6. Sasikirana

46 14 2
                                    

Kalau ada typo tolong diingetin🙏
Selamat membaca.

***

Dalam bahasa Jawa, Sasikirana berarti bulan yang terang. Lantas apakah gue bisa bersinar terang untuk orang-orang yang ada di sekitar?

***

Tap tap tap.

Suara peraduan antara sepatu dengan lantai yang saling bersahutan, menggema di sepanjang koridor sekolah yang sepi. Seorang kepala sekolah berjalan dengan gayanya yang anggun, diikuti oleh seorang gadis berseragam biru tua.

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Hingga tatapannya tertuju ke sudut-sudut koridor, tepatnya pada dinding bagian atas. Disana terdapat CCTV yang sudah di atur lokasinya.

Gadis itu tersenyum simpul, rupanya sekolah ini memiliki pengamanan yang ketat. Ia merasa sedikit lega.

"Baik, kita sudah sampai. Kamu tunggu disini dulu ya!!"

Gadis itu mengangguk, lalu bu Mitha masuk sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi menjelang siang anak-anak!"

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Pagi menjelang siang juga bu Mitha."

Terdengar suara anak seisi kelas yang menjawab salam dari bu Mitha. Gadis itu jadi tidak sabar, bagaimana rasanya bersekolah disini?

"Baik anak-anak. Sebelumnya mohon maaf, saya mengganggu waktu belajar kalian. Kedatangan saya kemari bukan tanpa alasan. Saya kemari membawa seorang siswi baru."

Gadis itu melongok ke dalam melalui celah pintu. Terlihat salah seorang siswa mengangkat tangannya.

"Bu? Bukannya kemarin udah ada siswa baru? Kok sekarang ada lagi??"

"Iya betul. Yang kemarin itu kan cowo, nah kalau yang sekarang ini cewe!!"

Terdengar suara sorak sorai anak laki-laki.

"Silahkan masuk!!" titah bu Mitha.

Gadis itu masuk dengan mengucapkan salam.

"Silahkan perkenalkan nama kamu!"

"Perkenalkan nama saya Sasikirana Inaya, saya pindah karena ayah saya di pindah tugaskan ke Bandung."

"Ada yang mau ditanyakan?" tanya bu Mitha kepada murid-muridnya yang langsung direspon dengan heboh oleh anak laki-laki.

"Bu... eh.. Sasikirana maksudnya. Rumahnya dimana? Biar besok gue jemput, kali aja searah."

"Ehh apaan gak ada!! Sasikirana punya gue!!"

"Sasikirana udah punya pacar belum??" satu pertanyaan yang terlontar dari salah satu anak laki-laki berhasil mengubah suasana menjadi senyap. Mereka semua menunggu jawaban dengan harap-harap cemas.

Satu gelengan.

Dua gelengan.

Tiga gelengan.

Semua anak laki-laki bersorak sorai bahagia, kecuali satu orang saja.

Bu Mitha menggelengkan kepalanya, heran dengan sikap murid-muridnya yang jika melihat siswinya yang berparas cantik akan berusaha untuk mencari perhatiannya. 'Benar-benar ajaib mereka!!'

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang