Anda belum 18 tahun? Putar balik! Temukan pintu keluar. Hm.
🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚
WARNING: 🔞
.
.
.
.
.
.
.Lan Zhan, apa yang kau lakukan?
Wei Ying merasakan sepasang bibir lembut sedang melumat pelan bibirnya. Terasa hangat. Sedikit basah.
"Emmh... La... Lan Zhan... Lan Zha-hmph." Bibir hangat itu tidak memberinya kesempatan untuk memahami keadaan. Matanya telah terbuka lebar sepenuhnya. Kantuknya hilang entah ke mana. Serangan yang tiba-tiba itu benar-benar membuatnya tidak tahu harus bagaimana. Serius, bagaimana kau bersikap ketika sedang dicium? Dan perlukah aku mengatakan bahwa ini ciuman pertamaku?
Segalanya terlalu tiba-tiba. Wei Ying tidak bisa mencerna semuanya, namun dia juga tidak ingin memberontak. Wajah dan matanya mulai terasa panas.
Lan WangJi menyelipkan lengan kirinya ke belakang kepala Wei Ying, merengkuh pundak Wei Ying dan menariknya lebih dekat. Jemari tangan kanannya mengusap lembut pipi kiri Wei Ying, membuat pipi itu berubah sewarna paprika. Bibirnya tak lepas sedikitpun dari melumat bibir basah Wei Ying.
Lalu jemari itu perlahan turun, menyusuri garis tubuh Wei Ying, mengusap pelan telinga Wei Ying, meraba lehernya, punggungnya dan terakhir pinggangnya. Melingkarkan lengannya pada pinggang kecil itu dan menariknya sepenuhnya ke dalam pelukannya.
Kedua bibir masih berpagutan. Namun, lebih tepat dikatakan kalau Lan WangJi adalah satu-satunya yang menikmati ciuman ini. Wei Ying terlalu bingung untuk menentukan sikap. Dia tidak membalas ciuman itu. Dia bahkan tidak memejamkan matanya.
Tubuh Wei Ying kini sepenuhnya berada dalam dekapan Lan WangJi. Di sebuah ranjang sempit pada malam sunyi di abad pertengahan.
Wei Ying masih belum menunjukkan reaksi apapun.
Lan WangJi mengubah posisinya, dia membuat Wei Ying berbaring telentang kemudian menindihnya. Dia menarik kedua tangan Wei Ying ke atas kepala dan menahannya dengan satu tangan. Tangan lainnya bergerak untuk mengusap bibir Wei Ying yang basah oleh liurnya.
Wei Ying dengan mata sayu yang memerah, "Lan Zhan..."
"..." Lan WangJi memandang kedua mata Wei Ying tanpa mengatakan apa-apa.
Wei Ying balik memandangnya dengan sejuta pertanyaan tak terucap yang tercetak jelas dalam ekspresi wajahnya. Dia melihat Lan WangJi masih berwajah datar seperti biasa. Tapi sorot matanya sedikit berbeda. Seperti ada api yang membara di dalam bola mata keemasan itu. Wajahnya masih seputih giok, namun kedua telinganya memerah dengan hebat. Nyaris ungu.
Masih hening. Lan WangJi menurukan kedua tangan Wei Ying, meletakkannya di atas dada, mengusap lembut jari-jari ramping itu, kemudian menundukkan kepala dan mulai menciumi ujung-ujung jari itu.
Wei Ying merasakan sensasi seperti tersengat listrik bertegangan rendah. Darah seperti mengalir dalam kecepatan abnormal dalam pembuluh darahnya. "Lan Zhan... Apa yang kau...lakukan?" Bisiknya.
Lan WangJi menjawab dengan memasukkan jari telunjuk Wei Ying ke dalam mulutnya. Menghisapnya seperti itu adalah es lilin.
Wei Ying membelalak sempurna. Persetan dengan aliran darah atau detak jantungnya yang menggila. Kini bahkan nafasnya juga abnormal, terasa berat dan memburu.
Lan WangJi mengeluarkan jari telunjuk dari mulutnya dan beralih pada jari tengah Wei Ying. Mengulumnya seperti itu adalah permen manis. Sesekali menjilat ujung jari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Past and Your Future [Mo Dao Zu Shi] Fanfiction WangXian
FanfictionBerkisah sekitar dua bulan sebelum Mo XuanYu melakukan ritual pemanggilan jiwa Wei WuXian ke dalam tubuhnya. Wei Ying dari masa depan melakukan time travelling setelah menemukan pembakar dupa aneh di tengah hutan di atas gunung. Di masa lalu yang as...