04

58 19 1
                                    

Jarum jam bergerak dengan cepat seolah seluruh jam di gedung rumah sakit itu di manipulasi oleh sesuatu yang tak Dewa ketahui. Kemudian, seluruh jarum jam di gedung itu berhenti tepat di angka 3. Dewa tidak tau apa yang terjadi malam itu, karena ia belum pernah mengalami hal seperti ini.

Awalnya ia kira, hanya jam gedung rumah sakit itu yang dimanipulasi, namun ternyata ketika ia mengecek jam di ponselnya, ponselnya menunjuk jam yang sama, 03:00 am.

Dewa semakin bingung sementara dirinya bahkan berdiri dipijakannya tak sampai satu jam, namun mengapa tiba-tiba sudah jam 3? Apakah dia berada di dimensi yang lain seperti film-film horror yang selama ini ia tonton?

Pandangan Dewa lurus dan kosong ketika lampu-lampu disepanjang koridor rumah sakit itu mulai berkedip-kedip, meremang.

Dewa mengalihkan pandangannya ke arah ruang bersalin itu ketika suara jeritan wanita terdengar dari dalam sana sementara Pria yang sedari tadi menunggu itu telah tertidur dibangku ruang tunggu.

Dewa berlari menuju ruangan itu, ia mengintip ke dalam sana. Matanya membulat sempurna ketika mendapati bahwa dokter-dokter dan suster-suster di dalam sana semuanya terjatuh tak sadarkan diri. 

Dan hantu Ona tampak sedang menutupi wajah wanita hamil itu, mencegah suara teriakannya membangunkan orang-orang yang mungkin telah ia buat tertidur.

Dewa memukul pintu ruangan yang terkunci itu dengan sekuat tenaga dan membuat Hantu Ona di dalam sana langsung menoleh ke arahnya lalu berteriak.

Teriakan yang membuat telinga Dewa terasa pedih itu mampu membuat Dewa terpental seketika hingga tubuhnya bertemu pada tembok dinding dibelakangnya. Laki-laki itu mengerang kuat-kuat sambil memegang punggungnya yang terasa... 

"Tidak sakit..." gumamnya.

Ia mendongak, melihat tubuhnya sendiri tergeletak di ubin dingin rumah sakit itu, di tempatnya berdiri tadi sebelum akhirnya berlari menghampiri ruangan bersalin.

Dewa menelan salivanya, bagaimana arwahnya bisa mendadak meninggalkan tubuhnya? Apakah ini pengaruh dari hantu Ona juga?

"Pantas saja semua orang disini jatuh pingsan, dan hanya aku yang tidak. Ternyata..." nafas laki-laki itu memburu, ia menatap tangannya dan tubuhnya sendiri yang tampak transparan.

"Bagaimana bisa aku tidak sadar bahwa aku sedang keluar dari tubuhku? Ini benar-benar membingungkan, sialan!"

Dewa bangkit, kemudian ia perlahan mengangkat wajahnya ketika telinganya mendengar suara lirihan yang lembut, sekilas terdengar seperti senandungan yang indah namun menyeramkan di waktu yang bersamaan.

Suara-suara jangkrik, dan angin bersiulan mulai terdengar kala itu. Namun telinga Dewa tetap fokus pada suara senandungan yang membuat bulu kuduknya meremang seketika. Ia menoleh ke arah sumber senandungan tersebut, ia membungkam mulutnya rapat-rapat ketika matanya menangkap sosok hantu wanita cantik berpakaian putih yang tengah duduk diatas bangku ruang tunggu.

Ia tampak menatap lurus, tangannya sibuk memainkan rambut-rambut indah nan panjang miliknya, sementara senandungannya berhenti terdengar.

Suasananya hening seketika, namun Dewa masih tak menyadari hal itu. Ia terpana karena kecantikan makhluk halus itu, karena sebelumnya ia tak pernah melihat makhluk dunia lain yang tampak secantik sosok wanita yang kini ia lihat.

Pelan-pelan, sosok wanita itu menoleh ke arah Dewa. Mereka saling menatap satu sama lain untuk beberapa saat. Dewa menggeleng kuat-kuat, berusaha mengembalikan kesadarannya yang hampir saja hilang. 

"Sadar, Dewa! Mereka arwah orang yang sudah meninggal, dan kamu masih hidup!" gumamnya kuat-kuat dengan mata terpejam.

Dewa berharap ketika ia membuka matanya, sosok hantu cantik itu menghilang. Namun nahasnya, ketika ia membuka matanya, sosok hantu itu berada tepat dihadapannya. Wajah keduanya saling bertemu, meskipun sosok wanita itu memang cantik, namun tetap saja Dewa terkejut. Siapa yang tak akan terkejut?

ODYONA - Dewa VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang