0.8

1.4K 220 174
                                    

Hai Chinggudeul~~
Chapter 8 is up

But sebelum kalian baca lebih jauh lagi, aku mau bilang kalo ini pure fiktif ya, jadi jangan ada Army yang merasa tersinggung soal cerita ini, karena semuanya fiktif dan penuh kehaluan~~

And juga soal yang Hacker - hacker dan cara kerja mereka, programming and stuffs lainnya, aku juga nyolong di google trus di sambung sama Ide aku , another halu deh 🤣🤣

So Enjoy it, kalian pasti akan terkejut di chapter ini~~






Eunha merekatkan sweater hitamnya lebih erat lagi, membungkus tubuh mungilnya. Untung saja ia mengenakan celana training dan sepatu sneakers malam ini, hingga udara dingin itu tidak masuk menyapu permukaan kakinya. Semilir angin malam membelai rambut halus gadis itu, bahkan poninya ikut bergerak. Eunha menghembuskan napas hingga terlihat uap dingin yang mengepul keluar dari bibir cherry kecilnya.

Ini merupakan malam terakhirnya berada di pulau kecil yang indah itu, setelah menghabiskan tiga hari berada di sini, besok pagi gadis itu akan kembali lagi ke Seoul. Sana tiba sore tadi, sehingga membuat Shima dan ayah mereka girang bukan kepalang. Setelah pertemuannya dengan para Idol 97 Line beberapa hari yang lalu, Eunha memutuskan untuk berdiam diri di rumah saja, karena tidak ingin berpas-pasan dengan mereka lagi saat akan bepergian.

Saat ini pikirannya masih di fokuskan dengan kerjasama yang dia buat bersama Jungkook, dia sendiri tidak tahu dengan keputusan yang di ambil oleh pria itu, apakah ia sudah memutuskan kerjasamanya atau belum. Namun sejauh ini kehidupannya masih baik- baik saja, tidak ada telepon atau email yang masuk dari The Inquirer. Sehingga bisa dikatakan, ia masih berada di dalam posisi yang aman saat ini. Tapi tidak tahu kedepannya bagaimana?.

Eunha mengatur posisinya hingga duduk di lantai dengan menopang badannya dengan kedua tangan di belakang. Mata Hazel-nya menatap taburan bintang di atas langit yang terasa begitu dekat dengannya saat ini. Puncak Menara Suar, tempat pertemuannya dengan Jungkook lalu menjadi tempat pilihannya untuk menghabiskan malam terakhir ia berada di Hongdo.

Sesaat setelah petugas menara suar mematikan lampunya, suasana di sekitar menara menjadi lebih gelap digantikan cahaya bintang yang begitu indah. Sesekali Eunha menggosok kedua telapak tangannya untuk menciptakan kehangatan, meski begitu ia enggan untuk beranjak dari tempat tersebut.

"Ck, kau mencuri tempat nongkrongku..." Terdengar suara seorang pria yang sudah tidak asing lagi di telinga gadis itu.

Pria berhoodie hitam itu tersenyum simpul, berdiri di depan pintu dengan gaya-nya yang bersandar dengan tangan sebelah ia masukkan kedalam saku celana training nya. "Kenapa kau suka sekali keluar tengah malam seperti ini? Pulanglah, anak kecil seperti mu tidak baik keluyuran di jam begini.." kata pria itu sambil berjalan santai menuju ke area luar dari puncak menara.

Eunha memutar bola matanya malas, ketika tahu siapa orang tersebut, di tambah sang pria itu mendekat dan ikut berselonjor di sampingnya "Mau apa lagi kau? Mau menuduhku sasaeng lagi karena berada di sini?" Tanya Eunha dengan nada sinis.

"Hey, aku kan sudah minta maaf soal itu, jangan mengungkitnya lagi" ujar sang pria, dengan kepala mendongak ke atas. Keduanya sibuk menatap bintang di langit malam, tanpa memperhatikan wajah satu sama lain. "Kami akan segera melakukan comeback, mungkin bulan depan albumnya sudah rampung..." Lanjut pria itu.

"Lalu, apa hubungannya denganku?" Tanya Eunha.

"Aku ingin saat kami comeback nanti, kau tetap setia menjadi Army dan memberikan dukungan pada ku" Balas pria itu, di ikuti dengan kekehan pelan dari sang gadis.

"Yak, Jeon Jungkook, kau punya jutaan Army di luar sana yang begitu setia mendukung mu, lantas kenapa kamu jadi khawatir jika aku berhenti mengidolakan mu?" Jungkook mendecak malas mendengar perkataan Eunha , yang di ikuti tawa renyah dari sang gadis.

LOVEWARE (JK-EH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang