Awal

12 1 0
                                    

November, 2017

" Aily, lo ngapain?" Tanya gadis itu saat melihat temannya asik sendiri dengan ponselnya. Dia mendekati temannya, mencabut earphone yang di kenakannya dan memasangnya di telinganya sendiri. Lagu Just One Day dari BTS mengalun pelan, menyapa indera pendengarannya dengan begitu lembut. Dia suka lagu ini, iramanya, nadanya, liriknya, semua yang ada. Walaupun dia tidak tahu arti dari lirik lagu itu, tapi dia merasa, lagu ini memiliki makna yang indah.

Gadis itu menatap temannya dengan pandangan berbinar disertai senyum yang merekah sempurna. Membuat temannya bingung sekaligus heran melihat gadis itu bertingkah aneh, " Lo kenapa? Lo enggak kerasukan 'kan?" Gadis itu mendelik kesal, sebelum berkata, " Enak aja kerasukan. Gue tuh suka sama lagu yang lo puter ini, judulnya apa? Dari penyanyi siapa?" Tanyanya antusias. Aily tersenyum senang, akhirnya ada bibit-bibit seperti dia di kelas mereka.

" Oh ini BTS, mereka boyband Korea. Debut tanggal 13 Juni 2013 dengan tujuh anggota yang tampan semua," jelas Aily antusias dengan pandangan memuja. Dia menunjukkan foto-foto BTS kepada gadis itu. Mereka sibuk dan heboh sendiri, mengundang pandangan aneh dari orang-orang yang ada di kelas. Hari itu, gadis yang bersama Aily resmi menyukai BTS.  Tahun 2017 adalah tahun gadis itu mengenal para sosok lelaki yang begitu mempesona.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Februari, 2020

Ingatan saat mengenal mereka terlintas kembali dalam pikiran gadis itu. Sudah tiga tahun dia jalani dengan menyukai BTS dan selama itu dia belum benar-benar tahu, apa pantas dia disebut penggemar jika dirinya tidak memiliki satupun album, lightstick, merch BT21, dan mendatangi konser mereka. Tapi dia berharap jika memang dia pantas di sebut penggemar, biarpun hanya modal kuota. Dia seorang mahasiswi di sebuah universitas negeri dan kuliahnya masih di tanggung orangtuanya.

Dia menyukai mereka, ya, mereka bertujuh.
Namun di tahun ini dia merasa berbeda. Perasaannya terhadap salah satu dari mereka melebihi sebuah perasaan antara penggemar dan idola. Dia menyukainya, sangat. Di dalam relung hatinya, ada sebuah perasaan yang membelenggu begitu erat. Perasaan ingin memiliki—yang tentu saja sulit bahkan tidak mungkin, karena mereka hanya sebatas penggemar dan idola. Tidak lebih. Tapi dia sudah jatuh dalam pesona pria itu, jatuh terlalu dalam hingga sulit sekali untuk bangkit. Pesonanya tidak bisa di tepis hanya dengan kata 'lupakan'. Tidak, dia memiliki pesona yang sulit di lupakan. Dia tidak menyalahkan pria itu karena menariknya untuk jatuh dalam pesona yang dimiliki, tapi dia menyalahkan dirinya sendiri. Harusnya dia sadar jika dia tidak bisa memilikinya, bahkan tidak pantas. Tapi apalah daya jika hatinya sudah memutuskan?

Dia berusaha dengan keras tahun ini, mencari beberapa pekerjaan untuk mengisi waktu luangnya saat jam kuliah tidak terlalu padat. Menurunkan berat badannya agar terlihat lebih pantas dan menjalani perawatan wajah. Itu untuk mereka, terutama dia. Dia harus pantas saat suatu hari nanti dapat mendatangi konsernya.

Pikirannya buyar saat bahunya di tepuk beberapa kali. Gadis itu menoleh ke arah belakang, mendapati sosok pemuda tinggi dengan senyuman sedang menatapnya. Gadis itu membalas senyumnya tak kalah manis, sebelum senyum itu pudar dan diganti dengan rengutan, " Lo lama banget sih, gue capek nunggunya tau nggak?!" Tanya gadis itu galak. Pemuda itu meringis mendengarnya, menarik kursi di depan gadis itu dan duduk menghadap gadis itu.

" Maaf, By. Gue tadi telat ngumpulin tugas ke dosen, untung aja dosennya mau nerima. Walaupun kena ceramah panjang sih tadi," pemuda itu menatap Ruby memelas, kemudian tanpa tahu malu mengambil minuman Ruby dan menyedotnya habis. Arabelle Cadenza, atau kerap di sapa Ruby, dia gadis biasa. Tidak ada yang menarik, dia lumayan gendut dan memiliki wajah yang jauh dari kata cantik. Tapi pemuda di depannya mau-mau saja berteman dengannya, katanya dulu, " Lo itu cantik kok, cuma kurang ngerawat badan sama wajah aja," Ruby tertawa miris mendengar perkataannya saat itu, tapi tak urung dia tetap mengangguk dengan senyuman manisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Get Tae's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang