XXII

544 55 2
                                    

Hyungwon mendengus. Waktu sudah mendekati tengah hari tapi rekan sekaligus sahabatnya Lee Minhyuk belum terlihat datang dan bergabung dengan mereka di ruang meeting. Padahal Hyungwon sangat ingat Minhyuk lah yang memaksanya untuk datang hari ini.

Wonho menopang dagu dengan tangannya. Sejak tadi matanya tidak pernah lepas untuk memandangi Hyungwon yang tengah duduk berhadapan dengannya.

"Maaf aku terlambat..."

Hyungwon melipat kedua tangannya. "Kau pikir jam berapa sekarang, Lee Minhyuk-ssi?"

Minhyuk yang tengah merapihkan beberapa majalah di atas meja terkekeh. "Maaf Chae. Aku harus mengurus beberapa hal penting." ujarnya. "Aku juga harus mencari fotografer pengganti karena Kihyun sudah mulai cuti hari ini."

Wonho yang sejak tadi hanya memperhatikan pun menoleh pada Minhyuk. "Bukankah masih ada waktu?"

Minhyuk mengangguk. "Hyunwoo hyung merasa tidak tega karena Kihyun semakin kesulitan beraktifitas dengan perut besarnya itu. Jadi dia meminta Kihyun untuk cuti lebih awal."

Wonho mengedikkan bahunya. "Yah. Lagipula, Kihyun adalah pemilik manajemen ini. Jadi tidak masalah kan jika dia memilih untuk cuti lebih awal"

Hyungwon memutar bola matanya malas. "Baiklah baiklah. Sekarang beritahu, apa yang membuatmu sampai meminta kami untuk datang di hari libur seperti ini?"

"Begini. Minggu depan kita sudah akan memulai shoot untuk majalah terbaru, dan aku sudah menemukan tempat yang sesuai" ujar Minhyuk dengan matanya yang berbinar. "Kalian pasti akan menyukainya."

Wonho yang terlihat antusias pun mencondongkan tubuhnya. "Di mana?"

"Coba tebak. Tempat ini memiliki pantai dengan pemandangan yang sangat indah" ujar Minhyuk. "Apa ada yang tahu?"

"Hawai?"

"No"

"Bali?"

"No"

"Malibu?"

"No Wonho-ssi"

Hyungwon menatap dengan tajam wajah Minhyuk. "Cepat katakan. Aku lelah dan sangat ingin tidur"

"Kita akan pergi ke... JEJU-DO!!!"

Hyungwon dan Wonho saling menatap tapi kemudian hanya Wonho yang terlihat bersemangat sedangkan Hyungwon terlihat sudah sangat lelah dengan kelakuan Minhyuk.

"Ya! Lee Minhyuk!"

"Wae wae. Bukankah pula Jeju juga cantik, benar kan Wonho hyung?"

Wonho hanya mengangguk. Sebenarnya dia sangat ingin tertawa tapi wajah datar Hyungwon membuat Wonho mengurungkan niatnya.

"Sudahlah. Aku lelah, permisi"

Wonho menatap ke arah perginya Hyungwon sampai hilang dibalik pintu.

"Apa dia selalu seperti itu?"

Minhyuk terkekeh. "Begitulah Hyungwon saat kau berani mengganggu liburnya."

"Ah. Kapan kita pergi?"

Minhyuk tengah memeriksa beberapa pekerjaannya menoleh pada Wonho. "Tiga hari lagi. Aku akan beritahu Hyungwon dan walau Kihyun tidak bekerja aku tetap akan beritahu dia." Ujar Minhyuk yang ditimpali dengan anggukan oleh Wonho.

"Baiklah. Aku pergi dulu" ujar Wonho. "Semangat bekerja."

"Terimakasih, hyung"

...

Happiness For You [Son Family]🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang