1 Bulan Kemudian..
"Aku harap kita gak terlalu ngundang banyak orang.."
Jeffrey menatap Kanaya yang kini tengah menulis daftar orang-orang yang akan di undang ke pernikahan mereka.
Kanaya sedang menggigit pulpennya, berpikir keras orang-orang yang harus ia undang, kenalan ayahnya sangat banyak dan ia sulit memikirkan nama-nama mereka, walaupun sekretaris dan bibinya sudah membantunya dengan mengirimkan softcopy nama-nama itu, tapi sangat sulit memutuskan apakah mereka harus diundang atau tidak.
Kanaya hanya ingin mengadakan pernikahan yang kecil seperti permintaan Jeffrey. Lagipula pernikahan yang besar tak menjamin Jeffrey atau dirinya bahagia, walaupun di hati kecilnya, dulu ia sangat menginginkan pernikahan seperti putri Disney.
Namun, apa salahnya dengan pernikahan yang sederhana. Mereka pasti akan menikah, dan tinggal bersama.
Untuk beberapa hal Kanaya menyetujui pemikiran Jeffrey, tak ada bedanya dengan pernikahan yang besar atau kecil. Itu hanya untuk kepuasan pribadi saja.
"Tunggu.. ada beberapa orang yang harus kita undang. Karena deket sama mendiang papa."
Jeffrey menganggukkan kepalanya, "Oke, tapi aku udah selesai sama listku."
Kanaya melihat list milik Jeffrey, tak lebih dari 50 orang, apa Jeffrey sudah mengundang semua orang yang ia kenal?
"Serius? Segini aja?" Kanaya terkejut, sembari terus membaca list nama-nama yang jaehyun tulis.
Jeffrey menganggukkan kepalanya dan tersenyum, "Ya, segitu aja."
Kanaya menyenderkan tubuhnya pada sofa, mereka duduk di bawah karena sangat tak nyaman menulis di atas bantal.
Kanaya meregangkan otot-otot tubuhnya, sudah sejak dari tadi ia benar-benar bergelut dengan nama-nama orang yang akan mereka undang dan hal itu sangat melelahkan baginya.
Kanaya melemaskan kepalanya, bagian tengkuknya begitu sakit karena menunduk agak lama. Tanpa Kanaya sangka, Jeffrey tiba-tiba memijat tengkuknya.
Hal itu membuat Kanaya langsung menatap Jeffrey yang kini juga tengah menatapnya.
"Kenapa?" Tanya Jeffrey yang masih sibuk memijat tengkuk Kanaya.
Kanaya menggelengkan kepalanya seperti anak kecil dan beberapa detik kemudian Jeffrey mengecup bibirnya.
"Makasih." Ujar Kanaya sembari tersenyum.
"Lucu banget kamu." Jeffrey membalas ucapan Kanaya lalu menggosok pelan kepala gadis itu.
"Pasti capek kuliah sambil ngurusin pernikahan kaya gini." Celetuk Jeffrey yang kini beralih memijat bahu Kanaya.
Kanaya sedikit terkejut, bagaimana dengan dirinya sendiri? Laki-laki itu bekerja, mengurus Alex dan Nathan lalu mengurus pernikahannya juga. Mengapa Jeffrey terlalu baik? ia bahkan lebih memikirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married A Duda || Jung Jaehyun
Fanfiction(Status : ongoing) ᴋᴀɴᴀʏᴀ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ɢᴀᴅɪꜱ ᴍɪʟᴇɴɪᴀʟ, ꜱᴇᴅᴀɴɢᴋᴀɴ ᴊᴇꜰꜰʀᴇʏ (ᴊᴀᴇʜʏᴜɴ) ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴅᴜᴅᴀ ᴀɴᴀᴋ 1. ꜱᴜᴀᴛᴜ ʜᴀʀɪ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ, ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ᴊᴀᴅɪɴʏᴀ? ©ᴅʏʙʙʏɢʀʟ 15.05.2020 •ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ʜᴀɴʏᴀ ꜰɪᴋꜱɪ ʙᴇʟᴀᴋᴀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇɴʏᴀ ᴊɪᴋᴀ ᴋᴀʟɪᴀɴ ꜱᴜᴋᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ...