"Geser! Geser!"
"Apa sih lo ah, rempong!"
"Ya lo yang apaan nyosor nyosor kakak gue!"
"Chan! Mulutnya!"
"Kebiasaan lo ya, gue lebih tua dari lo!"
"Gak takut gue!"
Kesal kamu lihat Haechan. Orang lagi jalan tentram, eh dia kemusuhan sendiri. "Hati hati lho, orang ketiga biasanya setan" kata Haechan.
"Pfft-" Vernon meledak ketawanya, "ngatain diri sendiri lo?" katanya. Haechan makin gedeg, "kok bisa sih kakak pacarannya sama dia?!" pekiknya ke kamu.
Haechan ngambek, jalan duluan di depan kalian. "Chan, tolong jangan kayak gini. Kakak udah bilang kan jangan bikin malu?" kata mu. Haechan si black sweet gak mau dengar.
Ya udah, gak masalah tuh.
Vernon rangkul kamu, dan kalian cekikikan. Bikin Haechan yang di depan kalian sesekali ngelirik. Mukanya ketus gitu.
Ya elah, Haechan mah karena belum tau aja permasalahan kamu sama Doyoung. Kalau kamu kasih tau, pasti Haechan gak bakal respect lagi sama Doyoung. Ya udah lah, biar aja Haechan melayarkan kapalnya yang udah karam itu.
Iya, karam 100% karena kamu udah benci.
Kalian sampai di auditorium, dan duduk di bangku yang ditentuin Haechan. Posisinya barisan kanan di bangku pertengahan. Barisan itu khusus untuk tamu luar, misalnya anak dari fakultas lain.
"Kayaknya telat ya?" tanya Vernon entah ke siapa. Haechan mendelik, "iya, gue sengaja. Gue mau nonton penampilan kakak ipar" ketusnya.
Pengen kamu tampol Haechan ini. Kamu menoleh ke Vernon, "maaf ya. Memang suka gini dia, caper" kata mu. Vernon ketawa.
(Sabar gais, kalem dulu kaleeeem)
***
Di ruang tunggu, Doyoung bolak balik ngeliat kaca. Jantungnya gak aman begitu dia dapat chat dari Haechan kalau kamu udah ada di auditorium. "Kalem, Doy. Udah cakep kok, pasti banyak adek tingkat yang naksir" kata Kun.
Bukan itu masalahnya. Doyoung gak benar benar pengen nyari adek tingkat buat dijadikan pengganti mu. Doyoung berpikir, kalau dia gak bisa menjelaskan secara langsung dengan ngobrol, dia pengen utarakan aja perasaannya ke kamu melalui lagu.
Lagunya beneran Congratulations.
Dan kurang ajarnya lagi, Hoshi sengaja menandai Doyoung di part yang bikin dia makin galau. Walaupun overall liriknya memang bikin Doyoung tambah ambyar.
"Congratulation you just take away our memories so far, they gone just like you are~"
Mata Doyoung langsung nyari keberadaan Hoshi begitu dengar temannya itu nyanyikan partnya. "Gak usah sengaja lo, bangsat!" bentaknya. Hoshi cuma ketawa.
"Eh kalian, udah giliran nih. Sokin naik ke panggung!" kata salah satu anggota seksi acara.
Hoshi dan Kun serentak ngangguk. "Ayok bego!" Hoshi narik tangan Doyoung yang masih diam.
Di panggung mereka langsung diteriakin seisi auditorium. Ya iyalah, mereka ini mah cowok cowok berpengaruh bagi perempuan karena visualnya yang gak ada obat.
Kun mengawali bacotan singkat mereka di panggung. Doyoung gak begitu menyimak, matanya lagi cari kamu di jejeran penonton. Sampai akhirnya dia lihat penampakan berbaju putih yang tangannya melambai lambai ke arahnya.
Haechan.
Doyoung tersenyum, artinya kalau ada Haechan pasti ada...
"Vernon?" gumamnya.
Sialan, fokusnya terganggu.
"Woi, anjir jangan ambyar dulu dong" Hoshi nepuk pundaknya sambil berbisik. Diam diam dia ngikutin pandangannya Doyoung.
Intro berupa ketukan drum khas lagu Congratulations mulai kedengaran. Bahkan Doyoung gak tau sejak kapan Kun menyelesaikan omongannya.
Oke, Doyoung harus fokus.
"Thought we were meant to be, I thought that you belong to me. I'll play the fool instead. Oh but then I know that this is the end"
"I don't even need to ask, yeah. I know you too damn well, yeah. I can see that smile and can tell that you did more than move on"
"So hey, there's a couple of things I should
say to you, I promise I'd be good if I could.
But yeah, I'm sorry I'm not sorry, I can't be happy for you now"Rasanya Doyoung gak sanggup untuk nahan pandangannya supaya gak lihat ke kamu. Dia penasaran, apa hati mu bisa bergetar dengar curhatan secara gak langsungnya ini?
Di jeda partnya, Doyoung sempatkan melihat ke kamu. Dan, harapan kecilnya terkabulkan, mata kalian berpandangan. Doyoung ikut membalas senyuman tipis mu, dia kira kamu merasa tersentuh dengan lagunya.
Doyoung jadi ikut senyum, bahkan makin lebar. Kalau kayak gini, siapa yang berani cegah Doyoung untuk gak optimis kalau kamu bisa kembali ke dia?
Pasti bi-
Oh, ralat.
Memang harusnya dia jangan terlalu percaya diri.
"I hate that you're happy, I hate that I can't sleep, keep thinking about how he now seems better off, too. Just like I was with you"
Doyoung mengakhiri lagunya dengan mata yang gak pernah putus memandang kamu. Yang satu tersenyum, yang satu lagi membatin. Doyoung mengakhiri kontak kalian lebih dulu, fokusnya terganggu dengan sesuatu yang saling bertautan di bawah tubuh mu dan Vernon.
Sial, Doyoung mengumpati dirinya sendiri. Kenapa dia bisa secengeng ini sekarang? Bahkan waktu dia gak lulus jalur SNMPTN, dia masih bisa dengan santainya ngechat bareng Sera.
Nyatanya Doyoung salah mengartikan senyum mu tadi.
I can see that smile and can tell that you did more than move on
Harusnya Doyoung percaya sama lirik yang dia nyanyikan tadi.
(Kalem gaisss, kaleeeem)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berakhir ¦ [kdy]
Fanfiction[Completed] "Maaf, tapi saya bukan pacar yang baik" Start: June 3, 2020 Finish: July 6, 2020