Oneshoot AllxMingi

PRINCESS MINGI (YunGi)

Happy Reading^^

Waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Membuat namja manis bernama Song Mingi berlari kencang menuju sekolahnya karena terlambat bangun. Perjalanan dari rumahnya ke sekolah cukup jauh. Beruntung bus yang ditumpanginya melaju cepat dan lancar. Dia tidak diperbolehkan membawa kendaraan pribadi karena pernah menabrak tiang listrik di sekitar rumahnya ketika belajar mengendarai motor bersama kakaknya, Song Minho. Yah, membuat motor sang kakak rusak dan kedua kakak beradik itu terluka. Tidak parah, tapi membuatnya ditonton oleh beberapa warga sekitar. Bahkan para seme yang menggilai Mingi pun melihatnya. Mingi terkenal di rumah maupun di sekolahnya. Karena sifat baik, sopan, ramah, ceria, menggemaskannya itulah Mingi menjadi favorit teman-teman dan warga sekitar. Oke sekian prolognya. Yuk kembali ke cerita.

Mingi hampir sampai di depan gerbang sekolah namun gerbang sekolah itu sudah tertutup rapat. Mingi mempout bibirnya imut. Yaaah ditutup, pikirnya. Terdengar suara langkah kaki menuju ke arahnya. Sontak Mingi menoleh ke arah suara tersebut dan mendapati namja tinggi dan uhm tampan sedang melihat kearahnya. 'Bukankah dia Jung Yunho? Si pendiam di kelas?' pikirnya. Yunho hanya menatap Mingi dengan senyum tipis. Blush. Pipi Mingi memerah. Lalu dia memalingkan wajahnya ke arah lain agar Yunho tidak melihat wajahnya yang memerah.

"Iisshh kenapa pula Yunho senyum begitu. Aduuh aku malu" Katanya dengan suara kecil tapi bisa didengar oleh Yunho. Yunho terkekeh mendengarnya. Lucu sekali namja manis ini. Pantas saja para seme maupun guru menyukainya. Menggemaskan.

"Eheeem" Suara deheman muncul di depan pagar sekolah. Oh Sehun, Penjaga sekolah mereka datang dengan wajah datar dan melingkarkan kedua tangannya di dadanya menatap mereka. Lalu mengubah ekspresinya menjadi senyum lembut ketika melihat ke arah Mingi.

"Kau... (menunjuk Yunho) kenapa telat?" Tanya penjaga Oh pada Yunho demgan datar.

"Kesiangan Pak" Jawab Yunho tenang dan berwajah sama datar. Penjaga Oh mendecih. Lalu menampilkan wajah tersenyum pada Mingi.

"Hai Princess, tumben sekali kamu telat?" Tanya penjaga Oh pada Mingi dengan senyum lembut. Membuat Mingi menatap polos penjaga Oh. Dan membuat Yunho mendecih dalam hati. "Cih modus" sambil menatap tajam penjaga oh yang masih menatap Mingi.

"Eerrr aku kesiangan, Pak hehehe. Bolehkah aku dan Yunho masuk?" Mingi menatap penjaga Oh dengan menunjukkan kitten eyes pada penjaga Oh agar diizinkan masuk ke kelas.

Penjaga Oh yang melihat itu menggigit bibir dalamnya sekuat tenaga agar tidak mencubit pipi Mingi saking gemasnya namun masih dengan senyumannya. Dia tidak tahan dengan perilaku Mingi yang membuat semua orang gemas padanya.

"Baiklah Princess, aku akan izinkan kalian masuk dan kau (menunjuk Yunho) jangan diulangi lagi. cepat masuk ke kelas kalian selagi guru kalian belum datang ke kelas".

Mingi yang mendengarnya pun langsung tersenyum lucu dan menarik tangan kiri Yunho lalu berjalan ke kelas sebelum berterimakasih pada Penjaga Oh.

"Terima kasih Pak Sehun" dengan senyum sumringah. Dibalas senyum oleh penjaga Oh. Yunho mengikuti.

Mingi dan Yunho sampai di kelas XI-3 dan tidak menyadari semua siswa di kelas maupun kelas lain melihat mereka dengan gemas, kecuali seme-seme yang mengincar Mingi yang menatap tajam mereka dengan tatapan membunuh. Menatap tangan Mingi yang bertautan dengan tangan Yunho. Merasa iri.

Mingi masuk ke kelas dengan ceria dan menyapa teman-teman kelasnya.

"Selamat pagi teman-teman 😆😆" Sapanya pada semua teman-temannya. Jangan lupa dia masih memegang tangan Yunho.

"Selamat pagi Princess" "Ciyeeee jadian ni yeee" Sapa dan goda teman-teman Mingi. Mingi bingung. Apa maksudnya? pikirnya.

"Ming" Panggil Yunho pelan dari sebelah Mingi. Mingi menoleh ke arah Yunho. Yunho menunjuk ke arah bawah dan tadaa!! tangannya masih bertautan sejak di depan gerbang sekolah tadi. Mingi terkejut dan segera melepaskan tautan mereka. "Maaf Yun 😣😣" Kata Mingi malu-malu dengan wajah memerah. Lalu pergi ke bangkunya. Yunho tersenyum melihat kelakuan Mingi. Menggemaskan.