Perkenalan di Dubrovnik

18 0 0
                                    

Aku belum mengenalnya
Tapi aku merindukannya
Aku belum tahu tentang dirinya
Tapi aku rasa aku menyukainya
Sebesar itukah daya tariknya?

Pagi ini Sera sengaja sarapan di hotel. Dia berharap dipertemukan lagi dengan laki-laki yang sampai saat ini masih belum berkenalan dengannya. Namun, Sang Sutradara kehidupan sudah menulis alur cerita lain. Sampai santapan di piring Sera sudah tak tersisa, sosok yang ditunggu itu belum memperlihatkan batang hidungnya. Memang sesuatu yang diharapkan dan ditunggu itu tak pernah benar-benar berniat untuk bertemu. Hanya keberuntungan yang memandunya untuk bertamu.

Sera kembali ke kamarnya, melanjutkan mengedit video meskipun waktu untuk diunggah masih lama. Hanya saja, Sera tidak tahu lagi harus melakukan apa. Jika saja laki-laki itu memperlihatkan dirinya, mungkin Sera bisa berbincang-bincang dengannya.

Karena tidak tahan lagi duduk di depan layar komputer, Sera memutuskan untuk keluar. Dia memutuskan untuk pergi ke berbagai museum, taman dan danau sebagai tambahan konten blognya. Sera duduk di tepi danau dan bersiap menulis untuk blognya.

Di hari lain, Sera kembali sarapan di hotel, masih berharap akan menemukan seseorang yang ditunggunya itu. Kenapa sekarang dia ingin bertemu lagi? Apakah aku dihipnotis? Apakah dia penculik bertopeng? Sudah Sera, tak ada gunanya menunggu yang tidak pasti.

Setelah sarapan, Sera melanjutkan petualangannya. Hari ini dia akan membuat vlog di Dubrovnik, kota di Balkan yang terkenal karena menjadi tempat syuting film Game of Thrones. Perjalanan kali ini akan panjang, jadi Sera sudah mempersiapkan tenaganya untuk hari ini.

Sera sudah memegang Dubrovnik Card sebagai syarat untuk bisa memasuki beberapa tempat di Dubrovnik, salah satunya Dubrovnik Wall yang hampir mirip seperti tembok Cina. Sera berjalan menyusuri tembok kokoh itu sambil menikmati pemandangan tepi pantai Adriatik yang memukau. Dari tembok ini Sera bisa melihat lautan biru Adriatik, Pulau Lokrum dan perumahan Kota Tua Dubrovnik dengan atapnya yang berwarna orange. Sensasi abad pertengahan sangat kental terasa.
Tidak lupa Sera mengarahkan kameranya ke menara yang ada yang ada di sisi tembok. Menara inilah yang menjadi ikon kota Dubrovnik karena sering muncul di serial tv Game of Thrones.

Meskipun tidak merasa capek apalagi bosan, Sera harus mengakhiri perjalanan kali ini. Sebelum dia pulang ke Zagreb, dia ingin berkeliling sambil menikmati kuliner Stradun. Stradun adalah tempat yang tepat jika ingin menikmati kota Tua Dubrovnik. Kini Sera sudah berdiri membelah wilayah utara dan selatan Dubrovnik. Di kiri kanan jalan utama ini dipenuhi oleh berbagai macam toko suovenir, butik, kafe dan restoran.

Diantara banyak restoran yang berjejer, kenapa kaki Sera bisa melangkah ke sini? Diantara puluhan orang yang ada di restoran ini, kenapa mata Sera langsung tertuju pada dia. Apakah takdir benar-benar menuntun mereka untuk kembali bertemu?

"Boleh duduk disini?" tanya Sera pada laki-laki yang memakai baju warna hitam itu.
"Oh". Laki-laki itu memandang Sera kaget, menatap Sera dengan mata bulatnya.
"Apakah anda nyaman jika saya duduk disini?" Sera bertanya kembali karena tak kunjung mendapat izin.
"Oh, ya, tentu saja."

Sera duduk di dekat dinding, berhadapan dengan laki-laki itu. Perasaan senang tak bisa ditahan oleh Sera. Wajahnya sumringah, tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya bisa kembali bertemu dengan pria itu. Kini gadis itu tidak lagi takut dan berpikir kalau laki-laki di hadapannya ini adalah seorang penculik.

Setelah selesai makan, laki-laki itu memanggil pelayan untuk menghitung orderan mereka.
"Kali ini saya yang mentraktir anda," ucap Sera.
"Tidak, aku saja. Lain kali jika kita bertemu lagi, anda harus membelikan saya makanan mahal."

Lalu pria itu merogoh kantung celananya. Kemudian tangannya lanjut mencari-cari sesuatu di tas, mengacak-acak isi tasnya, tapi yang dicari tidak kunjung ditemukan. Dia memeriksa kembali kantung baju dan celananya.

"Ah, sepertinya dompetku dibawa manaj," ucapannya terhenti. "Seseorang membawa dompetku," lanjutnya.
"Apakah dompetmu dicuri?" tanya Sera kaget.
"Bukan, aku menitipkannya pada seseorang dan dia lupa mengembalikan."
"Ya sudah, biar aku yang membayar kali ini," ujar Sera.
"Hvala (terima kasih)."

Sekarang mereka sudah keluar dari restoran, berkeliling menikmati Kota Tua Dubrovik. Banyak hal yang membuat Sera penasaran tentang laki-laki di sampingnya ini. Setelah semula penasaran dengan seperti apa wajah di balik masker itu, alasan dia selalu menghadap dinding ketika makan, sekarang dia ingin tahu apa yang sedang didengar laki-laki ini. Kenapa earphone itu selalu terpasang di telinganya?

"Ehm, saya tidak tahu apakah sopan jika saya bertanya namamu?" Sera memecahi suasana diam-diam ini. Entah sudah berapa lama mereka berjalan dalam keheningan.
Sepertinya perempuan ini sungguh tidak mengenaliku? Batin laki-laki itu.

"Kyungsoo. Do Kyungsoo."
"Oh, Do Kyungsoo."
"Aku Sera."
"Sera," ulangnya dengan lafal "r" ala Korea.
"Iya."
"Apa yang anda lakukan disini, Sera?"
"Bekerja."
"Fotografer?" tanyanya sambil melihat kamera yang menggantung di bahu Sera.
"Ya, kurang lebih seperti itu. Fotografer, youtuber, blogger."
"Wow, sepertinya itu menyenangkan."
"Anda sendiri?"
"Ada pekerjaan disini, ini hari kedua sekaligus hari terakhir saya di Dubrovnik.
"Oh, pantas saja saya tidak melihat anda di hotel dari kemarin."
"Sera lihat." Kyungsoo mengarahkan telunjuknya pada beberapa orang yang sedang memainkan alat musik.
Mereka berhenti untuk melihat pertunjukan musik di tepi jalan. Meskipun tidak semua lirik dimengerti Sera, tapi dia menikmati alunan musik klasik yang dimainkan dengan alat seadanya itu.
"Apakah anda menyukai musik?" tanya Sera setelah mereka kembali berjalan menuju stasiun.
"Sangat suka. Saya menikmatinya."
"Musik jenis apa yang paling anda sukai? Oh, maaf, jika ini membuat anda tidak nyaman."
"Aku suka musik RnB."

Mungkin sudah jiwa youtuber Sera untuk tahu segala hal. Jadi, Seralah yang paling banyak bertanya, sedangkan Kyungsoo hanya menjawab apa yang ditanya dan sesekali bertanya balik tentang diri Sera dengan pertanyaan yang sama seperti yang dilontarkan Sera.
Semakin Sera mengenal Kyungsoo semakin Sera tertarik dengan kepribadiannya. Bahkan ada perasaan ingin mengetahui lebih dalam lagi. Apakah itu mungkin?

Jangan lupa vote ya guys... Sampai jumpa di chapter selanjutnya... Annyeong... 😊

Oppa, SaranghajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang