JANGAN LUPA VOTE!!
TANDAI KALO ADA TYPO!!!
-
"Kak,"
"Kak Gevann!"
Gadis itu terlihat kesel menatap laki-laki yang masih memejamkan matanya dengan posisi terlentang di atas sofa. lima menit sudah Anna membangunkan Laki-laki yang sedang tertidur dengan nyenyak nya, tapi hasilnya tetap nihil laki-laki itu masih saja tidak mau membuka kan matanya membuat gadis itu dongkol bukan main.
Anna merasa kesal sendiri karena waktu lima menit nya harus terbuang sia-sia untuk membangunkan laki-laki itu. harusnya waktu lima menit itu bisa dirinya gunakan untuk membuat sarapan pagi untuk sekedar mengganjal perut. Tapi waktu lima menitnya itu harus terbuang sia-sia karena harus membangunkan laki-laki yang berstatus suami nya ini.
"Kak Gevan!! Lo budek apa gimana sih?!!" kata Anna dengan geram. tangan mungil gadis itu mengguncang-nguncang lengan kekar cowok itu, tapi cowok itu hanya bergumam tidak jelas membuat Anna mengeram karena kesal.
"Gue siram nih pake aer kalo lo gak bangun-bangun!!" Ancam gadis itu dengan nada kesal.
Cowok itu tidak membalas tapi malah bergumam tidak jelas membuat kesabaran Anna kian menipis. jam dinding sudah menunjukkan pukul 6:30 tapi cowok itu masih tidak bergeming sama sekali membuat Anna berdecak. bisa saja Anna pergi ke sekolah tanpa menghiraukan kehadiran Gevan tapi dirinya merasa tidak tega meninggal Gevan seorang diri.
Karena sudah tidak bisa membuang waktu terlalu banyak lagi, gadis itu menyambar tas sekolah nya dan berlalu. sebelum sampai di depan pintu Anna berbalik menatap Gevan yang masih tidur dengan nyenyak nya, Anna menghembuskan nafasnya pelan setelah itu berlalu dari rumahnya.
Anna berdiri di depan pagar yang menjulang tinggi. gadis itu menyeka keringat yang berjatuhan di pelipis. tadi saat di perjalanan menuju sekolah montor yang di kendari tukang ojek itu mogok karena kehabisan bensin. membuat Anna harus berlari untuk bisa sampai di sekolah tepat waktu nyatanya sampai sekolah pagar itu tertutup dengan rapatnya.
Gadia itu menopang dagunya memikir kan cara agar bisa masuk ke dalam sekolah tanpa susah-susah memanjat pagar yang menjulang tinggi itu. Senyum gadis itu mengembang ketika cara agar bisa masuk ke dalam sekolah terlintas dalam otak cantiknya.
"Aww, Apaan nih" gumamnya.
Tangan mungil itu meraih sesuatu yang terjatuh di atas kepalanya. mata gadis itu melotot tidak percaya menatap kulit pisang yang terjatuh dari atas pohon mangga dan mengenai kepalanya.
Anna bergidik jijik menatap kulit pisang itu. Anna mendongak ke atas menatap pohon mangga, mata gadis itu melotot tidak percaya menatap cowok berambut acak-acakan duduk di atas pohon mangga sambil nyengir kuda.
Anna mengeram marah, gadis itu mengepalkan kedua tangannya dengan wajah merah padam.
"Sini lo!!" kata Anna sambil berkacak pinggang.
Cowok itu mengaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menyengir kuda.
"Turun gak lo!!" teriak Anna dengan mata melotot.
Cowok itu melompat dari atas pohon mangga sambil mengacak rambutnya yang acak-acakan.
"Lo ngapain di atas pohon?!!" tanya Anna sambil melotot.
Cowok itu menaikan alisnya dan menatap Anna dengan datar.
"Kalo di tanya itu jawab bukannya malah diem kayak orang bloon!!"
Cowok itu hanya diam tidak membalas ucapan Anna.
"Lo tau gak kesalahan lo itu apa?!" tanya Anna dengan wajah galaknya.