Dream?

262 29 6
                                    


gelap, semua terlihat gelap dan sama. terasa lembab dan tercium bau pepohonan basa, sakit semuanya sakit. june hanya ingin lari, namun kakinya begetar disetiap pijakannya, terlalu lelah dan takut? keempat kakinya terus berlari menghiraukan getaran lelah dan sakitnya, dengan konstan memperhatikan setiap arah seperti takut akan sesuatu, june dikejar.... dan junjun yang mengambil alih sekarang. june takut, begitupun junjun. strip silver yang membentang dari leher hingga buntutnya yang biasanya june maupun junjun banggakan menjadi malapetakan malam ini, tak henti hentinya june dan junjun merutuki warna indahnya itu karena selalu berhasil memantulkan cahaya bulan, kalau bukan karena dikejarpun june gak akan semudah itu merutuki warna indahnya, one of his pride.

"JUNJUN! JUNJUN, NEVER STOP, PLEASE REACH THE PACKHOUSE! FIND WHERE TAE HIDING!" teriak seseorang dari arah yang june sendiri tidak bisa prediksi dengan pasti, june hanya mengetahui bahwa ia kenal dengan suara itu dan itu adalah gyeomie.

junjun terus berlari membelah hutan, june sebenarnya masih lebih dari bingung mengenai keadaan ini, mimpikah? atau kenyataan? sementara junjun mengambil alih tubuhnya, june belum sekalipun berhenti memikirkan situasi ini, tidak ada ingatan apapun mengenai apa yang terjadi sebelumnya, tapi tak sekalipun junjun berhenti, seolah tau apa yang terjadi.

mimpi? tapi terasa sangat nyata...

kenyataan? tapi kenapa june tidak mengingat apapun?

june pusing, june bingung, june lelah...

sesaat sebelum sampai garis teritorial packnya, june membatu mendengar suara dari arah belakangnya.

"hei, you run pretty fast, aren't you cutie?" bulu kuduk june meremang, suaranya terdengar dalam dan menakutkan, seperti tersimpat banyak sekali racun dan rencana busuk dibalik nada cerianya, june tidak berbalik dan terus terdiam menyadari beberapa werewolf berbau asing dan pekat didekatnya.

'hyung... bobby hyung, please' satu titik airmata terjatuh begitupun dengan langkah mundur. perlahan bersamaan dengan langkah mundurnya, perasaan takut dan tak berdaya itu semakin pekat dan memenuhi seluruh eksistensi werewolf sedang berwarna light grey dan strip silvernya.

"don't cry sweety, revenge will taste sweet if its you" ucap warewolf terbesar berwarna coklat terang cenderung orange saat june meringkuk gemetar dan takut setelah merasakan tubuhnya menabrak pohon besar dibelakangnya "no need to worry honey, you can be our queen"

'hyung, hiks... please, hikss...' june menutup matanya berulang kali merapalkan beberapa nama yang ia harap dapat dengan segera datang dan menyelamatkannya. menulikan pendengarannya, june merasakan jilatan diwajahnya, bukan keadaan seperti ini yang june harapkan dikedua mimpi dan kenyataan, tolonglah june saat ini sangat takut terlebih ada lidah yang dengan lancang menyentuh wajahnya.

"hoo, see... our hero has finally arrive!" sorak kumpulan warewolf coklat itu, mendengar kalimat tersebut june dengan cepat membuka matanya "well, dengan kehadiran wolf kecil dan tak berguna ini, si manis kita akhirnya kembali memperlihatkan mata indahnya.... apa perlu kita beri pertunjukkan seberapa kecil, lemah, dan tak bergunanya wolf hitam jelek ini" lanjutnya, kedatangan lixie saat itu semakin membuat june tersadar seberapa besar wolf coklat tersebut, berkali kali lipat dari tubuh wolf lixie maupun junjun, semakin sadar june akan kekalahan mereka saat ini, air mata june semakin deras terjatuh merasa tak berdaya sembari berulang ulang kali memohon pada moon goddess untuk segera menyelamatkannya serta lixie

Bughhh...

sangat jelas dan terdengar benturan tubuh hitam pekat lixie serta rintihan tubuh kecil itu saat tubuhnya dibanting dan menabrak pohon, berkali kali lixie kembali bangkit dan menarik paksa tubuhnya yang semakin terlihat menyedihkan itu mendekat menuju june demi menyelamatkan june. 

MATE (BobJun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang