ep 1- Lelaki itu

9 0 0
                                    

"jangan nundukkan kepala woi!!"

"Napa lu mandang2 gue hah??!nantangin?!"

"Woi!!!cepatt jalannya cepatt!!"

"Jalan cepat woi bukan lari!!". Bentakan para senior di pagi hari merupakan sarapan terburuk bagi segerombolan mahasiswa baru. Kegiatan memarahi dan menyuruh-nyuruh seenaknya dengan tujuan melatih mental tersebut berjalan dengan lancar hingga sore hari. Seorang gadis berusia 18 tahun menelpon orang tuanya untuk minta jemput. Setelah menelpon, gadis itu sangat ingin cepat-cepat pulang saja karena sudah risih berada di sekitar senior. Akhirnya jemputan pun tiba, ia pun tenang dan masa orientasi pun berakhir untuknya.

Kringg..kringg... Suara alarm hp berbunyi pukul 5:00 subuh dan membangungkan gadis bertubuh mungil dari tidurnya. "Eh kok tumben jam segini dah bangun, You? Padahal hari ini kan hari minggu." Tanya ibu nya yang sedang memasak sarapan. "Iya ma.. Youna hari ini mau ke perpustakaan. Kemaren ospek terakhir tertekan banget dibentak-bentak depan muka. Jdi hari ini Youna mau refreshing baca buku di perpustakaan", jawab anak itu. Mamanya pun bertanya kepada Youna kenapa pergi ke perpustakaan saja sudah bangun jam segini. Youna menjelaskan sambil mengucek matanya yang masih mengantuk, "iya maa.. aku hari ini mau jadi pengunjung pertama di perpustakaan. Perpus kan buka jam 8, nanti setengah 8 aku dah berangkat. Jadi sebelum berangkat, subuh-subuh gini bisa bantu mama beres-beres dulu". Mama Youna pun hanya mengangguk dan kembali mengiris bawang dan Youna pun bergegas menyapu rumah.

"Dah ya ma, Youna pergi dulu. Mungkin Youna pulang jam 1. Dah assalamualaikum", pamit Youna sambil mencium tangan ibunya.
Sesampainya di perpustakaan, Youna bergegas menuju ke ruangan buku novel. 'ini ruangan paling mantap mah.. novel best seller aja ada disini. Wah ini kalo di toko buku pasti mahal', gumam Youna dalam hati sambil mencari-cari buku. Setelah 15 menit mencari, Youna akhirnya berhasil mendapatkan buku yang membuatnya tertarik, yaitu novel jepang bergenre detektif yang sudah ditranslate. Setelah itu, Youna pun pergi ke ruang baca di lantai 1. Dua jam tak terasa, Youna telah tamat membaca novel yang berjumlah 551 halaman tersebut. Karena lelah, Youna pun mengalihkan pandangannya dari buku dan meregangkan lehernya yang pegal sambil melihat-lihat sekitar. Tak lama, Youna melihat seorang lelaki memakai kemeja biru sedang mondar-mandir tidak jelas di depan ruang baca. 'apaan sih', gumam Youna dalam hati. Youna pun merasa sangat haus dan ingin minum. Namun Youna melihat kantin perpustakaan masih tutup. Akhirnya Youna berencana untuk pergi sebentar ke swalayan terdekat untuk membeli minum. Youna pun merogoh kocek celana untuk mengambil kunci motor, namun kunci hilang. Setelah 10 menit berpikir, Youna menyadari kecerobohannya. Saat sebelum masuk ke perpustakaan, Youna menaruh tas kecilnya didalam jok, karena Youna tidak mau repot untuk nitip tas di dalam. Youna yang ceroboh pun tanpa sadar ia memasukkan kuci motor nya ke dalam tas tersebut, alhasil kunci motornya sekarang berada di dalam jok motornya. "Bodoh nya aku", ucap Youna pelan. Akhirnya Youna mengirim pesan ke teman-temannya untuk menjemput dia di perpustakaan dan kembali ke rumah untuk mengambil kunci cadangan. Namun semua temannya tidak bisa. "Maaf,You. Di luar panas banget.. ak ga tahan", balas salah satu teman Youna. Saat itu pula Youna ingin memaki. Youna yang sedang dilanda kebingan tersebut, tiba-tiba terkejut karena di depannya muncul seorang lelaki yang tadi mondar-mandir tidak jelas. "Eh kamu tau gak password wifi disini apaan?", tanyanya. "Gatau. Gue punya kuota banyak jadi gak pernah pake wifi disini. Lu tanya aja sama petugas tuh atau pengunjung yang lain", jawab Youna sudah tidak mood karena memikirkan cara pulang. "Eh cuek amat. Maaf ya kalo ganggu. Soalnya aku sering lihat kamu disini. Jadi aku kira kamu tau password wifi disini", ucap lelaki tersebut sambil menarik kursi dan duduk di depan Youna. Youna hanya diam sambil menatap layar handphonenya sedang mencari bala bantuan dari teman-teman lain. "Kamu kenapa?kok kayak ada masalah? Padahal kayaknya tadi tenang aja baca buku?",tanya lelaki tersebut dengan ramah. "Gak", jawab Youna cuek. Akhirnya lelaki itupun beranjak dari kursinya dan meninggalkan Youna, "oh yaudah kalo gitu. Aku tanya ke petugas dulu. Nanti kalo aku dah tau passwordnya aku balik lagi kasi tau kamu". Youna hanya diam masih mencari bantuan.
10 menit berlalu, namun Youna masih belum mendapat bantuan dari temannya. Youna kesal, kemana teman-temannya semua? Kenapa saat ia butuh semuanya hilang? Youna rasanya  ingin menangis karena kecewa dengan teman-temannya. Laki-laki tadi pun kembali menghampiri Youna, "eh aku dah tau passwordnya. Passwordnya tuh..", ucapan lelaki tersebut terhenti ketika melihat Youna yang masih menatap layar handhone dengan raut wajah yang cemas. Lelaki tersebut duduk di depan Youna dan bertanya, "maaf.. kalo boleh tau kamu kenapa ya? Ada masalah?". Akhirnya Youna pun menceritakan masalahnya kepada lelaki tersebut karena sudah sangat pasrah terhadap teman-temannya yang tidak bisa membantu. "K-kkalo gitu...b-bboleh gak aku yang anterin kamu?", tanya lelaki tersebut malu-malu. Youna berpikir keras, di satu sisi dia ga mau asal nerima bantuan orang yang gak ia kenalin sama sekali karena belum bisa dipercaya orang asing tersebut benaran akan mengantarinya sampai ke rumah atau ini hanya modus penculikan, namun disisi lain Youna tidak dapat bantuan dari temannya satupun. Ingin order ojek online pun Youna tidak tau caranya karena tidak pernah menggunakan aplikasi ojek online. Ingin minta jemput orang tuanya pun Youna takut dimarahi karena sudah ceroboh. Namun kebingungan tersebut akhirnya berakhir setelah sahabat laki-laki Youna membalas pesannya, "maaf You.. gw lagi sosialisasi kampus jdi baru lihat. Gw bisa jmput lo tapi jam 12 keatas gapapa yak? Soalnya gw gk bisa nih ninggalin sosialisasinya. Gmna?". Youna pun menghembuskan nafasnya lega, "alhamdulillah", ucap Youna. "Eh alhamdulillah? Jadi gimana? Apa boleh kalo aku yang antarin kamu?", tanya lelaki yang masih menunggu jawaban Youna. "Gak, gak perlu. Temen gue yang mau jemput.", ujar Youna masih cuek dengan lelaki di depannya. "oh yaudah kalo gitu. Oh iya password wifinya baca di perpus tanpa spasi. Dah aku duluan mau cari buku". Lelaki itupun beranjak dari kursinya dan meninggalkan Youna. 'apaan sih. Perasaan hampir tiap hari gue ke sini, tapi baru kali ini ada orang yang sok ramah ke gue', gumam Youna dalam hati.

Hari minggu yang penuh drama kunci motor pun telah berlalu, kembali lah hari beraktifitas di kampus. Saat hendak memasuki kampus, Youna tak sengaja melihat poster yang menarik di mading kampus. Ia melihat sebuah desain poster yang didalamnya berisi sebuah recuitment anggota organisasi. Youna baru teringat, bahwa ia belum masuk organisasi satupun. Akhirnya Youna pun mencatat nomor WA yang tertera untuk mendaftar menjadi anggota organisasi tersebut.
Mata kuliah pertama pun selesai, masih ada waktu 30 menit menuju mata kuliah kedua. Youna pun membuka handphonenya dan bergegas mengirim pesan untuk segera mendaftar ke organisasi tadi.

'Assalamualaikum kak.. saya Youna dari prodi pendidikan bahasa Mandarin angkatan 2018. Saya ingin mendaftar menjadi anggota UKM Pecinta Halal. Terima kasih kak" , pesan terkirim.

"Waalaikumsalam dik.. oke terima kasih sudah mendaftar. Hari minggu jam 8 pagi  silakan datang ke mushola fakultas teknik ya untuk perkenalan. Karena ukm ini masih baru, jadi sementara kita numpang di mushola dulu sebagai tempat pertemuan kita.", balasnya.

Hari-hari berlalu, tak terasa tiba-tiba sudah hari minggu lagi. Minggu ini terasa sama seperti minggu lalu. Youna bangun pukul 5:00 subuh, ibunya yang sedang memasak lagi-lagi bertanya kenapa sudah bangun, Youna menjelaskan kenapa, ibunya mengangguk tanda merestui, Youna langsung bergegas membereskan rumah dan akhirnya setengah delapan pagi Youna pun berangkat. "Ma, Youna pergi. Gatau selesainya jam berapa. Dah Assalamualaikum", pamit Youna sambil mencium tangan ibunya.

Sesampainya Youna di lokasi kampus, Youna bingung dimana letak fakultas teknik berada. Youna keliling mencari fakultas teknik namun tidak ketemu. Akhirnya 15 menit kemudian, Youna baru menyadari bahwa fakultas teknik ada di samping fakultasnya sendiri, yaitu disamping fakultas bahasa. Youna selama ini salah sangka, Youna mengira fakultas yang disebelahnya adalah fakultas komputer ternyata itu adalah fakultas teknik. Youna pun terlambat. Ia melihat sudah ramai orang-orang yang berkumpul di sana. "Assalamualaikum..maaf kak, bang. Saya terlambat, apakah saya masih boleh ikut berkumpul disini?", tanya Youna dengan sopan sebelum bergabung dalam forum. Seorang lelaki pun menjawab "iya silakan saja. Gapapa". Youna pun langsung masuk dan duduk di dalamnya. Youna melihat rupawan dua orang lelaki di depan yang sedang berbicara. Youna bertanya kepada salah satu perempuan, "ehmm.. mereka ketua sama wakil kita ya?". Perempuan di sebelahnya pun menjawab, "iya... Yang pake baju hitam itu ketuanya,namanya Ivan. Di sebelahnya yang pake baju biru itu wakilnya, namanya Aldios. Nah bang Aldios tuh orang yang kita hubungi pas mau daftar", jelas perempuan tersebut. Youna hanya mengangguk dan memperhatikan kedua lelaki didepan yang sedanh berbicara. Namun Youna merasa dalam situasi yang tidak asing. Youna kaget, Youna baru teringat bahwa Aldios adalah lelaki berkemeja biru yang ia temui minggu lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lets Play DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang