à propos de lui

48 5 9
                                    

Bukan aku yang mulai tapi kita yang perlahan membuka hati setelah lama mati.

Misel Aurora

*****

Pagi yang cukup cerah untuk mengawali kegiatan sehari-hari, kali ini Misel bangun lebih awal di karenakan ia harus bergegas pergi menuju sekolah. Dengan langkah yang gontai ia bersiap untuk mandi. Setelah melakukan ritual mandi, selanjutnya Misel berdandan agar terlihat fresh. Tak banyak yang ia poles pada wajahnya, ia hanya memakai pelembab dan lip balm untuk menyempurnakan penampilannya.

Dirasa sudah selesai dan rapi, Misel pun turun ke bawah dan menyantap sarapan pagi yang telah di siapkan oleh Ibunya.

"Pagi Ma," ucap Misel seraya menyantap sarapannya.

"Pagi juga anak Mama, habisin ya sarapannya," ucap Hana lembut.

"Siap 89 Ma, Mama juga harus sarapan. Oh ya, aku pulang sekolah kayaknya bakal langsung kerja," ucap Misel.

"Kamu gak cape pulang sekolah langsung kerja?" tanya Hana pada anaknya.

"Hehe nggak kok Ma, aku seneng kok," seru Misel antusias.

"Mama harap kamu juga bisa istirahat ya, mama gak mau kamu sakit."

"Siap Ma, aku bakal istirahat kalo ada waktu," ucap Misel.

"Ma aku pergi sekolah dulu ya, mama jaga kesehatannya. Love you," ucap Misel mencium pipi Hana.

"Love you to, semangat ya!" 

"Siap Mamaku." seru Misel.

****

Tepat di lorong sekolah Misel tak sengaja menabrak seorang cowok. Dan ia sontak kaget, karena cowok yang ia tabrak adalah Axel. Untung saja bukan orang slengean, siapa lagi kalau bukan.

Gema.

"Eh sorry, gue gak sengaja," Misel bergegas menuju kelasnya.

"Tunggu," Axel menggenggam tangan Misel.

Misel pun berbalik badan. "Ngapain lo disini Al," kedua alis Misel bertautan.

"Mulai hari ini gue sekolah disini," ujar Axel jujur.

"Lo kan sekolah di Las Vegas, kenapa pindah ke sekolah gue," Misel tak mengindahkan pertanyaannya.

"Biar gue bisa bareng sama lo," kekeh Axel.

"Oooh gitu," balas Misel.

"Ra jangan jauh-jauh dari gue, kalo bisa sih barengan terus," ucap Axel.

"Tenang aja kali, gue bisa jaga diri. Lagian gue udah lama gak bareng sama lo, jadi it's okay boy," balas Misel.

"Gue percaya sama lo, tapi gue kudu mastiin. Gak ada penolakan," seru Axel.

Di sebrang lorong terdengar orang yang menghampiri keduanya.

"Hello gais ratu yunani kombek," Mona menghampiri Misel dan merangkulnya.

"Berisik lo!" Axel mengusap telinganya yang pengang.

From DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang