CH-21

1.7K 249 28
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast di second chance.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Baekhyun berjalan mendekati kamar Sehun, tangan nya ingin mengetuk pintu raksasa itu namun tak jadi karena Jiyeon membukanya.

Baekhyun menaikkan sebelah alisnya bingung, muka Jiyeon terlihat sangat khawatir.
"Ada apa? Apa sudah waktunya kau lahiran?" Tanya Baekhyun bingung.

Jiyeon menggeleng cepat, "Aku harus mencari Murbella, ntah mengapa aku merasa dia tidak baik baik saja."

"Itu hanya perasaan mu saja, kau harus senantiasa di kamar Jiy! Kau bisa melahirkan kapan saja." Ujar Baekhyun sopan, karena Sehun memang menyuruh Baekhyun untuk menjaga Jiyeon.

"Karena ini perasaanku maka aku yakin, sejauh ini perasaan ku tak pernah salah! Kau lihat Murbella?" Tanya Jiyeon datar.

"Hm? Sepertinya aku melihatnya sejam yang lalu menuju ke arah kamar Headlene." Ujar Baekhyun enteng.

Sekarang aku tahu kenapa aku merasa ada sesuatu yang salah!

"Kita kekamar Headlene sekarang!" Jiyeon berjalan cepat.

Baekhyun menatap ngeri, "Bisakah kita berjalan biasa?" Tanya Baekhyun pelan.

"Jika bisa berlari aku akan berlari!" Seru Jiyeon tegas.

"Aku takut! Aku takut perutmu akan jatuh!" Serunya khawatir.

"Ini bukan waktunya bercanda Baek!" Seru Jiyeon panik.

"Aku tidak bercanda! Aku takut perutmu jatuh!" Seru Baekhyun yakin, dan berusaha menyeimbangkan jalannya dengan Jiyeon.

"ARGHHHH! Perut tidak bisa jatuh! Diam dan cepat kita susul Murbella!" Seru Jiyeon kesal.

Baekhyun menatap ngeri, sepertinya Jiyeon lebih mengerikan dari pada Sehun, itu lah pikirnya.

Jiyeon berjalan cepat, perasaannya benar benar tidak enak.

Sesampainya di lorong kamar Headlene, Jiyeon menangkap sesuatu yang tergeletak di ujung lorong.

Matanya membola kaget ketika mengetahui bahwa itu adalah Murbella yang tengah terbaring kaku bersimbah darah.

"BELLA!!" Jiyeon mendudukkan dirinya disamping Murbella yang kaku tak bisa bergerak.

Ia tak peduli dengan gaunnya yang terkena darah,
Pupil mata Murbella bergerak walau sedikit, badannya dan bibirnya kaku tak bisa bergerak.

Keringat dingin membanjiri tubuhnya.

Jiyeon menarik nafas panjang, "Bertahanlah..." Jiyeon mendekatkan telapak tangannya di perut Murbella.

Second Chance✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang