WARNING⚠️
Bijaklah saat membaca!!***
Ini sudah hari ketiga Yoona menghabiskan waktu bersama Sehun di mansion pria itu. Masih banyak waktu yang harus Sehun habiskan dengan Yoona di saat kekasihnya itu masih menetap di kediamannya. Kemarin, mereka memilih menginap dan paginya, keduanya memilih untuk kembali.
Mungkin bepergian ke luar kota juga bagus, tapi apakah nanti Yoona mau? Ckck! Bagaimana kalau nanti Yoona mengajak kedua sahabatnya lagi? Oh No! Sehun tidak setuju dengan hal itu.
Pria itu berpikir sejenak, memikirkan dua kemungkinan itu. Ya atau tidak yang harus ia ambil. Sehun menoleh ke sebelah, tersenyum ketika mendapati cara tidur Yoona.
"Bangun..." Bisik Sehun tepat di telinga Yoona.
"Aku masih sangat mengantuk. Jangan menggangu." desis Yoona seraya menghindari kecupan-kecupan Sehun di lehernya. Itu menggelikan tapi juga...
Tidak akan menyerah pria itu meraup wajah kekasihnya, memberikan kecupan-kecupan di sana membuat lagi-lagi pekikan penuh protes kembali terdengar.
"Ingin sekali aku menendang mu huh?!"
Sehun tersenyum kemenangan karena berhasil membuat kekasihnya itu kesal. "Bagaimana kalau kita berpesta di sini? Kau menghubungi kedua sahabatmu, aku menghubungi kedua sahabat ku, bagaimana?" tangan Sehun merapikan rambut Yoona yang berantakan.
"Ya, tapi sekarang biarkan aku istirahat-Yak apa yang kau lakukan?!" teriak Yoona kesal karena penutup dadanya di lepaskan.
"Bagaimana kalau kita-"
"Aku tidak mau." tolak Yoona kesal. Mengapa Sehun sangat mesum huh?!
"Aku tidak menerima penolakan sayang."
"Terserah! Kembalikan Sehun." tangan Yoona berusaha mengambil penutup dadanya yang dengan iseng di umpetin.
Sehun menggeleng, menahan dagu Yoona ia mencium bibir Yoona dengan cepat. Lagi, Yoona memprotes namun sama sekali tidak di gubris oleh Sehun.
*****
"Kalian sudah datang? Ayo masuk, anggap saja rumah sendiri."
Sehun yang berdiri di sebelah Yoona mendelik mendengar kalimat terakhir tadi. Memberikan senyum palsu pada sahabat-sahabat Yoona ia ikut berjalan masuk mengikuti langkah ketiga perempuan itu.
"Bisa kau tinggalkan kami? Mengingat sahabat mu belum datang kami ingin membicarakan tentang urusan perempuan."
"Tidak, bisa saja kalian membicarakan pria sexy di belakangku."
Rahang Wendy dan Krystal seketika terjatuh. Kedua perempuan itu menatap sahabat mereka. Heh, pria ini mereka pikir adalah pria yang matang lengkap dengan pikiran dewasanya namun ternyata? Ah sial, jadi selama ini mereka tertipu dengan wajah datar itu selama ini. Ohh good!!
"Ohh good, kau menunjukkan jati dirimu pada kami akhirnya!" raung Wendy berdecak kagum.
"Well, aku juga senang kalian pada akhirnya mengetahui siapa aku sebenarnya jika berada di luar media." balas Sehun santai.
Yoona berdecak, menghela napas ia melemparkan tatapan kearah Sehun yang masih duduk manis di sampingnya.
"Ayolah Sehun, ini hanya menyangkut masalah di kampus. Lagipula jika kami membicarakan tentang pria sexy, kau mungkin akan menebak kepalanya jika kau mengetahuinya bukan? Jadi kumohon enyahlah dan tinggalkan kami."
Sehun merenggut kesal. Menghela napas ia menegakkan tubuhnya untuk berdiri. Namun sebelum meninggalkan ketiga orang itu dengan tidak tau malunya ia memberikan kecupan di bibir kekasihnya.
"Ah, aku jadi penasaran apa yang kalian lakukan jika kau menginap di rumah ini." komentar Wendy mengalihkan pandangan dari punggung kekasih sahabatnya.
"Lupakan Wen, kau bisa menanyakan itu di lain waktu." sela Yoona bosan.
Wendy dan Krystal tertawa melihat ekpresi sahabat mereka itu. Kembali, mereka melanjutkan topik mereka yang tertunda di group mereka beberapa jam lalu tadi.
*****
"Aaah Sehun ohh ahhh."
Yoona menahan kuat punggung Sehun sembari meremas rambut pria itu, satu tangannya menahan meja sebagai tompahan tubuhnya agar tidak terjungkal ke belakang.
"Aakh kau semakin sempit sayang."
Katakan mereka gila karena bisa-bisanya mereka berbuat mesum dan meninggalkan sahabat-sahabat mereka begitu saja di ruang keluarga yang berada di taman.
"Sayang sebentar lagiii ohh!"
Sehun kembali mencium Yoona, tidak lupa tangannya kembali memainkan dada kekasihnya.
"Ahhh Sehun ohh."
Yoona mengakhiri ciuman mereka dengan mendongak keatas, mendesah dengan kuat, tangannya meremas punggung Sehun semakin kuat ketika hujaman Sehun semakin cepat.
"Akh akuu keluar!"
"Sayang!"
Pria itu menarik miliknya, membuat kekasihnya merenggut kesal dan menatapnya bingung. Belum sempat memprotes, tubuhnya sudah diputar balik sehingga membelakangi prianya dengan pria itu sedikit membuka pahanya dari belakang.
Sehun memposisikan miliknya dan mulai melesatkan miliknya ke milik Yoona dari belakang, keduanya kembali mendesah ketika kenikmatan itu kembali lagi.
"Ahhh!"
Yoona mencengkram kuat meja di depannya, mendesah dengan kuat, tidak peduli ke-empat orang di taman sana akan mendengar atau tidak yang pasti ia ingin berteriak.
"Aaaa Sehun fasterr."
"Shit! Arkh!"
Sehun menahan kedua sisi pinggang Yoona, menghujani miliknya dengan dalam dan cepat, membuat tubuh Yoona semakin terguncang karena perbuatannya.
"Aaku tidak bisa menahannya Sehun ohh."
"Tahan sayang!"
Yoona menggeleng kuat.
"Aaahhh!"
Tubuh Sehun ambruk dipunggung Yoona, mencium punggung kekasihnya itu dan berbisik. "Sayang, aku mengeluarkannya di dalam. Kau meminum pilnya kan?"
Yoona terdiam sejenak dengan jantung berdebar, pilnya sudah habis dan itupun Sehun sudah mengetahuinya, bagaimana kalau ia sampai hamil nanti?
YOU ARE READING
My Ex-Boyfriend Is My Daddy!
RomanceWARNING! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA ⚠️ [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE, SILAKAN DIFOLLOW AGAR PARTNYA BISA TERBUKA] "Aku menikahi Ibu mu karena punya alasan. Dan aku, akan tetap mencintaimu." Sehun Yoona harus menerima kenyataan pahit ket...