Seminggu sudah Valen mendekam di kontrakan.Bosan?Jangan ditanya lagi.Tapi apa daya satpam di rumahnya galak bener.Baru keluar kamar saja sudah kena omel apalagi ini keluar rumah.Bisa dicincang ini badan.
Selama 7 hari ini Valen benar-benar diawasi ketat oleh Thea dan Eza.Mereka sepertinya sekongkol untuk membuat rumah ini menjadi neraka.Bagaimana tidak mau ini itu dilarang,banyak gerak tak boleh.Alhasil prinsip mbah surip dijalankan Valen deh.(Bangun tidur,tidur lagi.Bangun tidur,tidur lagi.Bangun......tidur lagi.goyang mang)
Tapi terima kasih berkat mereka Valen sudah sehat kembali.Kini dia sudah bisa berdiri tegak menatap perusahaan yang sudah seminggu ini ditinggalkannya.Terima kasih juga pada Pak Bos atas cuti panjangnya.Paling gak gaji bulan ini tidak kena potong.hehe...
"Valen!"Teriak Febi heboh begitu melihat Valen berdiri di lobi kantor.
"Berisik,"tegur Valen merasa tak enak sekarang menjadi sorotan orang-orang.
"Hehe...maaf.Habisnya seneng banget gue lihat lo sudah masuk kerja,"jawab Febi cengengesan.
"Bukannya lo seneng kalau gue gak masuk kerja.Lo bisa gebet cowok sana sini tanpa hambatan dari gue?"selidik Valen .
Muka Febi seketika memerah."Ih..gak ya."
"O...ya?"balas Valen tak terima.
"Beneran."
"Sius?"Valen terus meledek.
"Ih...Valen!"Febi menghentakkan kaki kesal.Dia melangkah pergi masuk ke dalam lift yang kebetulan kebuka.
"Eh...tungguin."Valen bergegas menyusul Febi masuk lift.Begitu pintu lift tertutup Valen membuka hp dan mengetikkan sesuatu.
Ting!
Ting!
Pintu lift terbuka bersamaan dengan bunyi WA masuk.Febi segera keluar lift kemudian merogoh tasnya untuk mencari hp.Begitu menemukan hpnya dia membuka aplikasi WA.Matanya seketika melotot melihat gambar dirinya yang sedang digandeng seorang cowok.Meskipun gambarnya diambil dari belakang dia ingat betul siapa cowok itu.
"Hem...mesra bener."sindir Valen sambil menahan tawanya.
Muka Febi memerah menahan malu."Darimana lo dapat foto itu?"cicit Febi penasaran.
"Mau tahu aja."Valen melangkah meninggalkan Febi yang masih penasaran.
"Ih...Valen!"teriak Febi kesal.
😁😁😁
Valen duduk di kursi kerja dengan senyum lebar.Bahagia sekali dia sudah bisa duduk di sini.Kangen dengan meja serta tumpukan berkas yang sudah ada di depan matanya.Tahu aja nih si bos kalau hari ini Vallen sudah mulai kerja.
"Udah kerja lo?"tanya Bagas teman sedivisi Vallen.
Vallen tersenyum lebar."Udah dong."
"Udah sehat beneran?"tanya Bela ikut nimbrung.
"Udah."
"Syukur deh.Paling gak gue tenang gak digangguin anak kecil lagi,"kata Bagas melirik Febi yang baru nongol.
"Apa lo?"Febi melotot tak suka.
"Idih...mentang-mentang mboknya dah kerja ,songong lo.Kemarin aja ngintilin gue terus,"cibir Bagas.
"Siapa juga yang ngintilin lo."
"Ya lo lah."
"Perasaan lo aja.Gue gak merasa tu."
"Hello...siapa ya yang kemarin bilang ms temenin gue makan siang dong,ms anterin gue pulang dong...."
"Ms temani gue bobok dong."tambah Bela menirukan gaya bicara Febi.
"Gak bobok juga kali Bel,"teriak Bagas dan Febi bebarengan.
"Huahaha...."tawa Vallen dan Bela pecah.
"Sial,"umpat Bagas kemudian pergi dengan kesal.
"Nyebelin."Febi menghentakkan kaki sebal dan menyusul pergi.
"Woe...belum sah lo ya."tambah Vallen melihat Febi berjalan di belakang Bagas.
Bagas menoleh ke belakang."Ngapain lo ngikuti gue?"Bagas memelototkan mata tak suka.
"Siapa juga yang ngikuti lo!Gue mau kerja!"seru Febi kesal.Febi duduk di kursinya yang kebetulan memang di sebelah Bagas.
"Huahaaha...."Vallen dan Febi kembali tertawa melihat interaksi mereka berdua.
😀😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE,MOVE ON!
RomancePLEASE,MOVE ON! Tak semudah membalikkan telapak tangan.Nyatanya bertahun-tahun kata move on hanya terucap di bibir saja.Sedangkan untuk hati masih saja terselip nama dia dengan segala luka yang ditorehkan.Aku ingin bahagia!Selalu kata itu yang aku u...