Yunho sedang membaca buku sambil memakan camilan yang diberikan oleh ibunya. Dia baru lulus kuliah dan belum sempat mencari pekerjaan yang cocok dengannya. Kenyataan sebenarnya adalah setelah lulus yunho akan segera bertunangan dengan yeonjun kalau saja tidak ada kejadian perselingkuhan sialan itu.
Yunho menghela nafasnya, tiba-tiba ia merasa pusing dan sedikit mual. Yunho memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang guna menghilangkan rasa pening pada kepalanya.
Ia memejamkan matanya, entah kenapa moodnya menjadi buruk sekarang. Sudah lebih dari seminggu ketika ia terakhir kali bertemu dengan mingi. Walaupun selama ini mingi selalu menyempatkan untuk menelepon yunho setiap malam, entah kenapa rasanya berbeda dengan kehadirannya secara langsung. Seprtinya yunho merindukan mingi.
"Wuaaa." Yunho mengenggelamkan kepalanya pada bantal. Wajahnya sedikit memerah ketika sadar bahwa ia merindukan keberadaan mingi.
Yunho menghela nafasnya. Ketika sadar jika ia merindukan mingi membuat moodnya lebih buruk lagi. Yunho sudah pernah mengajak mingi makan dirumahnya lagi. Itu karena mamah yang suruh ya, bukan keinginan yunho, ingat itu.
Tapi mingi menolaknya, dia bilang pekerjaannya sedang menumpuk dan tidak bisa ditinggal. Yunho mengerucutkan bibirnya tanda ia sedang jengkel.
Tok ... Tok ....
Suara ketukan pintu membuat pikiran yunho buyar. Nyonya jung sedang berdiri di depan pintu dengan ekspresi yang sulit untuk dijelaskan.
"Kenapa mah?", tanya yunho. Nyonya jung berjalan ke arah yunho, membisikkan sesuatu yang membuat bulu kuduk yunho meremang.
"Ada yeonjun di bawah."
Yunho memberikan ekspresi tak sukanya yang dapat membuat nyonya jung terkekeh pelan. Tiba-tiba saja yunho memeluk nyonya jung erat. Mengerti dengan sikap yunho, nyonya jung pun membalas pelukan anak sulungnya itu.
"Maaf ya, rasanya mamah ingin mengusir dia tapi katanya ada hal penting yang harus dia bicarakan sama kamu."
Yunho melepaskan pelukannya dan tersenyum agar nyonya jung tidak khawatir. "Ga apa-apa, mah. Yunho turun sebentar ya." Yunho beranjak dari tempatnya dan pergi ke bawah meninggalkan nyonya jung sendirian di kamarnya.
Ekspresi nyonya jung berubah menjadi sedih ketika yunho benar-benar hilang dari pandangannya. "Mamah akan selalu berada dipihakmu apapun yang terjadi, yunho."
♦
Yunho menghela nafasnya kasar ketika melihat yeonjun sedang duduk di ruang tamunya dan tersenyum ke arahnya. Tolong banget tau diri, yunho sama sekali tidak ingin melihat senyum yeonjun, itu membuat perutnya mual dan hampir mengeluarkan sarapan yang sudah ia santap.
Yunho duduk di seberang yeonjun, "Ada apa lagi?"
Yeonjun terlihat sedikit gelisah, beberapa kali melirik yunho lalu menundukkan kepalanya. Yunho berdecak melihat tingkah yeonjun yang menyebalkan.
"Langsung ke intinya yeonjun, gua ga suka ada di dekat lo kelamaan."
Yeonjun mengeratkan genggaman tangannya, berusaha keras menahan emosinya agar rencananya tidak gagal. "Ada yang mau aku bicarakan dan ini serius, yun. Tolong dengarkan dulu."
Yeonjun mengeluarkan sekotak testpack dan memberikannya pada yunho. Mata yunho membulat ketika melihat benda itu. Apa-apaan maksud yeonjun?
"Apa maksud lo ngeluarin benda ini?", yunho menggertakkan giginya karena emosi.
Yeonjun menatap yunho tajam hingga membuat yunho terdiam. Baru pertama kalinya yeonjun menatapnya seperti itu.
"Yun, aku mau tanya. Apa selama dua minggu ini kamu sering mual, lemas dan mood kamu sering berubah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake [Minyun/Yungi]
Fanfiction"You are my slave, babe." | Mature Content 🔞/ MPREG | | Harsh Word | | BxB | Mingi = Top Yunho = Bottom ©natsuya12