Petualangan Sherlock Holmes
PETUALANGAN
DI COPPER BEECHES
http://www.mastereon.com
http://sherlockholmesindonesia.blogspot.com
http://www.facebook.com/sherlock.holmes.indonesia
- 2011
Sir Arthur Conan Doyle - Petualangan di Copper Beeches
Petualangan di Copper Beeches
"Bagi seseorang yang benar-benar mencintai seni," komentar Sherlock Holmes sambil
melempar halaman iklan Daily Telegraph ke samping, "manifestasi-manifestasi yang sepele dan remeh
justru yang sering dianggap memantulkan keindahan. Aku mengamati, Watson, bahwa kau pun berbuat
serupa. Tulisan-tulisanmu tentang kasus-kasus yang pernah kita tangani cukup bagus, walaupun-aku
perlu mengatakan hal ini-kadang-kadang kautambah-tambahi di sana-sini. Kasus-kasus kondang dan
sidang-sidang sensasional tak banyak kau kemukakan, tapi kau lebih menonjolkan insiden-insiden
sepele yang telah menunjukkan keahlian khususku dalam hal menarik kesimpulan dan memadukan
logika."
"Dan toh," kataku sambil tersenyum, "tulisan-tulisanku masih saja dituduh terlalu sensasional."
"Kau mungkin keliru," katanya sambil menyambar bara api dengan penjepit untuk menyalakan
pipa kayunya yang panjang, yang menggantikan pipa tanah liatnya kalau suasana harinya sedang ingin
berdebat dan bukannya sedang ingin bermeditasi. "Mungkin kau keliru kalau tiap kalimatmu ingin kau
buat semenarik dan sehidup mungkin. Seharusnya kau kemukakan saja apa adanya penalaranku dalam
memecahkan suatu kasus. Kan itu yang penting."
"Aku memang sudah berbuat begitu, kok," komentarku dengan dingin, karena aku tak suka
dengan sifat mau menang sendiri yang sering ditunjukkannya.
"Tidak, aku tak bermaksud mau menang sendiri atau sombong," jawabnya, seolah tahu jalan
pikiranku. "Kalau aku menuntut karya seniku ditampilkan seutuhnya, itu bukan karena aku ingin dipuji.
Tindak kejahatan banyak terjadi, tapi logika jarang digunakan. Itulah sebabnya, seharusnya kau lebih
banyak mengungkapkan logika daripada tindak kejahatannya sendiri. Sesuatu yang seharusnya
merupakan serangkaian bahan kuliah telah kauturunkan derajatnya menjadi serial cerita dongeng."
Saat itu cuaca pagi hari sangat dingin di awal musim semi, dan kami sedang duduk
bersebelahan di depan perapian di kamar tua kami di Baker Street setelah sarapan. Kabut tebal
bergulung-gulung di antara deretan rumah-rumah yang berwarna suram, dan jendela-jendela di
seberang kamar kami nampak bagaikan bayang-bayang gelap tanpa bentuk di tengah-tengah lingkaran
kuning yang pekat. Lampu gas kami masih menyala, bersinar di atas taplak meja yang putih dan piring
http://www.mastereon.com
Sir Arthur Conan Doyle - Petualangan di Copper Beeches
mangkuk, karena meja makan itu belum dibereskan. Sepanjang pagi Sherlock Holmes lebih banyak