal akibat shock dan mengalami serangan jantung saat mendengar suaminya meninggal secara mendadak.
Saat itulah semuanya dimulai, saat dimana keluarga besar Adi Sanjaya memperebutkan harta warisan bpk. Adi Sanjaya dan bertengkar sangat hebat. Mereka adalah 2 adik pak Adi Sanjaya, 1 kakak pak Adi Sanjaya dan putri sulung pak Adi Sanjaya.
"Sudah jelas harusnya aku yang paling pantas mendapatkan harta yang paling banyak karena aku adalah kakak tertua kalian" ucap Bu Sandra (dia adalah kakak pak Adi Sanjaya).
"Tidak bisa kak, akulah yang selama ini membantu kak Adi mengelola perusahaannya" sahut pak damar (adik pertama pak Adi Sanjaya).
"Apa apaan ini akulah yang berhak mendapatkan lebih banyak karena aku yang telah membantu mengurus Dinar dan Rembulan selama ini" sahut Bu Soya (adik kedua pak Adi Sanjaya).
"Cukup!!!!! Om dan Tante akulah yang berhak atas semua harta kekayaan papah" ucap Dinar (anak pertama pak Adi Sanjaya).
Mereka semua bertengkar hingga menimbulkan keributan yang besar dan terdengar lah sebuah teriakan dari lantai atas.
"CUKUPP!!! kakak, om, Tante jangan bertengkar terus, papah dan mamah baru aja pergi, kenapa kalian malah memperebutkan harta warisan mereka" Teriak Rembulan (anak kedua pak Adi Sanjaya).
"Diam kamu Rembulan, ini semua gara gara kamu kenapa sih papah melimpahkan sebagian warisannya ke kamu dan kenapa setengahnya lagi harus kami bagi 4 seperti ini" bentak Dinar.
"Sudah... Sudah.... Supaya semuanya adil ayo kita ubah pembagian warisan ini dan kamu Rembulan harta warisan kamu juga harus kita bagi lagi dan kamu harus ikut kami karena kamu selaku penerima warisan harus tanda tangan nanti" jelas Bu Sandra.
Semua sepakat namun, Rembulan tidak mau pergi ia ditarik paksa oleh kakak,om dan tantenya dari lantai atas untuk mengubah pembagian harta warisan pak Adi Sanjaya. Tapi, tiba tiba kejadian mengerikan terjadi.
Rembulan terjatuh dari tangga dan mengalami benturan keras di bagian kepala dan mata akibat tarik menarik yang dilakukan oleh kakak, om dan tantenya sendiri.
Semua panik aku pun berteriak, aku benar benar shock. Ibuku langsung menelpon ambulance agar segera datang dan membawa Rembulan ke rumah sakit.
Setelah ambulance datang mereka semua pergi membawa Rembulan ke rumah sakit aku dan ibuku tinggal di rumah untuk menjaga rumah.
"Cahaya sayang, kamu tidak apa apa nak??" Tanya ibuku sambil memeluk.
"Tidak Bu, aku hanya kaget dan shock dengan apa yang terjadi" jawabku.
"Tenang sayang ada ibu di sini" sahut ibuku.
"Bu, apa Rembulan akan baik baik saja, atau dia terluka parah, jawab aku Bu" ucapku.
"Semoga saja non Rembulan tidak apa apa nak, sebaiknya kita berdoa supaya non Rembulan baik baik saja" ucap ibuku.
"Baik Bu" ucapku.
Aku benar benar sedih melihat apa yang terjadi pada Rembulan hari itu karena walaupun dia anak majikan ku tapi kita sudah seperti sahabat, umur kami sama dan kami sudah bersahabat sejak kecil. Aku benar benar terpukul atas apa yang terjadi pada Rembulan hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Cahaya Untuk Rembulan
RastgeleApa yang aku berikan pada Rembulan adalah sesuatu yang ia butuhkan, aku senang bisa melakukannya untuk Rembulan