Refleksi

4.3K 210 7
                                    

Sebuah senyum terumbar manis di wajah pucat sang gadis, pandangan matanya yang kosong entah kenapa membuatnya seperti mayat hidup.

Tangan terulur ke depan, hendak menyentuh sebuah kelopak sakura yang sedang mekar di sebuah pohon.

"Apa kau benar-benar tak bisa kembali?"

Celotehan itu membuat sebuah tawa keluar dari mulutnya, sang gadis berbalik dan menatap pantulan wajah yang sama persis seperti dirinya.

Mereka benar-benar mirip, tak ada yang bisa membedakan mereka jika rambut panjang miliknya ia potong dan rapikan seperti sosok itu.

Dia menggeleng kecil, "Itu sangat tak mungkin"

Yang ada di hadapannya menunduk lesu, tubuhnya perlahan merosot ke bawah dengan kedua kaki di tekuk seraya menyembunyikan wajahnya disana.

"Maafkan aku"

Gadis itu terkekeh kembali, langkah kakinya bergerak menuju bagian lain dari pohon sakura yang ada di hadapannya. Menikmati setiap hembusan aroma khas yang terhirup di hidungnya.

"Ini takdir, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi" Jawabnya kalem, satu kuncup ia ambil dengan perlahan.

Dia kembali menggerakkan kakinya mendekat ke sosok yang mirip dengannya tadi. Bunga yang ia petik kini terselip di telinga kanan bocah tersebut, sang gadis tersenyum manis.

"Aku yang harusnya minta maaf pasti berat menjadi yang mereka inginkan bukan?"

Ia menggeleng, setetes air mata kini menuruni pipinya menciptakan garis air mata yang bisa saja berubah menjadi sungai.

"Bukan salahmu, sepenuhnya salahku. Maafkan aku, mungkin ini yang di namakan karma" Sebuah tawa lepas dari mulut yang masih segar berwarna merah plum. Namun tawa itu perlahan-lahan berubah menjadi tawa sendu yang menyedihkan.

"Aku masih ingin bersamamu, kau tahu"

Sang gadis terdiam, pandangannya kini terkunci oleh sosok yang ada di hadapannya. Mata yang biasa menatap tajam itu nampak redup saat bertatapan dengan matanya sendiri membuat sebuah keadaan canggung.

"Tak boleh. Kau harus tetap hidup" Tolak gadis itu dengan muka masam. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain asal tak ke orang di hadapannya.

"Perjalananmu masih jauh, dasar baka otoutou"

Ia kembali menghela nafas, entah kenapa perkataan gadis tadi membuatnya tak suka.

"Walaupun begitu, aku masih ingin denganmu Shouki-nee"























This my three project!
Saya minta maaf karena mengupload ini padahal ff sebelah belum selesai XD
Saya melakukan ini karena saya juga baru memegang ponsel, karena belakangan ini saya sibuk dengan MPLS sekolah secara daring dan tak sempat membuka wp jadi yang memegang ponsel saya adalah kakak sepupu.

Ah ya di karenakan hari ini manga Haikyu tamat dan ulang tahun Oikawa juga menjadi salah satu awalan mengapa saya mengupload buku ini padahal buku satunya belum selesai.

Maafkan saya (ಥ ͜ʖಥ)

InsyaAllah jika bisa part selanjutnya di Fast Enough akan saya publish nanti siang lalu kita bisa pindah project ke sini :D

Sedikit foto tentang Oikawa karena dia berulang tahun sekarang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Refleksi {KageHina} COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang