Banyak yang bilang, mempunyai kembaran itu menyenangkan dan banyak untungnya dibandingan memiliki adik atau kakak yang umurnya berbeda. Meskipun dalam dunia anak kembar pun, siapa kakak dan adiknya sudah jelas karena perbedaan jam, menit atau bahkan detik saat lahir. Tapi tetap saja berbeda.
Kembaran lain bisa sangat dekat dan akrab satu sama lain, karena katanya ikatan saudara kembar itu sangat kuat. Bayangkan saja, sembilan (atau kurang) bersama-sama didalam sebuah kandungan yang sama, dan saling berbagi segalanya. Dan itu semua terbawa sampai mereka dewasa.
Tapi Solar merasa bahwa ia dan kembarannya tidak seperti apa yang orang-orang katakan.
Tok tok tok
Bunyi ketukan pintu terdengar, ia menghentikan aktifitasnya dan menoleh ke sumber suara.
"Lagi masak mie? Airnya udah mendidih." Ujar seseorang dari balik pintu.
"Ah, oke."
Hampir saja ia lupa karena keasikan dengan Novel yang tengah ia baca. Sebenarnya untuk tugas sekolah sih, tapi ia tak keberatan membaca seluruh isi buku untuk mengisi resensinya yang akan dikumpulkan hari rabu nanti.
Pemuda itu lantas turun menuju dapur bersama dengan Novelnya, lalu lanjut memasak mie goreng yang nyaris saja menggembang jika ia tak segera mengangkatnya. Aroma khas mie instan langsung memenuhi dapur, kemudian ia makan dengan tenang di meja makan sembari membaca.
Suasana rumah benar-benar sepi. Hanya suara dari generator air Aquarium dan gesekan garpu- piring yang mengisi keheningan.
Tapi tak masalah, toh ia maupun kembarannya tidak suka kebisingan.
Tap
Tap
Tap
Solar menoleh ke sumber suara. Ternyata kakaknya, Halilintar yang tengah berjalan menuruni tangga. Ia menenteng helm warna merah hitam miliknya dan menggambil kunci yang tergantung di samping pintu keluar.
"Aku pergi dulu" Ujarnya.
Pemuda berkacamata bening itu mengangguk, lalu kembali melanjutkan menyantap mie gorengnya.
.
.
.Boboiboy & Mechamato Milik ANIMONSTA
Story © Drazillagirl
Rate G : Fluff//Slice of Life
Warning(s) : AU! Typos, etcEnjoy!
.
.
.Hari-hari yang monoton. Seperti biasa.
Dimana ia akan diam di rumah seharian, membaca novel, menonton film atau melakukan apapun yang bisa dilakukan di rumah. Menjauhkan diri dari jangkauan sosial yang tak ia sukai. Karena menurutnya, mengerjakan belasan soal fisika lebih menyenangkan daripada berinteraksi dengan orang-orang yang sebagian besar palsu.
Dan Halilintar, kembaran yang satu itu tidak berbeda jauh dengannya. Hanya saja, hobi otomotif yang sang ayah turunkan padanya menjadi alasan mengapa ia bisa sampai seharian betah berdiam diri di bengkel milik temannya, Fang.
Entah melakukan apa. Mungkin membongkar motor dan merakitnya kembali.
Um, tidak. Itu konyol.
Yah, ia tidak tahu.
Kedua orang tua mereka adalah orang sibuk. Jarang ada di rumah karena tuntutan pekerjaan. Pekerjaan rumah sudah biasa mereka kerjakan sendiri. Atau kalau mereka sedang benar-benar malas atau lelah, menyewa seorang pembantu sudah menjadi kebiasaan kedua kembaran itu.
Dan sekarang adalah hari minggu.
Solar meregangkan tubuhnya karena rasa pegal sudah menjalar ke seluruh punggung. Sudah lama ia duduk sampai-sampai ia tak sadar jarum jam sudah berada di angka tiga. Itu artinya, sudah dua buah buku novel lebih yang ia habiskan dalam kurun waktu empat jam. Dan tentu saja, novel tebal dengan ratusan halaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Baru (Boboiboy)
FanfictionSiapa sangka, Halilintar dan Solar akan kedatangan anggota keluarga baru?! . . . Slice of life!