Pagi ini aku sangat bersemangat dan membawa peralatan untuk MPLS tidak sengaja barang barang ku jatuh. Aku melihat sirup marjan yang aku bawa tumpah dan terkena sepatu seseorang yang ukurannya kek kaki gajah . Saat aku lihat ke atas aku langsung istighfar rasanya kek liat setan lagi datang bulan . Orang yang aku lihat itu rupanya orang yang nyuruh aku sit up kemaren Bapak yang kaca matanya kinclong kali sampe buat cahaya illahi gitu haha.
" Kenapa kamu diem nyengir-nyengir ga jelas bukannya minta maaf udah numpahin sirup ke kaki bapak , wait wait bukannya kamu anak yang kemarin nyenggol bapak yak?"
" Hehe iya pak" , jawab El sambil kebingungan harus berbuat apa
Tiba tiba Kak Kelvin lewat dan kebingungan ada apa dengan pak Budi yang mukanya udah kusut pagi -pagi kaya belum disetrika. Kak Kelvin mendatangi mereka karena penasaran.
" Pak pak itu disepatu bapak ada apa? Darah yak ihh ngilu pak " ujarnya
"Darah darah , darah darimana? Udah jelas itu situp kok liat tuh ada beling kalau bapak celaka gimana? Eh tapi kok bener yak kek darah bapak jadi takut" jawab Pak Budi
Pak budi langsung berteriak "DARAHHH!!" dan pergi meninggalkan mereka begitu saja.
"Eh itu namanya Bapak siapa si? Kok kek galak tapi sama darah yang sebenarnya sirup aja langsung kabur gitu ngakak banget", Ucap El
"HAHA emang kakak kan cuma bercanda tapi ga nyangka si bisa takut gitu terus lari , Btw itu namanya Pak Budi guru fisika karena ngajar fisika mungkin makanya orangnya perhitungan kalau sekali marah gawat banget . Btw are you okay?" Tanya Kak Kelvin
" Im okay kak ", Jawab El
" Btw itu ada pelan sama sapu , kamu harus tanggung jawab El bersihin kacanya takut luka sama bersihin bekas sirupnya, Jangan lupa minta maaf ke Pa Budi kalau ngga nanti Pa Budi bisa ngamuk parah apalagi kalau lantainya ga dibersihin " ,Perintah Kak Kelvin
"Siap 86 ", jawab El
Kak Kelvin pergi begitu saja karena dia ada urusan. Aku berterima kasih sebelumnya kepada Kak Kelvin karena telah membantuku. Meanwhile entah kenapa aku merasa seperti Dejavu tapi beda pahlawan sm kejadiannya aja. Kemaren aku kesusahan ditolong sama Alviano , sekarang aku juga ditolong Kak Kelvin. Bagaimana pun aku harus segera membersihkan ulahku dan meminta maaf ke Pak Budi .
Elzia selesai membersihkan kekacauan yang Ia buat dan menaruh perlengkapan MPLSnya dikelas. Elzia bertanya pada teman-temannya dimana El bisa menemui Pak Budi.
" Eh Kalian ada yang tau ga Pak Budi biasanya ada dimana?" ,tanya El
"Ngapain nyari Pa Budi ?mending nyariin aku aja" , Jawab Jidan
" Ihh bisa serius dikit ga sii ? , Emang kenapa El kok nyariin Pak Budi ?", Ujar Felicia
" Itu loh tadi aku apes numpahin sirup marjan ke sepatu Pak Budi terus Pa Budi nya lari dia kira itu darah ", Jawab El dengan polosnya
Jidan bicara, " Wah beneran Pak Budi ngira sirup itu darah terus kabur ? Besok mau jailin Pak Budi ahh..
"Eh jangan gitu kasian Pa Budi nya nanti pundung kan Pa Budi juga kalau marah serem banget kaya setan , EL setahu aku Pa Budi biasanya ada diruang guru coba samperin gih sebelum di hukum mati ", jawab Felicia
" Oh Okay makasih Felicia" , Jawabnya
Elzia bergegas pergi ke ruang guru. Sesampai disana Ia melihat Pak Budi namun Ia enggan untuk masuk karena takut dengan Pak Budi. Alviano melihat El menatapi Pa Budi dengan serius dan menyentuh pundak El sehingga Ia terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR
Novela JuvenilE L Z I A seorang anak homeschooling yang mencoba bersekolah formal di Starlight Puffle. Awalnya semua baik - baik saja tetapi siapa sangka Ia akan mendapatkan Rumor yang menyerang hidupnya , akankah Elzia bisa survive dengan Rumor - rumor yang me...