Suho hanya duduk diam dengan wajah datar ketika melihat sosok ayah dan ibu Kris yang terlihat tidak suka dengan kedatangan Suho.
"Bukan dia orangnya," kata ibu Kris.
"Dia orangnya, aku yang memilih sendiri," bantah Kris.
"Dia tidak ada keturunan bangsawan," sahut ayah Kris.
Suho mulai memasang wajah cemberut, "Permisi... di Korea Selatan sudah tidak ada bangsawan. Kalau cari bangsawan seharusnya ke Korea Utara, memangnya kau mau punya istri seperti Kim Jong Un, jauh lebih manis aku."
Melihat keluarga Kris menatap semuanya kearah Suho, akhirnya Suho memilih tersenyum lebar tanpa berkata apapun lagi.
"Jika bukan dari kalangan bangsawan, ketika proses penyatuan dia tidak akan kuat dan mati.."
Suho benar - benar semakin tidak paham dengan yang dibicarakan, tetapi ia memilih diam saja dan kebetulan karena lapar, ia mengambil buah aneh berbentuk bulat besar berwarna merah diatas meja dan melahapnya begitu saja.
"Pasti bisa... asalkan saling mencintai tidak masalah kan," Kris masih mendebat ayah dan ibunya, "Buktinya Hyunbin saja bisa dengan manusia yang bukan dari kalangan bangsawan."
"Jangan samakan Hyunbin denganmu. Hyunbin kan pihak perempuan, dia yang menerima jelas saja bisa..." ibu Kris mulai menaikkan nada bicaranya.
Suho melanjutkan makannya, buah yang ia makan meski tidak tahu apa namanya ini benar - benar enak rasanya.
"Aku mohon.. kita coba dulu ya... ya..." Kris mulai memohon pada ayah dan ibunya.
"Jangan macam - macam Kris!!! kau itu anak pertama, jika sampai gagal hancur sudah keluarga kita," ayah Kris mulai membentak anaknya yang keras kepala itu.
"Tidak usah ribut - ribut, kalau proses penyatuan gagal aku tinggal pulang dna kau cari pengantin lain kan... gampang kok..." Suho menatap kearah Kris dan keluarganya yang hanya terdiam menatap kearahnya.
Kris sendiri berusaha keras menahan hasrat dalam dirinya saat melihat bibir Suho yang semakin memerah karena memakan buah naga.
"Ada apa? Kenapa diam saja?" tanya Suho kebingungan.
"Memangnya kau tahu proses penyatuan itu seperti apa?" tanya Sehun yang tiba - tiba muncul.
Suho menggelengkan kepala imut, Sehun seperti tersihir dengan kemanisan Suho, ia bahkan terdiam saja dan tidak segera menjelaskan pada Suho hingga laki - laki dihadapannya ini berteriak.
"Ya.... jelaskan padaku!! apa itu proses penyatuan!!!" teriak Suho.
"Kau dan Kris hyung harus melakukan sex, dengan begitu sebagian kekuatan sihir Kris hyung akan masuk kedalam tubuhmu..."
Buah yang tinggal separo ditanggan Suho terjatuh, ia menatap kearah Kris yang justru tersenyum lebar dengan laknatnya.
"TIDAK MAU!!!!!" Suho melemparkan buah yang ada diatas meja kearah Kris dan memilih berlari keluar dengan cepat.
"Ya!!!! SUHO!!!!" Kris tentu saja harus mengejar calon istrinya, sudah ia bawa jauh - jauh mana mungkin ia biarkan begitu saja menghilang, bisa - bisa nanti dipelatuk burung Dodo lagi calon pengantinnya itu.
Suho tidak tahu ia berlari sudah sejauh mana, seingatnya ia melihat ada badak bercula satu, Suho naik saja dan ia suruh jalan kesembarang arah. Ajaibnya, si badak menurutinya, melewati keramaian kota meski ia menjadi tontonan orang yang lalu lalang karena menaiki badak, ia tidak peduli dan melaju saja kemanapun, yang penting jauh dari vampire mesum bernama Kris itu. Tapi sekarang... Suho menyesal.
"Aku dimana ini?" Suho menolehkan kepalanya, menatap kesegala arah dan yang ia lihat hanyalah danau besar, "Sepertinya aku benar - benar tersesat.. tidak.. ini sih memang benar - benar tersesat. Argggh.... bagaimana sih aku ini???"
Suho yang lelah mencari jalan keluar dan sudah dari tadi ia mencari jalan keluar yang tidak juga ia temukan sementara si badak sudah entah dimana membuatnya lelah dan memilih untuk duduk, beristirahat dibawah pohon.
Sembari duduk, Suho menatap kesegala arah, ia mulai kesepian, ia mulai merindukan ayah dan ibunya, ia mulai merindukan teman - temannya, ia bahkan mulai merindukan tugas di sekolah.
"Hiks..."
"Cengeng..."
Kepala Suho menoleh dengan cepat, ia sudah tersenyum lebar saat berharap itu adalah suara dari Kris, tetapi senyumannya menghilang saat ternyata yang ada dihadapannya adalah sosok Sehun yang menyeringai lebar kearahnya.
"Apa kau datang menjemputku?" tanya Suho meski tidak yakin dengan pertanyaannya.
Sehun sama sekali tidak menjawab, tiba - tiba saja sayap hitam besar muncul dari balik punggung Sehun dan tanpa basa basi sama sekali, Sehun mencengkeram tangan Suho.
Perasaan Suho yang memag sudah tidak bagus semenjak kedatangan Sehun membuatnya semakin panik saat kemudian Sehun terbang diatas danau dan dengan semena - mena melemparkan tubuh Suho kedalam danau.
Tubuh Suho terjun bebas menimbulkan cipratan yang cukup keras begitu masuk kedalam danau. Disaat seperti ini ia menyesal karena membolos pelajaran berenang, ia berusaha untuk mencapai atas tetapi yang ada ketika ia sudah ada diatas tubuhnya segera kembali kedalam.
"Tolon..."
Teriakan minta tolong Suho pun terpotong karena tubuhnya kembali tenggelam. Suho mulai lelah untuk mempertahankan hidupnya, apalagi tenaganya seakan menghilang begitu saja. Tubuhnya semakin dingin, dan semakin masuk kebagian dalam danau. Suho rasanya sudah ingin berpasrah saja, ia tidak menyangka sama sekali jika kematiannya akan begitu kesepian.
Ditengah keputusaannya yang semakin membesar, mata Suho yang mulai kehilangan pandangannya melihat sosok Kris yang berenang kearahnya dan dengan cepat menarik kedalam dekapan hangat.
Kris segera berenang ke permukaan, dengan Suho didekapannya ia melebarkan sayapnya dan segera terbang membawa Suho kedaratan. Suho terbatuk beberapa kali, menumpahkan semua air yang masuk kedalam tubuhnya.
"Kau ini.... baik - baik saja.. tidak apa - apa kan..." Kris mengecek seluruh tubuh Suho.
Suho menatap kearah Kris yang terlihat benar - benar mengkhawatirkannya.
"Lain kali jangan nekat pergi sendiri.. bagaimana kalau sampai bertemu orang jahat? Lalu tadi ini bagaimana bisa masuk ke danau?"
Suho menatap sekeliling, ia melihat Sehun yang berdiri dibalik pohon dengan wajah ketakutan.
"Hei... apa kau benar - benar baik - baik saja? Apa ada yang berbuat jahat padamu?" tanya Kris lagi.
Suho menggelengkan kepala, "Aku haus tadi.. mau minum air danau kepleset jatuh deh... ehehehehehe."
Kris terdiam, ia menatap kearah Suho yang tanpa sadar membuatnya gemas, Kris menarik nafasnya dalam - dalam, ia menjulurkan tangannya yang kemudian mengeluarkan sebuah sihir untuk memberikan kehangatan hingga mengeringkan tubuh Suho.
"Waaaaah... ajaib sekali..." mata Suho berbinar menatap keajaiban yang ada dihadapannya.
"Kau jauh lebih ajaib, Suho," kata Kris.
"Eh?" Suho menatap heran kearah Kris.
"Inilah sebabnya aku memilihmu.." ucap Kris dengan senyuman lebar, "Maukah kau menjadi istriku? Masalah penyatuan aku bisa mengakalinya agar ayah dan ibu tidak menyadarinya."
Suho terdiam, ia memikirkannya dengan baik - baik, harga dirinya sebagai uke tersemok di SM Akademi tidak boleh direndahkan dengan mahar yang begitu murah.
"Burung Dodo dan Badak bercula satunya untuk mahar deh," bujuk Kris.
"Ihhh.... kau pikir aku semurah itu," dengus Suho, "Tambah mamoth ya..."
"Deal..." Kris mencium kilat bibir Suho.
Suho mundur karena terkejut, tetapi ia kemudian tersipu malu. Sepertinya tidak begitu buruk menjadi istri dari pangeran vampir di dunia fantasi ini.
THE END
YOU ARE READING
Yaoi Oneshoot Series - Book 2
FanficWARNING!! TOLONG DIBACA LEBIH DULU!! Ini ff Yaoi alias boys love, alias gay story dengan berbagai macam pasangan yang pada umumnya tidak umum ditemukan di ff lain. Aku suka JiMir couple, Jiyoung alias bang GD dan Mir Mblaq. Kalau enggak suka couplen...