Fool For Love
Namaku ara, ahh bentar salah nama ku kiki. Kiara. Nama ara cuma di pake sama seseorang, seseorang yang akan aku ceritakan bagaimana dulu aku tergila-gila padanya. Ini kisah lama, kisah yang akan dengan senang hati ku ceritakan pada anak atau bahkan cucuku nanti, bahwa sebuah perjuangan tidak ada kata sia-sia...
Hari itu ku kira semuanya seperti biasa saja, bersekolah di sekolah biasa, dengan guru biasa, teman-teman biasa, yah biasa semua gaada yang ganteng. Tapi ternyata mulai pada hari itu, aku akhirnya punya alasan untuk semangat ke sekolah.
"Anak-anak, kita kedatangan murid pindahan dari luar kota. Semua mohon saling akur ya..." ahhh si ibu bawel itu paling hanya membawa murid 'biasa' lagi, pikirku begitu makanya aku masih memalingkan wajahku ke jendela luar sekolah.
"Nama saya Bobby, saya pindahan dari luarkota karna dinas orangtua. Mohon kerjasamanya" ku dengar saru-saru suara 'wahh' dari beberapa orang.
"Eh ki liat deh ganteng bangettttt" senggol teman sebangku ku Dara. Ku lirik malas kearah si'ganteng' didepan sana, seketika mataku ga bisa lagi berpaling darinya.Sepanjang jam pelajaran pun aku terus curi-curi pandang padanya, sampai dijam istirahat dimulai ku coba dekati dia yang duduk tepat di sebelah mejaku dan Dara.
"Hi~" sapa ku padanya dengan duduk menghadapnya.
"Oh, hi" katanya hanya sekilas melirikku.
"Gw kiara, orang disamping lo yang duduk sama gw itu dara namanya." ku ulurkan tangan ku.
"Hm.. Bobby" jawabnya dengan menjabat tangan ku lalu kembali sibuk dengan ponselnya. Aww, tangannya halus syekali kawan... Kekar... Dan.. Ahh..
"Udah punya pacar belom?"
"Hah?" Katanya kini menatapku.
"Gw suka sama lo 😬" iya, aku memang begini adanya. Mungkin karna senang akhirnya ada sosok tampan disekolah haha.
"Apa sih" dengan nada malas dan mulai berdiri menghindariku.
"Ehh, mau kemanaa. Ke kantin ya?" Ku sejajarkan langkahnya tanpa peduli dia yg merasa risih.Sepanjang perjalanan ke kantin pun dia sama sekali tidak melirik ku, aku? Tentu saja terus melihat wajah tampannya itu, KAPAN LAGI??!!!
"Kenapa pindah?"
"Kerjaan ortu"
"Seneng ga pindah?"
"Ga"
"Kok engga? Kan jadi ketemu gw?"
"...."
"Dikantin makanannya biasa aja sih, tapi untungnya ada baso kang dadang yang enak. Gw suka. Suka sama lo maksudnya."
Dia hanya melirik ku masih dengan tatapan malasnya tanpa ekspresi apapun.
"Cuek banget. Lo udah punya pacar ya?"
Dia hanya mengerdikan bahunya tanpa menolehku.
"Kalo punya pacar ya gpp, toh dia jauh gw deket, gw yang menang kan. Hehe"
Dia berhenti dan menoleh padaku, aku juga jadi berhenti dan menghadapnya.
"Nama lo siapa tadi?"
"Kiara"
"Denger ya ara, gw ga mau jadi pacar lo. Lagian lo kok gampang banget sih bilang suka sama cowo" dia memperhatikanku dari bawah keatas dan membuatku mengikuti pandangannya, dia tersenyum samar dan kembali meninggalkan ku dengan suara gumamannya. "Murah banget jadi cewe"
Aku terdiam, "Apa katanya barusan? Ara? Gemessssss" kukejar dia yang sudah jalan didepan ku.Begitulah bagaimana aku bertemu dengannya, menempel padanya setiap saat. Tah lah semakin lama aku merasa dia mulai menerimaku sebagai temannya. Tentu saja dengan sedikit gurauan-gurauan ku, seperti saat dia yang tampa sengaja menumpahkan minumannya,
"Duhh sayang dehh. Sayang sama lo maksudnya."
Atau saat berdua memberikan makanan pada kucing liar di sekolah.
"Kok bisa ya Bobby baik banget kek malaikat beneran."
"Apa sih? Ini kan cuma masalah perasaan, siapa juga yang ga tertarik sama kucing seimut ini, kucingnya minta disayang."
"Sayang aku juga donggg... Meow?"
"Gw lempar ke danau kalo sekali lagi lo begitu"Aku yang terus mengejarnya tanpa henti, jangan tanya kenapa. Karna akupun ga punya jawabannya, aku hanya merasa senang melakukannya. Walau suatu saat nanti kenyataannya Bobby memang bukan untuk ku, gapapa setidaknya untuk sekarang aku yang ada di sisinya. Walau suatu saat nanti dia pergi dariku bersama wanita lain tanpa mengatakan apapun juga gapapa, aku memang ga mengharap kata terimakasih darinya. Aku ga akan menyalahkan Tuhan, justru mau terimakasih karna aku dipertemukan dengan Bobby. Dan sepertinya, jika saat itu tiba.. Aku, akan tetap mencintainya. Terserah walau aku dibilang bodoh sekalipun, yahhh, akulah sibodoh Ara yang merelakan apapun untuk Bobby. Dan untuk siapapun orang yang suatu saat nanti akan bersamaku, aku ingin meminta maaf karna aku akan tetap menjadi si bodoh untuk Bobby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Imagine About You And Bobby iKON
FanfictionThis is just short imagine about you and Bobby. From today, i just write a short AU on here. This is about you and Bobby, will write in bahasa but sometimes with english maybe... :" hap read