Terbang gelepar di awang-awang
Mengepakkan sayap gelapnya
Menunjukan bakat terbangnya
Sesekali berhenti untuk bertenggerKadang ia bernyanyi parau seram
Menyela bising kota yang menderu
Entah sedang terkekeh menonton dunia
Atau sedang terisak melihat takdirnyaSetiap mata melihat dengan benci
Bahkan dipandang tak menyenangkan
Mungkin karena bulunya yang hitam pekat?
Atau karena suaranya yang serak?Entah ... tak ada yang tahu-menahu
Tapi, padanya menancap banyak misteri
Dari nasib sial hingga pertanda duka
Sehingga kehadirannya tak jarang yang membenciBanjarmasin, 04 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoetryIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...