tiga.

100 12 0
                                    

Happy Reading ✨


Sekarang adalah hari jumat dan hari ini hanya ada pelajaran olahraga dan sisanya dipakai untuk latihan drama.

Pelajaran olahraga kali ini kelas 9A dan kelas 9B digabung, tentu saja ada yang bahagia bisa melihat pacarnya.

Dimulai dengan pemanasan dan kemudian lari estafet. Saat lari estafet tadi, (namakamu) sempat terjatuh yang mengakibatkan kakinya keseleo. Akhirnya (namakamu) izin untuk tidak mengikuti pertandingan basket putri antar kelas 9A dan 9B.

"Lo duduk aja disitu, jangan disini nanti kena bola, lo liat gue main ya! Semangatin gue juga"

Itu Finda, dia menjadi perwakilan dalam pertandingan basket. Dia memang hebat dalam permainan basket.

"Iya bawel, semangat ya!"

"Jangan kemana mana kalo kakinya masih sakit, BYE LAFYU!"

"Lafyu too, Nda!" (Namakamu) terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

"Love u juga"

(Namakamu) mencari sumber suaranya, dan ternyata itu suara Nadhif. Nadhif adalah abang (namakamu) yang tinggalnya terpisah, Nadhif lebih memilih tinggal sendiri karena terlalu banyak aturan dirumah.

"Eh Abang, aku kira siapa. Abang sehat? Udah lama gak liat abang"

"Hahaha, padahal satu sekolah ya cuma beda gedung aja. Abang sehat dong, kamu gimana?"

"Seperti yang Abang lihat"

"Yaudah, baik baik ya dirumah. Kalau orang rumah nanyain bilang aja hari minggu abang pulang"

"Siap, bang!" Nadhif tersenyum melihat adiknya yang ceria, Nadhif mengelus kepala adiknya sebelum kembali ke kelasnya.

Nadhif selalu menjaga (namakamu) walau hanya dari kejauhan, bahkan Nadhif tau kalau kemaren adiknya ditembak Iqbaal. Ia kenal dengan Iqbaal tapi belum sempat bertemu, rencananya pulang sekolah Nadhif ingin menemui Iqbaal.

Pertandingan basket dimulai, (namakamu) sibuk menyemangati Finda yang sedang bertanding.

"AYO FINDA! SEMANGAT!"

Ide jahil muncul dari otak Iqbaal, Iqbaal ingin tahu apakah (namakamu) akan cemburu atau tidak kalau dia menyemangati Nata yang sedang bertanding juga.

Sebelum melakukannya, Iqbaal menatap (namakamu) dengan seksama sambil menunggu waktu yang pas.

Saat (namakamu) sudah berhenti berteriak menyemangati Finda, Iqbaal memulai aksinya, "NATAAAAA SEMANGAT! LO PASTI MENANG"

(Namakamu) tertegun mendengar teriakan Iqbaal. Tetapi bagaimanapun caranya ia harus terlihat biasa saja.

Sedangkan Iqbaal tertawa melihat ekspresi (namakamu) yang tiba tiba menunduk, Iqbaal tahu, (namakamu) hanya ingin terlihat biasa saja, sayangnya (namakamu) gagal.

"FINDAAA KESAYANGAN GUE.. LO BISA YOK BISA YOK"

"NATA KESAYANG GUE! LO PASTI MENANG!"

Ia sudah muak. Kebetulan sekali Nadhif menghampirinya lagi.

"Dek, haus gak? Nih minum"

"Laper, bang"

"Yaudah yuk ke kantin"

"YUK! Ditraktir kan?" Ucap (namakamu) memelas.

"Iyaaa ditraktir" Nadhif merangkul (namakamu), "Jalannya pelan pelan ya, Bang," Nadhif hanya mengangguk.

Iqbaal yang melihat itu kecewa karena untuk sekarang ini dia tidak bisa melihat (namakamu).

☘☘☘

Pelajaran olahraga telah usai, yang artinya latihan drama akan dimulai.

Kemarin naskahnya sudah jadi, sudah difoto copy juga. Sekarang waktunya anggota kelas 9B untuk membaca naskahnya.

Di drama kali ini yang biasanya (namakamu) menjadi pemeran utama, kini ia hanya sebagai pemain figuran yang hanya lewat lewat saja tanpa dialog.

Keputusannya ini disayangkan oleh beberapa orang dikelasnya tapi menurut (namakamu), yang lain juga berhak mendapat giliran menjadi pemeran utama.

Terpilihlah Rifna yang menjadi pemeran utamanya, Rifna menjadi puteri nya dan Rifza menjadi pangerannya.

Mereka terlihat cocok, jadi, semoga saja mereka bisa mendapatkan chemistry yang bagus.

Sebenarnya, diantara mereka hanya beberapa orang yang ingin terpilih untuk tampil di acara sekolah. Sisanya, hanya untuk menambah nilai Bahasa Indonesia dan itu termasuk (namakamu) dan Finda. Mereka tidak begitu niat menjalankan ini tetapi demi nilai, mau tidak mau mereka melakukannya.

"Qias, bagian gue kan dikit. Gue boleh balik duluan gak? Kaki gue masih sakit nih"

"Iya boleh, lo istirahat aja dulu nanti gue izinin. Fin, temenin (namakamu). Peran lo juga dikit"

"Siaapp lah. Yuk, (nam)"

Baru teringat saat sampai di kelas, mereka berdua ke sekolah tidak mengendarai motor, kalau jalan pun keadaan kaki (namakamu) tidak memungkinkan.

"Eh baliknya gimana?"

"Lo panggil Bang Nadhif deh, gue tunggu didepan kelas"

Selagi Finda memanggil Nadhif ke gedung sebelah, (namakamu) sibuk menulis-nulis yang terjadi hari ini dan kemarin.

Sedikit rasa tidak percaya, kalau kemarin itu benar benar terjadi. Yang ada diingatannya, kemarin dia hanya bangun, berangkat sekolah, pulang sekolah, kemudian tidur.

"Kemarin tuh beneran terjadi gak sih? Atau gue cuma halu aja? Kalau cuma halu, kenapa halu nya gak sama Harry Styles atau Niall Horan gitu" Gumam (namakamu) yang menaruh pulpen di dagunya.

"Beneran, kenapa gak percaya gitu sih?" Sahut laki-laki yang memakai sepatu converse hitam dan kaus hitam.

Tanpa melihat orangnya, (namakamu) menjawab, "Gak tau ya, gue merasa kejadian kemarin sore begitu cepat sampai gue kayak gak ngerasain"

"Berarti kurang lama ya?" Tanya laki-laki yang sedang merapihkan rambutnya  di samping (namakamu).

Merasa aneh, akhirnya (namakamu) menoleh dan ternyata orang itu Iqbaal.

"Baal.. "

"Apa sayang? Ini kita beneran udah pacaran kok"

Daripada malu berkelanjutan, (namakamu) memilih memalingkan wajahnya dari Iqbaal.

(Namakamu) kesal karena Finda lama sekali datangnya padahal hanya memanggil Abangnya di gedung sebelah.

"Kenapa sih? Heh, gue kan ada disini. Lihatnya kesini dong"

"Bacot kamu, Baal"

"Eh udah berani ngomong bacot" Iqbaal mengelitiki pinggang (namakamu) sampai (namakamu) meminta ampun.

"Udah, baal" (Namakamu) tertawa karena geli

"Ampun dulu gak?"

"Iyaaaa ampun"

"Udah ah, gue mau latihan drama. Lo hati-hati pulangnya, BYE!" Iqbaal mengelus kepala (namakamu) kemudian pergi.

☘☘☘

Setelah menunggu lama, akhirnya (namakamu) dipesankan taksi online oleh abangnya.

(namakamu) yang sedang mencari posisi duduk nyamannya terhenti karena pertanyaan tiba-tiba dari Finda.

"Lo sama Iqbaal beneran udah jadian? Berarti dia pacar pertama lo dong!"

"Duh, gue gak ngerti. Dia nembak gue gitu doang"

"Tapi Abang lo bilang, lo kemaren udah ditembak Iqbaal di jalan deket halte"

Kepala (namakamu) menjadi pusing, "Gak tau deh, gue pusing banget parah"

"Yaudah, lo tidur aja. Kalo udah sampai gue bangunin" (Namakamu) mengangguk dan beberapa detik kemudian ia tertidur pulas.

☘☘☘
Tbc.

Hiyahiyahiya jangan lupa vote dan komennya 🙆🏻








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Steal My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang