Pagi itu, Wulan datang lebih cepat dikarenakan ini adalah hari pertama dia bekerja. Dia menerima aplusan dari kakak dinas malam dan lanjut membereskan meja dan menyiapkan alat partus karena ada pasien pembukaan 8cm. Tak lama setelah dia selesai menyiapkan alat partus, dilihatnya Ayu datang sambil berbicara dengan dokter muda laki-laki berbadan kurus tinggi, berkulit hitam manis seperti gula jawa. Mereka masuk keruangan seraya tertawa. Seingatnya, Ayu bukanlah tipe orang yang mudah bergaul dengan orang lain. Tapi disatu sisi, dia juga senang karena temannya dapat berubah menjadi lebih baik.
Ketika dokter muda itu duduk, Ayu langsung menyimpan tasnya dan menuju kearah Wulan. Meminjam buku laporan dan membacanya. Wulan langsung mengulang kembali dari aplusan malam. Ternyata masih banyak yang harus mereka persiapkan.
"Alat partus yang mana aja yang udah kamu siapkan?"
"Baru vk3, soalnya yang UGD 2 masih buka 4cm sama Vk 2 masih buka 6cm"
"Tapi multigravida, tiba-tiba buka lengkap bisa lho."
"Iya sih. Siapkan aja semua. Partus Alhamdulillah, belum partus harap bersabar"
Mereka segera menyiapkan alat partus, merapikan infant warmer dan beberapa alat kuretase. Setelah selesai menyiapkan alat-alat, dokter obgyn pun datang. Mereka pun langsung mengikuti dokter obgyn dan kakak bidan yang lain dibelakang. Ternyata disamping Wulan, ada dokter muda yang tadi datang bersama Ayu. Tiba-tiba ada yang aneh dengan cara jantung Wulan berdetak.
"Dr. Tristan, kok disini? Didepan dokter, dekat dr. Raya. Biar bisa dengar apa yang dibilang sama dr. Raya" Sahut Ayu sambil meminta dokter muda itu kedepan.
Dokter muda itu pun menggelengkan kepalanya "Nanti aja, takut"
"Ya Allah, dokter. Takut mah gak ada ujungnya."
Selama dokter melakukan visite, Ayu baru menyadari bahwa temannya sedari tadi terdiam dan terlihat kaku. Begitu visite telah berakhir, dokter muda itupun diminta sama dr. Raya untuk memperkenalkan diri karena hari ini adalah hari pertama dia ditugaskan di UGD Maternal.
"Assalamualaikum, kakak-kakak bidan. Nama saya Dimas Tristan Hutama, dokter muda yang akan bertugas selama 4 minggu kedepan"
"Wa'alaikumsalam"
Kakak-kakak pun mulai memperkenalkan diri kepada dokter muda, setelah kakak-kakak selesai. Giliran Ayu kembali memperkenalkan dirinya, padahal mereka sudah saling mengenalkan diri tadi pas dijalan menuju ruangan. Pada saat giliran Wulan memperkenalkan diri, Ayu melihat Wulan tampak aneh. Mungkin kakak yang lain tidak menyadarinya, tapi Ayu dapat menyadarinya dengan mudah. Mereka pun duduk dan kembali beraktifitas seperti biasa.
"Permisi, bu" kata salah satu keluarga pasien.
"Ada apa, pak?"
"Istri saya, katanya pengen berteran"
"Yu, tolong VT (Vaginal Toucher) dulu" kata kak Icha.
"Iya kak"
Ketika Ayu ingin memeriksa pembukaan pasien tersebut. Ternyata Hisnya sudah sering dan terus mengatakan ingin meneran. Ayu pun menjelaskan bahwa ibu hanya boleh berejan bila pembukaannya sudah lengkap dan mengajarkan ibu cara relaksasi yang benar. Begitu Hisnya hilang, Ayu langsung memeriksa pembukaan pasien tersebut.
"Kak, Buka Lengkap kak" Ayu berteriak dari dalam dengan harapan panggilannya cepat didengar kakak bidan daripada dia lari ke depan.
Dengan cepat Ayu melepas handscoonnya, langsung memakai apron dan memakai handscoon steril yang baru. Kak Icha pun langsung datang dan memakai APD yang ada dan meminta Wulan untuk menyambut bayi. Segera setelah hisnya datang lagi, Ayu langsung memimpin ibu untuk meneran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor And Me [HIATUS]
RomancePertemuan pada saat magang di tempat kerja menjadi pertemuan yang berharga untuk gadis berusia 21 tahun itu. Dimana dia bertemu dengan seseorang yang dia kagumi dan dia sukai sejak pertemuan pertama. Walaupun orang yang dia kagumi hanya menganggapny...