ayam goreng

806 89 15
                                    


Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi, seorang gadis tengah bersiap untuk pergi berkerja untuk mencari uang.

Ia menatap dirinya didepan cermin sambil tersenyum, "Semangat nes. Lo pasti bisa dapet duit banyak hari ini!"

Ponselnya pun berdering, ia mengangkatnya sambil tersenyum dan ramah menjawab panggilan tersebut, "Iya— halo? Dengan saya sendiri. Oh oke, siap pak. Saya sebentar lagi sampe di ruko ayam"

Gadis itu keluar dari kamarnya dan mengambil kunci motornya serta berpamitan dengan ibunya yang tengah sibuk menelpon seseorang, "Bu, nesha pamit ya?"

Baru saja ia ingin nyelonong, sang wanita paruh baya dihadapannya ini mencegahnya, "Kamu ngapain sih nes? Udah ibu bilangin gak usah kerja lagi— biar ibu aja yang kerja. Hari ini ibu dapat panggilan untuk menjaga supermarket. Kamu dirumah aja ya?"

Rayuan sang ibu tidak mematahkan semangat serta tekat nesha, lalu gadis itu memegang pundak satu-satunya orang yang ia sayang dan yang paling berharga dalam hidupnya, yaitu ibunya.

"Ibu.. Gak usah kawatir— kan Nesha udah pernah bilang sama ibu, kalo Nesha mau masuk universitas dengan hasil uang Nesha sendiri. Nesha gamau— ibu terus yang cari uang buat Nesha. Lagipula Nesha udah gede, udah ya ma? Nesha pamit dulu"

Sambil mencium tangan ibunya, Nesha pergi meninggalkan rumahnya dengan menaiki motor kesayangnnya yang ia beri nama "brudul"

"Dul, hari ini kita dapet tugas jadi pengantar ayam nih. Lo kali ini jangan rese ya?" Nesha sambil mengelus motor kesayangannya yang berwarna kuning itu. "Dul-dul, coba aja kita kaya ya dul? Lo mungkin udah bakalan keren abis gue dandanin!"

Nesha mengoceh sendiri sambil mengendara menuju resto ayam, setelah ia mengambil ayamnya— ia berangkat menuju alamat tujuan dari pemesan yang memesan ayam dari resto tempat ia berkerja.

Selang 15 menit perjalanan, Nesha merasakan budul baik-baik saja tidak ada masalah terhadapnya.

Namun, setelah sampai ditikungan dekat gang rumah pemesan, budul tergelincir karena seseorang yang tiba-tiba membuat fokus Nesha teralihkan dan menyebabkan ayam goreng yang ada dijok belakang habis tumpah dan berserakan.

Nesha memekik sakit, "Aww.." sambil membersihkan kotoran ditangan dan pakaiannya.

"Bapak gimana sih? Pak saya gak mau tau ya pak— bapak musti ganti rugi. Bayar 100k pak sekarang!!" teriak Nesha sambil menarik kerah baju bapak-bapak yang membuatnya oleng saat berkendara.

Pria paruh baya itu hanya mendengus kesakitan, karena ia datang dengan kondisi yang juga jatuh karena menabrak budul si motor milik Nesha.

"Mana bisa mbak— kalo mau minta tanggung jawab, sama si mas yang itu aja!" tunjuk sang pria paruh baya ini ke seorang pemuda yang baru saja keluar dari cafe disebelah gang.

Nesha semakin memuncak emosinya, "Eh lo! Tanggung jawab— bayar semua ayam gue yang jatoh ini!"

Namun, pemuda itu menclos pergi begitu saja tanpa memperdulikan Nesha.

"Lo tuh kalo dikasih telinga sama mulut, kalo denger orang ngomong ya jawab dong— heei mas? Heee-"





Bruukk






Nesha jatuh tepat dipelukan pemuda yang tidak ia kenal ini karena kesandung ayam goreng.

Terimakasih ayam goreng sudah membuat Nesha kena sial.  Sungguh drama yang tidak disangka, bukan?

Nesha bangkit dan mendorong pemuda yang tengah memeluknya ini, "Ish apasih peluk-peluk!"

"Siapa juga yang mau meluk lo?" jawab pemuda itu sambil membersihkan pakaiannya.

Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang