Penemuan kesalahan dalam tanda baca, pemilihan kata, dan typo adalah hal yang lumrah dalam cerita ini!
So, kritikan dan saran kalian adalah hadiah terindah (✿ ^‿^)Mohon kerjasamanya!😉
Happy Reading!😘
👑
Elle bersenandung ringan memasuki kelasnya. Hari ini dia sudah tidak perlu dikawal oleh Reihan, dan tentunya uang jajannya yang sudah tidak dipotong. Bahkan ia meminta tambah dan Davian dengan setengah hati memberinya.
"Ohayo!" pekiknya membuat seluruh manusia yang ada di kelas menatapnya. Beberapa yang terkejut hanya bisa mengumpat dalam hati dan melanjutkan aktivitas mereka.
"Gak usah teriak bisa kan? Heran gue sama lo El, mercon banget!" ujar Calva dengan mata yang tak lepas dari bukunya.
"Ye! Suka-suka prince charming ini dong!" sahutnya dengan pongah.
Calva mendecih lalu terdiam tak perduli. Elle mendudukkan tubuhnya dan menatap sekitar. Tidak biasanya kelas berisik ini menjadi diam dan fokus pada buku dan pulpen. Tunggu! Buku dan pulpen? Ada apa?
Dengan segera ia menyaut buku Calva yang tengah digarap pemiliknya. Sebuah goresan panjang pun tercipta pada buku malang itu, membuat sang empunya kepalang kesal. "Anj*r banget lo Ell! Gak ada adab!"
Elle tak mengindahkan cicitan Calva, otaknya tengah menelaah apa yang ia baca. "RANGKUMAN DAN BAGAN PERIODISASI ZAMAN PRA AKSARA BERDASARKAN GEOLOGI"
Matanya kemudian menatap Calva penuh tanya dan sirat kekhawatiran. Bagaimana tidak? Dia bahkan baru melihat dan menyiapkan jadwal pagi tadi, lebih tepatnya Davian yang menyiapkan. Dan ini?
Calva yang peka suasana itu tersenyum penuh arti. "Jangan bilang lo gak ngerjain El?" Elle gelagapan, bagaimana ini?
Baru saja Calva ingin menggoda remaja 168cm itu, suara Daffa menginterupsi. "Itu tugas buat yang remidi, dan Lo gak remidi kalau Lo lupa." Huft! Debas lega terdengar dari remaja itu. "Tapi Lo ngerjain tugas 3 kan?" Sepertinya Calva ini ingin mencari obyek menyudutkan Elle.
Tetapi kali ini Mahen yang menimpali. "Udah Lo salin punya gue kemarin," ucapnya dengan kepala menelungkup, sembilan dari tiga puluh enam termasuk Mahen dan Elle lulus dalam ulangan dadakan kemarin.
Elle mengangguk, ia ingat kemarin setelah mendapat tugas itu dirinya langsung merengek pada Mahen karena malas berpikir dan takut lupa. Calva yang tidak punya bahan lagi untuk mengacaukan fokus Elle kembali pada tugasnya yang memang tinggal sedikit.
Setelahnya, remaja itu memilih untuk mendudukkan tubuhnya di kursinya. Dirinya kini tengah memfokuskan pada isi tas untuk mendapatkan buku tugas tersebut dengan senandungan kecil. Sampai senandung itu berhenti bersamaan dengan aktivitasnya. "Loh? Buku gue kemana?" pikirnya dalam hati.
Ia menatap teman-temannya yang kini mulai bising, sepertinya banyak tugas yang sudah selesai. "Kenapa?" tanya Jovan menepuk pundak kanan Elle.
Dengan berkaca-kaca Elle menatap Jovan dan berkata lirih sambil menggeleng, "Bukunya."
"Tugas sejarah?" Elle mengangguk dan membiarkan Jovan mengambil alih tempatnya untuk memeriksa. Elle itu ceroboh, jadi Jovan pikir mungkin saja anak itu tak melihatnya.
Dan benar, Jovan sudah berulang kali memeriksa dan jawabannya tetap nihil. Calva yang melihat itu mendekat. "Kenapa nih bayi?" tanyanya melirik sekilas Elle yang kini duduk di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE Davian 👑 (CERITA NGEGANTUNG)
Teen FictionCERITA TIDAK SELESAI DAN TIDAK AKAN DISELESAIKAN Pangeran sombong Pangeran keras kepala Pangeran manja Pangeran pembuat masalah Dan tentunya pangeran kesayangan semua orang Dunia Reffaelleo Prince Davian Tentang segala tingkahnya yang kadang di luar...