bab 6

1 0 0
                                    

Setelah mandi dan mengganti pakaiannya Dila berniat untuk makan malam bersama ibunya, lalu bersantai seperti biasanya.

"Mom, panggil Dila, terlihat wajah Dila ketakutan untuk mengatakan ini

"Apa? tanya Bu Maya

"Motor Dila ilang, ujarnya sambil menundukkan kepalanya.

"yaudah gampang, nanti momy beli lagi, ucapnya santai

"momy gak marah? tanya Dila membulatkan matanya.

"ada yang lebih penting dari itu, ujar Bu Maya antusias.

"Maksud momy?

"Kamu ingat orang yang kemarin malam kesini? kan momy di kasih alamatnya, dan tadi pagi momy ke sana, tapi setelah momy lihat rumahnya, momy jadi takut, karena terlihat rumah itu seperti rumah tak berpenghuni, jelas Bu Maya.

"Masa sih mom? ujar Dila tak percaya, mungkin momy salah alamat kali, lanjutnya.

"Momy gak salah Dil, jelas jelas momy lihat sendiri, ujar Bu Maya serius.

Ketika sedang asyik mengobrol, tiba tiba seseorang telah mengetuk pintu rumah mereka, lalu Dila dan Bu Maya membuka pintu, menemui siapa yang datang.

"Om, ujar Dila kaget ketika melihat orang paruh baya yang kemarin malam datang ke rumah nya.

"Darling, ujar Bu Maya

Dila menatap wajah orang itu tajam, mencoba membaca pikiran orang tersebut lewat sorot matanya, dan ekspresi wajahnya. "kok sulit buat di baca, batin Dila.

"ada waktu? tanya orang paruh baya itu

"Kenapa setiap jam sepuluh dia kesini, tapi jika aku ke rumahnya, orang itu selalu tidak ada, gumam Bu Maya dalam hati.

"Gak ada, sambar Dila, lalu menarik ibunya masuk.

"Maaf ya, kalo jam segini saya harus istirahat, ujar Bu Maya berlaku sopan pada orang itu.

"Satu jam saja, ujar orang paruh baya itu, sambil menatap Bu Maya dengan penuh harapan.

Sontak perlakuan yang di tunjukkan orang itu membuat Bu Maya takut dan gentar.

"Maaf, ujar Bu Maya sekali lagi, lalu Dila dan Bu Maya masuk meninggalkan orang paruh baya itu.

"Kenapa setiap malam dia datang mom? emang waktu siang dia sangat sibuk? tanya Dila sambil mendudukkan dirinya di sofa.

"Momy juga gak tau, jawab Bu Maya lalu melanjutkan menonton TV.

"Mom, lebih baik momy berhenti dari pekerjaan ini mom, ini semua gak berkah, Dila mau momy menjadi ibu yang baik dan memberi nafkah yang halal buat Dila, ujar Dila.

"Bicara apa kamu? balas Bu Maya, lalu menyuruh Dila tidur.

"yaudah mom, Dila tidur dulu, pamit Dila lalu menuju kamarnya, ia melewati kamar momy nya, betapa kagetnya dia, ketika melihat kamar momy nya ada penghuni sedang berbaring, tapi bukan momy nya.

"Momy, panggil Dila khawatir dengan keadaan takut, ia menghampiri momy nya.

"Kok kamu balik lagi?

"Mom, di kamar momy ada siapa? Tanyanya takut

"senakal nakalnya momy, momy gak pernah bawa laki-laki ke rumah, apalagi ke kamar, kamu halu?

"gak mom, ini beneran mom, kalo momy gak percaya, ayo kita liat.

Mereka menuju kamar Bu Maya, betapa kagetnya Bu Maya, melihat orang paruh baya yang tadi mengetuk pintunya, dan sekarang ia ada di kamar Bu Maya, Bu Maya takut bukan main, ia menjerit, Dila pun sama halnya dengan momy nya, dia menjerit sambil matanya terpejam, ketika membuka matanya, orang tersebut sudah tidak ada.

"Dil, momy tidur sama kamu ya, pinta Bu Maya

"Iya mom, Dila juga takut.

Mereka tidur satu kamar karena ketakutan.

Pagi menghampiri Dila, Dila segera bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, di lihatnya orang yang ada di dekatnya, ia sangat sayang pada momy nya.

"Mom, bangun udah siang, ujar Dila sambil menepuk pundak Bu Maya.

"Dila, kamu sudah siap siap? tanya Bu Maya sambil mengucek matanya.

"Iya mom, Dila ke sekolah dulu ya mom, pamitnya, lebih baik momy pikir pikir dulu masalah pekerjaan momy, Dila harap momy akan mengambil keputusan yang tepat, sambungnya lalu pergi ke sekolah jalan kaki.

Disekolah Dila paling pandai, walau banyak masalah yang dihadapi, tetap saja kepandaiannya tidak di ragukan lagi, bahkan menghampiri genius.

"Kamu kenapa? Tanya Dila sambil menghampiri Bayu yang sedang melamun.

"gwe gak ada urusan sama Lo anak haram, jawab Bayu

"gwe bisa nebak, kalo Lo punya masalah, Lo cerita aja sama gwe, siapa tau masalah Lo bisa di selesaikan, ujar Dila tanpa menghiraukan ucapannya Bayu yang menyebut dirinya sebagai anak haram.

"Masalah Lo aja banyak, Lo gak usah sok sok an mau mecahin masalah gwe, jawabnya masih tetap ketus.

"ya udah kalo Lo gak mau gwe bantu, seenggaknya Lo jangan kaya gitu sama gwe, ujar Dila meninggalkan cwo itu, ketika hendak masuk ke kelas, seseorang telah memanggilnya dari arah belakang.

"Dila, panggil cwo tersebut

Dila menoleh, didapatinya orang tersebut adalah David yang memanggilnya.

"Ada apa? tanya Dila ketus

"Dil, gwe minta maaf soal kemarin, gwe gak bermaksud untuk nyakitin hati Lo, ujar David.

Dila membalikan badan dan menghadap ke arah David.

"ya gwe maafin Kaka, jawab Dila malas.

"Kok ketus gitu sih, lagian emang betulkan?   nyokap Lo itu kupu-kupu malam, harusnya Lo gak marah, tapi Lo malah kaya gini, ujar David tanpa rasa bersalah.

"Cukup!! Kaka gak usah maki maki momy, gwe tau momy gwe seperti itu, tapi Kaka bisa gak hargain perasaan gwe?!

"Tapi..

"Cukup!! Dila meneteskan air matanya, lalu berlari meninggalkan David.

David mengejar Dila, merasa bersalah ia ingin meminta maaf, melihat David mengejar dirinya, Dila bingung harus lari ke mana, ia menuju ke kantin, David tetap mengejar dan menghampirinya Dila yang sudah ada di warung.

"Dila, panggil David

Dila mengambil pisau, lalu mengangkatnya dan mengarah ke David.
"Jangan mendekat! ancam Dila

David takut lalu memundurkan langkahnya, lalu meminta maaf, untung suasana kantin hari ini sepi, karena semua kelas sudah memulai pelajaran.

"Lo udah buat gwe kecewa kak, ucap Dila

"Gwe tau, gwe minta maaf sama Lo, tapi gak gini juga, malu sama pemilik warung.

"seharusnya Lo gak ngomong gitu kak, Lo sadar gak? Lo udah nyakitin hati gwe dengan kata kata Lo!!

David menangis, takut jika Dila tidak memaafkan dirinya, ia sayang sama Dila

"Dila, gwe minta maaf, sambil terisak-isak David meminta maaf

Dila menurunkan pisaunya, lalu menuju ke arah David.
"gwe maafin kak, tapi Kaka janji jangan ngomongin itu lagi, pinta Dila

"ikut gwe yuk, ajak David

"kemana? kan ini udah pelajaran

David mengelap air matanya "sebentar aja kok, pinta David.

"yaudah, tapi jangan lama-lama, ujar Dila

Setelah sampai di belakang taman, David dan Dila duduk di situ.

"gwe bener bener minta maaf, ujarnya sambil terus menatap Dila

"iya, gwe maafin Kaka kok, tapi kak jangan nangis lagi, ujar Dila sedikit khawatir.

"gwe takut banget kalo Lo gak mau nemenin gwe lagi, dan gak kasih saran, ujar David sambil terisak-isak

"cwo kok nangis? ujar Dila

David mengelap air mata nya, lalu tersenyum kecil.
"makasih ya Dil, ujar David

"Iya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The problemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang