13. Come and Back

529 239 155
                                    

Don't forget to vote n comment ♡

Happy Reading 😇


J

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J

imin menatap manik Chaeyoung, "D-dia orang yang tadi lo panggil Tn. Choi?" pelannya.

Chaeyoung mengangguk samar.

Lelaki itu mendengus pelan setelah mengetahui jawaban yang Chaeyoung berikan.

Kemudian ia -Chaeyoung- menatap Eunbi yang berada dalam pelukan Mingyu, ekspresi Eunbi bahkan tak jauh berbeda dengan dirinya.

Terlihat Eunbi juga terkejut dan tubuhnya gemetar ketakutan, itu karena Eunbi adalah wanita yang menyukai kedamaian.

"Ada apa ini?"

"Siapa mereka?"

"Mereka orang yang berbahaya!"

"Apa yang mereka lakukan?"

"Tenanglah"

"Semua akan baik-baik saja"

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan dari para murid. Mereka semua ketakutan, dan berharap akan baik-baik saja setelah ini, walau hanya ada 1% kepastian.

Karena jumlah orang yang membawa pistol bisa dibilang melebihi jumlah murid-murid.

"Ada apa ini, Tn. Choi?" tanya Shindong yang berjalan mendekati Seunghyun.

Seunghyun mengarahkan ujung pistol ke arah kepala Shindong. Seketika yang merasa diancam mengangkat kedua tangannya dan menatap Tn. Choi seperti tatapan tidak menyangka.

Para murid disana ada yang berteriak karena terkejut dengan pemandangan barusan. Seseorang mengancam gurunya sendiri, itu adalah hal yang paling menakutkan bagi mereka.

Karena para murid menaruh harapannya pada Shindong dan Yubin -selaku pendamping- dan jika nyawa para guru terancam, mereka tidak akan sepenuhnya yakin bisa keluar dari Kamchatka. Kalian bisa membayangkan pikiran para murid saat ini.

"Maaf Tn. Shin, tapi hanya ini satu-satunya jalan untuk membuat Jungkook datang kembali" ucap Seunghyun dengan nada santai, namun terdengar sarkas.

Shindong membelalakkan mata, "Anda tidak bisa berbuat semena-mena begini, tuan. Anda yang memintaku untuk bekerja sama, lalu mengapa Anda mengambil keputusan secara sepihak?"

Seunghyun tersenyum miring, "Kerja sama? Apa ini yang dinamakan kerja sama, Tn. Shin? Hanya aku yang berusaha selama ini, bahkan hal sekecil apapun itu tidak pernah Anda lakukan!" sarkasnya yang masih memaku ujung pistol di dahi Shindong.

"Ini salah, tuan. Tidak seharusnya Anda membahayakan nyawa murid kami" pelan Shindong.

"Kau takut menjadi guru yang tidak berguna? Jangan khawatir, Tn. Shin. Aku dan anak buahku tidak akan melukai para muridmu" ucapnya sembari menggertakan gigi dan menatap nyalang raut Shindong.

SPEED AND SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang