Gagak Hitam

46 36 27
                                    

Terbang gelepar di awang-awang
Mengepakkan sayap gelapnya
Menunjukan bakat terbangnya
Sesekali berhenti untuk bertengger

Kadang ia bernyanyi parau seram
Menyela bising kota yang menderu
Entah sedang terkekeh menonton dunia
Atau sedang terisak melihat takdirnya

Setiap mata melihat dengan benci
Bahkan dipandang tak menyenangkan
Mungkin karena bulunya yang hitam pekat?
Atau karena suaranya yang serak?

Entah ... tak ada yang tahu-menahu
Tapi, padanya menancap banyak misteri
Dari nasib sial hingga pertanda duka
Sehingga kehadirannya tak jarang yang membenci

Banjarmasin, 04 Juli 2020

Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang