"Ayo masuk, taruh dulu tasmu di sebelah sana. Lalu ayo kita keluar sebentar".
Min Hee menyuruh Percy meletakkan tas untuk persiapan menginapnya di pojok kamar milik Min Hee.
Rumah Min Hee bertingkat dan kamarnya berada di lantai dua. Mereka berdua turun dari atas dan melewati ruang keluarga.
"Min Hee mau ke mana? Ajak dulu temanmu minum".
Teriak ibu Min Hee yang melihat anaknya menuju ke pintu keluar rumah.
"Nanti, kami akan keluar sebentar. Ibu jangan khawatir kami tidak pergi jauh".
Min Hee menjawab dengan berteriak saat mengenakan sepatu di depan pintu.
"Ayo Percy".
Min Hee menarik tangan Percy dan berjalan melewati musim dingin. Mereka pergi ke sebuah Coffee Shop di dekat rumah Min Hee. Ternyata hanya untuk nongkrong di tengah cuaca dingin.
Setelah memesan 2 kopi latte dan vanilla latte mereka berbincang-bincang. Hingga Percy menceritakan ketakutannya akhir-akhir ini.
"Kamu tau kasus wanita menghilang beberapa minggu yang lalu? Apa kasus itu sudah selesai?".
"Kenapa tiba-tiba menanyakan itu. Sepertinya sudah, buktinya tidak ada beritanya lagi di televisi".
Min Hee hanya menjawab dengan kebenaran yang ia tahu.
"Benarkah? Baguslah aku bisa sedikit lebih tenang".
Mendengar itu, Min Hee yang sedari tadi memainkan ponselnya langsung melihat sahabatnya yang ada di depannya itu.
"Memang ada apa? Apa kamu dikirimkan ancaman?"
Pembicaraan mereka menjadi serius. Min Hee meletakkan ponselnya dan mulai menatap kelas mata Percy.
"Ini pesanan kalian". Seorang pelayan membawa kopi ditengah ketegangan mereka berdua.
Setelah menerima kopi Min Hee kembali mendengarkan cerita Percy.
"Jadi akhir-akhir ini aku merasa ada yang mengikutiku. Aku tidak tahu siapa. Yang jelas aku mendapat surat, dan dia mengaku sebagai fansku. Aku jadi takut, apalagi beberapa minggu terakhir ada yang menghilang".
"Benarkah? Seharusnya kamu melapor, agar kamu mendapat perlindungan".
"Bagaimana caranya, aku hanya merasa ada yang mengikutiku. Tapi tidak ada bukti tentu itu tidak akan berpengaruh. Jadi aku hanya bisa berhati-hati saat ini".
"Benar juga, tidak ada bukti kuat. Tidak apa kamu bisa menghubungi ku jika merasa kesepian, aku akan datang. Oh ya kamu juga harus minta bantuan jika merasa kesulitan. Aku tahu kamu bisa bela diri. Tapi kita tidak tau siapa yang mengikutimu. Mungkin saja kekuatanmu belum cukup untuk menandingi mereka".
Min Hee cukup memberikan saran untuk Percy. Bagaimanapun juga bela diri yang Percy miliki tidak bisa selalu menang melawan seseorang.
"Baiklah, ayo habiskan kopimu sebelum dingin".
Mereka kembali menikmati kopi masing-masing dan membicarakan hal-hal yang tidak penting untuk dijadikan bahasan obrolan.
°°°°
"Ayo pulang, kita juga harus makan dan jalan-jalan di dekat rumahku. Pemandangan malam hari di sini lumayan. Jadi jangan lupa abaikan komen. Ayo!".
Min Hee da Percy meninggalkan Coffee Shop yang mereka singgahi dan pulang ke rumah Min Hee.
Di tengah perjalanan pulang. Min Hee dan Percy melewati keramaian dan melihat kerumunan di depan mereka. Karena penasaran mereka juga ikut nimbrug di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? You is My Angel
FanfictionBelum diterbitkan Ayo Baca :) ------------------------------------ Berawal dari keadaan Jeon Jungkook yang dikejar-kejar oleh sasaeng fans, hingga membuatnya terpaksa mencium gadis luar negri yang tidak ia kenal. Yang ia kira sedang liburan di negr...