awal

7 2 0
                                    

'Huft, akhirnya sampai juga di Korea' batinku

Penasaran dengan aku ?
Aku Rembulan Anastasya umurku baru genap 18 tahun ini. tapi aku sudah melanjutkan studyku ke dunia perkuliahan.

Banyak orang yang sangat mengidam idamkan untuk berkunjung kesini bukan ?ataupun memang sengaja tinggal dan menetap . Yah, negara dengan boyband dan girlband yang mendunia. Siapa yang tak ingin berlama lama di negara ini ? Negara yang terkenal akan kebersihannya, negara yang terkenal dengan banyaknya dokter kecantikan, dan negara yang terkenal dengan wisatanya.
Sudahlah terlalu banyak yang ku bicarakan .

Aku mencari orang utusan dengan ciri ciri memakai kemeja putih dan ropi hijau seperti yang dikatakan kepala sekolahku.
Cukup lama sih soalnya kebayangkan ramainya dibandara tuh kaya gimana dan aku nyari sendirian astaga...

"Permisi, bolehkah saya menanyakan sesuatu ?" Rembulan memutuskan untuk bertanya kepada security

"Tentu nona. Ada yang bisa saya bantu" ucapnya dengan senyum ramah

"Em. Saya mencari seorang utusan untuk menjemput saya. Dia memakai kemeja putih dengan rompi hijau. Apa bapak melihatnya?"

"Ah, seorang paruh baya nona ? Lihat arah jam 3" setelah ditunjukan seseorang yang kucari. Aku segera menghampirinya tak lupa berterimakasih pada security yang membantuku.

"Ajusshi!!!" Aku melambai lambaikan tanganku karna jaraknya masih sekitar 10 meteran dan posisinya ramai sekali.
Dengan ngos ngosan kucoba trobos kerumunan dengan membawa koper yang cukup besar.

"Akhirnya. Ku kira nona hilang" paman dengan name tag taewon itu berujar dengan nada jenaka yang khas dengan cengiran lucu. Aku hanya tertawa membalasnya.

"Mari nona. Kita meluncur ke asrama" aku mengangguk dan mengikuti langkahnya. Ah ya koperku sudah beralih ketangan paman taewon.

Perjalanan sampai ke parkiran tidak banyak menguras tenaga dan jangan lupakan candaan receh paman yang menemani.

"Paman apa asramanya jauh ?" tanyaku memecah keheningan setelah mobil sudah sampai dijalan raya tentunya.

"Mungkin 20 menit lagi. Apakah itu lama nona ?
Oh, apa nona bosan melihat muka saya ?"
Aku tertawa melihat wajah paruhbayanya memasang muka memelas terpantul dari kaca.

"Tidak paman, hanya saja aku sangat lelah" pertanyaan paman segera kujawab setelah aku berhasil meredakan tawaku.

"Ku kira karna nona bosan melihat muka tua saya. Jika memang begitu saya akan operasi muka agar lebih muda dan terlihat tidak membosankan" aku kembali terkikik geli mendengar penuturannya. Sebenarnya paman taewon ini masih terlihat muda, gagah dan berwibawa sekali. Tetapi sikap wibawanya luntur karna kerecehannya.
Kurasa wajahnyapun belum terdapat kerutan.

"Em, berapa umur paman ?" Sedikit canggung ku lontarkan pertanyaan itu.

"45 tahun nona, mengapa ? Apakah wajah saya terlihat seperti pria tua bangka?" Lagi lagi ucapan itu membuatku tertawa.

"Huh, kupikir paman baru berusia 30 tahun. Wajah paman masih terlihat begitu muda" tuturku sambil mengamati wajahnya yang memantul dari kaca.

"Woah, benarkah nona. Aku masih terlihat sangat muda"jawaban antusiasnya itu membuatku tak percaya bahwa umurnya sudah hampir setengah abad.

Tak sengaja aku melempar pandangan ke arah luar. Banyak gedung gedung tinggi, pohon yang lumayan meredupkan jalan dri panasnya matahari, dan jalanan cukup lenggang hanya terlihat beberapa mobil kuning yang kutebak itu mobil bus. sepertinya orang orang disini lebih memilih berjalan kaki ketimbang memakai kendaraan. Mungkin karna itu jauh lebih sehat. Entahlah aku hanya menebaknya

Hanya RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang