🌜Kembali ke Rs🌛

242 25 5
                                    

☁️

2 minggu sudah aku balik ke jakarta dan melaksanakan tugasku kembali, dan tak terasa 2 minggu lagi acara Abang Zazhi dan Kak Maryam di laksanakan.

Belakangan ini juga Kak Maryam tak jarang chat aku lewat Whatsapp bahkan menelphone ku sekedar menanyakan kabar, tapi tak jarang juga aku mengabaikan tlpnya karna sedang visit atau ada pasien yang darurat.

Tentang Fian setelah hari itu kami bicara berdua dan Aku mengajaknya berkuda, sehabis sholat magrib di temani dengan Ellma aku menemui Ustadz Rizal yang memang bertanggung jawab untuk santriwan.

Aku bicara tentang Fian kepada Ustadz Rizal agar dia bisa memantau Fian,
"Insyaallah, Ana akan memerhatikan kegiatan Fian"ucap Ustadz Rizal membuatku bernafas lega.

"Syukron Ustadz, Ana lebih tenang karna Ana takut Fian menjadi lebih pendiam"ucapku.

"Na'am Ning, Insyaallah Fian berada dalam awasan saya"ucapnya membuatku bisa meninggalkan Fian lebih tenang di pesantren ini.

Dan saat ini aku sedang menangani pasien yang baru saja masuk karna kecelakaan mobil, dengan cepat Aku menangani dan memberishkan semua darah di setiap lukanya di bantu suster Jaga.

15 menit aku menangani pasien ini, setelah selesai Aku meminta suster memindahkan pasien ini ke kamar inap dan menghubungi keluarganya.

"Dik"teriak seseorang membuat ku berbalik setelah keluar dari UGD.

"Mas Alif, ada jam kah? "tanyaku saat Mas Alif mendekat ke arahku.

"iya, Ada darurat kah? "tanyanya balik menatapku dan kami berjalan bersama.

"gak, hanya tadi ada pasien kecelakaan jadi Aku yang menanganinya karna lagi jam istirahat para dokter sedang makan siang"ucap ku tanpa menatap Mas Alif.

"oh iya, Umma dan Abi besok akan menemui Ibu dan Bapa di malang untuk membicarakan tentang kita"ucap Mas membuatku memberhentikan langkahku dan menatapnya.

"membicarakan tentang kita? "tanyaku.

"iya, kamu inget tentang keutamaan pernikahan yang menjauhkan diri dari Zina dan Menghindari dari fitnah. Jadi Umma dan Abi berniat membicarakan tentang Acara kita"ucap Mas Alif membuatku diam dan melanjutkan jalan ku.

"kenapa dik? "tanya Mas Alif membuatku menatapnya.

"gpp kok Mas, Biiznillah semoga lancar ya Mas"ucap ku dan Mas Alif tersenyum lalu izin pergi keruangannya dan Aku masuk keruanganku.

Aku terduduk di bangku ku dan memikirkan ucapan Mas Alif yang bahwa Umma dan Abinya akan kerumah bertemu Bapak dan Ibu,
'Yarabb Apa secepat ini? '

'Apa aku bisa menjadi Istri yang sholihah nanti? Apa aku bisa menjalankan tugasku sebagai istri dengan baik nanti? Yarabb kenapa dengan hatiku bukan kah engkau sudah memberikan jawaban yang aku butuhkan'ucapku dalam hati, tapi tiba-tiba.

"Dokter Husna"ucap Alfi yang mengagetkan aku.

"Astagfirullah alfi bisa tidak jangan mengagetkan aku dan sudah berapa kali aku bilang masuk ruangan ku ketuk pintu dulu "ucap ku menatap Alif yang bengong.

"Maaf Dokter tapi aku sudah mengucapkan salam bahkan Aku sudah mengetuk pintu tapi gak ada jawaban dari dokter"ucap Alfi membuatku mengucapkan Istigfar, aku ingat bahwa tadi aku sedang melamun.

"Afwan Alfi"ucapku.

"ada apa si Mbak kok kaya ada yang sedang di fikirkan? "tanya Alfi membuatku tersenyum.

"gpp kok,  kamu udah makan siangnya? "tanyaku.

"sudah kok Mbak"ucap Alfi yang mengetahui kenapa aku tidak makan siang karna aku sedang melaksanakan puasa senin-Kamis ku.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang