Menyakitkan

694 47 12
                                    

Kini Anneth sudah berada di Jakarta begitupun dengan paman,tante,kriz,alvaro,Deven.

" baik baik di sana" ucap kriz lalu mengecup kening Anneth dan alvaro.

" iya abang tuaa" ejek Anneth.

" aku gak tua, aku udah punya tunangan ya" peringat kriz, ya kriz memang sudah punya tunangan.

" hehehe ya udah babay" pamit anneth.

" babay sama uncle " ucap anneth kepada jagoan nya.

"bayyyy" ucap alvaro.

" tan om aku pergi dulu" pamit anneth

" iya hati hati" balas rudi dan sera.

Anneth langsung pergi dari perkarangan rumah, lalu masuk ke dalam mobil Deven.

Ya, mereka kini ingin pulang ke rumah Deven. Maksud nya, ke rumah orang tua Deven.

"nanti waktu kamu masuk, di situ ada mama milan sama papa kevan" ucap Deven, Deven juga sudah tau pasal anneth amnesia.

"oke" balas anneth lalu kembali memandang wajah alvaro yang imut.

Alvaro sudah bisa melakukan duduk, merangkak, kalau berjalan pun harus di tuntun.

Sesampai nya di perkarangan rumah orang rua Deven.

"hai sayang, udah sehat? " tanya milan antusias kepada Anneth.

"emm u-udah Ma" balas anneth sedikit kikuk.

"cucu oma ganteng banget" ucap milan antusias, lalu merentangkan kedua tangan nya ke arah alvaro.

"mau oma gendong? " tanya milan.

" mau sama oma gak sayang? " tanya anneth lembut kepada alvaro.

Alvaro hanya memajukan bibir nya seakan tidak mau.

"gak mau ya? " Tanya milan.

"oma Ada bolu loh" bujuk milan supaya alvaro mau menerima gendongan Nya.

Mendengar kata kata bolu, seakan ada yang melompat lompat di perut alvaro.

Alvaro langsung merentangka kedua tangan nya, milan langsung menerima nya dengan senang hati.

"hahahaha ternyata kamu mirip sama daddy kamu ya" ucap milan.

"ya udah yuk masuk dulu" ucap kevan yang baru saja selesai berbicara dengan Deven.

Mereka ber lima langsung masuk ke dalam rumah.

Kini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga.

"sama opa mau yaa? " bujuk kevan, Pasalnya alvaro terus menolak kevan.

" elekk" ejek alvaro.

"bhahahhhhaha kamu jelekkkk" ejek milan sekaligus tertawa terbahak bahak.

" hey... Gak kasian sama opa ya? " tanya kevan dengan memasang wajah sedih.

Alvaro langsung menampar pipi kevan.

"aw" ringis kevan pelan

" eh, jangan al. Gak boleh gitu" peringat Anneth.

" gak apa, tapi kok udah bisa bicara? Biasanya kan umur 11 bulan atau lebih" ucap kevan bingung.

" gak tau pa, tapi kata abang kriz lidah nya ada belahan. Pinter bicara" jawab anneth.

" dagu nya ada tahi lalat kecil,jadi tambah ganteng ajaaa" lanjut milan

Deven sedari tadi hanya diam, menyimak. sesekali membuat nafas kasar. Baru kali ini, seperti dia di anggap tidak ada.

Perasaan (End)  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang