Haii
Selamat membaca :)🌻
"Assalamualaikum, Mi, Chani baru pulang, maaf ya kesorean soalnya tadi pergi dulu sama kak~" teriakan Eyri terpaksa terhenti saat netra gelapnya tak sengaja menatap ke arah Abi yang berdiri tepat di belakang daun pintu utama.
Eyri kaget dan gugup, begitu pun Vino yang juga langsung terdiam memaku di belakang tubuhnya, Mereka berdua salah tingkah, bak pasangan yang ketahuan berselingkuh.
Sembari menormalkan kembali detak jantungnya yang berdegup kencang, Eyri takut-takut melirik ekspresi wajah Abi yang ketus persis tadi pagi, eh? Sepertinya yang sekarang ketusnya menjadi berlipat ganda. Eyri langsung memalingkan muka.
"Dari mana?" Pertanyaan Abi membuat Eyri makin menciut saja, dan Vino, dibalik wajah datarnya menyimpan kegugupan yang amat besar.
"Da-dari~"
"Nah, ini orangnya udah pulang!" Eyri menghela nafas lega, rasanya ingin sekali ia berlari memeluk Selly sekarang juga karna telah menyelamatkan nyawanya yang nyaris saja hilang.
Tapi..
"Eh,"Selly terkejut, terlihat dari gayanya yang menutup mulut dengan telapak tangan dan mata melotot, "kok ada kak Vino? Perasaan tadi ga ada deh. Kalian barengan? Kak Vino sama Chani barengan? Tapi kan pulang sekolah udah lama, terus kalian dari mana?" Tanyanya histeris khas Selly yang selalu heboh.
Eyri melotot, mengurungkan niat dari ingin memeluk menjadi ingin mencekik leher Selly sampai ia kehabisan nafas sekarang juga.
"Hayoo...ngaku, kalian dari mana?" Tunjuknya bergerak memutar dengan seringai tipis menggoda. "Oh, ya ampun! Atau kalian habis ngedate ya? Ini serius?" Tanyanya histeris 'sok' terkejut, "eh tapi kan Chani sekarang deketnya sama Mas Abi." Sekarang pokusnya menatap Abi lekat, "iya kan Mas? Mas Abi lagi pedekate kan sama Chani? Kemaren kan udah jalan bareng, sampe dikasih boneka pula," selorohnya polos tak sadar jika tingkahnya itu membuat keadaan makin tak kondusif saja.
Abi tetap diam, Vino juga diam, dan mungkin saja hanya Eyri lah yang saat ini jantungnya sudah jumpalitan tak keruan.
"Kalian ngapain? Ke sini kok nggak bilang-bilang dulu?" Setelah bertanya, bukan tenang yang dirasakan dan sekarang Eyri merasa amat bodoh saat menatap Abi yang melihatnya seperti terkejut tak percaya.
Bau-baunya, aku salah ngomong deh ini, batin Eyri nelangsa.
Masih Vino yang sama, yang tak akan pernah tega melihat Eyri seperti orang yang ketakutan, dan pada akhirnya, meskipun sedikit segan serta tak enak hati, Vino berniat meluruskan kesalahpahaman ini.
"Gue bisa jelasin, tapi kayaknya lebih enak kalo duduk dulu deh,""Ga ada yang perlu di jelasin, nggak perlu tau juga. Urusan kalian ya urusan kalian." Jawab Abi menusuk, sekarang menatap Selly lekat, "udah ngambil bukunya? Gue mau balik, ayo!" Perintahnya mutlak.
Abi berjalan melewati Eyri dan Vino yang masih terdiam, sedangkan Selly yang binggung masih berdiri di tempat dan langsung berlari saat suara Abi kembali memangilnya dengan tegas.
"Yaudah deh, aku pulang ya Chan, bay!"
"Hati-hati" jawabnya yang mungkin saja tak lagi didengar karena mereka sudah jauh.
🌻
"Ah kesel, kesel, kesel! Gue salah apa sih? Kok marahnya sama gue? Emang gue ngapain coba? Wido gila, bikin pusing!"
Saat ini, di ruang kelas X Mipa 1. Terdengar kegaduhan yang tidak bisa dikatakan kecil. Sebab, Yura sebagai pembuat onar memekik-mekik frustasi sambil mengacak-acak rambutnya. Sama sekali bukan seperti Yura yang biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince? And Princess. -> Slow Update.
Genç Kurgu*Sebelumnya aku mau ngasih tau,* Kalo "Eyri's Story" ganti judul menjadi, "Prince? And Princess* Ini juga sekalian lagi revisi ya :) 🌱 Ini tentang *Princess* yang binggung akan pilihannya. Seorang *Princess* yang tak sadar akan keindahan kualitas d...