Sorry for typo.
*
*
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Sooji dan Seunggi semakin jarang berkomunikasi. Meski masih makan dimeja yang sama, keduanya hanya bicara seperlunya. Padahal sebelumnya mereka berdua sudah akrab. Semua berawal dari Sooji yang mengutarakan niat untuk pindah dari apartment pria itu.
"Oppa. Aku pergi. Terima kasih selama ini oppa sudah mau menampungku." Sooji berdiri dekat Sofa tempat dimana pria bermarga Lee itu sedang duduk.
Seunggi menolak melihat wajah Sooji. Ia sengaja memalingkan wajah agar tidak bertatapan dengan Sooji.
Tak kunjung mendapat jawaban dari pria itu, Sooji berbalik, menyeret kopernya. Hari ini ia akan meninggalkan apartment yang sudah ia tempati selama beberapa bulan terakhir.
"Chakam_"
Sooji menghentikan langkahnya. Akhirnya pria ini berbicara juga.
"Neo, jinjja geunyang ka? Tidak bisakah kita tinggal bersama saja." Netranya memandang wanita yang berada tak jauh darinya. Wanita itu masih memunggunginya.
Sooji berbalik menghadap Seunggi, tapi masih tidak beranjak dari posisi, tersenyum simpul, "Tidak bisa oppa. Sebaiknya bawa pacar oppa kemari, kalian bisa tinggal bersama."
"Pacar?" Seunggi berpikir beberapa saat. Siapa pacar yang wanita ini maksud. Ah~ mungkin Somin yang Sooji maksud, "Aku tidak punya pacar. Somin hanya seseorang dari masa laluku. Sekarang kami hanya berteman. Apa kau pergi karenanya?"
"Aniya."
"Jadi_apa alasanmu pergi?"
"Aku_" Sooji memberi jeda, "Aku tidak bisa terus-menerus bergantung pada oppa. Bukankah suatu saat nanti, aku juga harus pindah? Ku rasa inilah saatnya."
Seunggi terdiam. Apa yang dikatakan Sooji benar adanya. Mereka tidak mungkin hidup bersama seperti ini tanpa ada ikatan lebih. Apa yang harus ia lakukan agar wanita ini mau tetap tinggal bersamanya. Ia sudah merasa nyaman tinggal bersama
"Sooji_ya. Nalang gyeolhon hae jullae?"
"Oppa.." apa yang barusan ia dengar masih Membuatnya tidak percaya. Bagaimana dia(Seunggi) membuat pertanyaan seperti ini "Oppa neo gwenchana? Oppa wae irrae? Hokshi oddie apo?"
"Ani_nan jinjja gwenchana."
Niatnya ia akan pergi hari ini, tapi sepertinya ia harus menunda. Sooji mengayunkan langkah. Mengambil posisi duduk berhadapan dengan Seunggi. "Oppa. Jujurlah padaku. Apa yang oppa tutupi dariku?"
Sesaat, Seunggi memejamkan mata, "Tidak.. Tidak ada yang aku tutupi." Kembali membuka mata. Memandang Sooji. "Tidakkah sedikit saja terlintas olehmu, kalau kau ingin tetap disini. Tidakkah kau menyukaiku walau hanya sedikit saja?" menatap bola mata Sooji.
"Op_oppa, kenapa tiba-tiba_"
"Hanya, jawab saja pertanyaanku. Apa itu begitu sulit bagimu?"
"Aku tidak tahu."
"Mwo? Kau tidak tahu?" menghembuskan nafasnya kentara. Wanita ini membuatnya tak mampu lagi menahan perasaan. "Baik," kembali ia menarik nafas dalam. Ia akan membuat pengakuan pada Sooji. "Tidak tahu entah sejak kapan aku mulai menyukaimu dan hanya memandangmu. Saat di kelab, bahkan disaat aku bersama Somin aku memikirkanmu. Saat kau tidak ada aku merindukanmu. Aku menyukaimu. Bae Sooji!"
Sooji bergeming ditempat. Ia masih tidak tahu bagaimana memberi reaksi. Pria ini memang membuatnya nyaman, namun untuk urusan cinta, Ia belum bisa memastikan. Ia tidak tahu perasaan apa yang ia punya untuk Seunggi. Sementara hubungannya dengan Seungho juga belum lama berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect couple [completed]✓
FanfictionLee Seung Gi, pria dari keluarga kaya raya yang tahunya hanya berfoya-foya. Suatu ketika keluarganya bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal dunia. ketika ia mendapat fakta bahwa penyebabnya adalah keluarga Bae, ia pun mencari berbagai cara untuk...