🌜Kesedihan Fian🌛

255 27 6
                                    

☁️

Kurang lebih 2 jam perjalanan dari malang dan Gresik sekitar jam 11 malam kami baru sampai di halaman Ndalem, Aku langsung keluar dari mobil sedangkan Mas Alif membawa koperku dan tasnya.

Aku sudah meminta biarkan aku yang membawa koperku tapi dia tidak membiarkan aku membawa koperku, Aku dan Mas Masuk Ndalem dan mobil yang membawa kami sudah pergi meninggalkan halaman.

"Assalamualaikum "salam ku bersamaan dengan Mas Alif.

"Waalaikumsalam "jawab dari ruang tamu ternyata disana sudah kumpul semua orang dari keluarga Bunda, Mbak Indah, Keluarga Mas Alif dan Keluarga Abah.

Aku dan Mas mencium tangan semua orang saat aku akan duduk di dekat Mbak tiba-tiba Nanmyyara menangis dan langsung memeluk ku,
"Aya kenapa nangis?"tanyaku.

"Tyty ama ata Tyty cebental egi nya"ucap Nayyara yang membuatku tersenyum.

"Maaf, tapi sekarang kan Tyty udah disini sama Yaya lagi kan"ucapku memeluk anak kecil berumur 4 tahun itu.

"Aya Lindu Tyty"ucap Nayyara membuatku menyerang Nayyara dengan ciuman ku di kedua pipinya, kedua matanya dan seluruh wajahnya membuat Nayyara tertawa sehabis menangis.

Semua orang menatap Aku dan Nayyara hanya memberikan senyum untuk ku,
"Gimana Nduk di malang? Bagaimana kabar Bapak dan Ibu mu? "tanya Umi menatapku.

"Alhamdulillah mereka baik Umi, mereka titip salam untuk Abah dan Umi"ucap ku dan Umi juga Abah menerima salam dari Ibu juga Bapakku.

"Trus ada kabar apa nih Lif? "tanya Abah kepada Mas Alif yang membuat aku menundukan kepalaku.

Mbak Ning Khusnul yang ada di sisi kanan ku trus-trusan mengucapkan kata 'Cie' dan itu berhadil membuatku tertinduk malu.

"Kabar apa toh Bah"ucap Mas Alif yang juga menunduk.

"Lif ayo sampai kan saja, Apa perlu Abi yang menyampaikan? "ucap Abinya Mas Alif membuat semua orang terkekeh melihat tingkah ku dengan Mas Alif.

"Inggih Abi, Ngapunten Abah Alif meminta Izin untuk mengkhitbah Putri Santri Abah yang bernama Asma Husna Rahman"ucap Mas Alif membuat jantuk ku berdetak lebih cepat.

"kamu sudah meminta izin kepada orang tua kandung Husna? "tanya Abah kepada Mas Alif.

"Sampun, Abah." jawab Mas Alif.

"berarti Husna sudah menjawab tentang Khitbahmu? "tanya Abah kembali dengan lembut.

"Nggih, Abah"

"Husna, bagaimana Nduk Abah ingin dengar kembali jawaban mu? "ucap Abah kepadaku membuat ku menatap  Abah.

Abah dan Umi tersenyum kepadaku dan Aku tersenyum kecil kepada Abah,
"Nggih Abah, Na menerima Khitbah Mas Alif"ucapku pelan dan lembut.

"Alhamdulillah, Barakallahu"ucap semua orang dengan sangat bahagianya.

Mbak Ning Khusnul, Mbak Indah dan Mbak Ning Syifa langsung memeluk ku bergantian,
"Barakallahu ya Dek, semoga lancar sampai hari H nya"ucap Mbak Ning membuatku senyum kecil.

Aku mulai merasakan efek dari mandi hujan yang tadi pagi ku lakukan bersama 2 abangku, Badan ku mulai tak enak suhu panas tubuhku mulai aku rasakan tapi aku berusaha untuk biasa saja tak mungkin aku meminta istirahat di situasi sedang berkumpul saat ini.

"kamu baik-baik ajh dek? "tanya Mbak Indah membuat ku tersenyum dan menganggukan kepalaku.

Mas alif menatapku seperti bertanya tentang keadaan ku dan aku hanya memejamkan mataku sesaat dan tersenyum kecil menandakan aku baik-baik saja,
"Nduk, Le'ada kurang lebih 17 bahkan lebih keutamaam dalam pernikahan."ucap Abah membuat Aku dan Mas menatap Abah.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang