Apa yang terekspresikan belum mampu menggambarkan seluruh isi hati.
Karena kau terlalu pandai menyembunyikannya.
Apa yang tersampaikan belum mewakili seluruh isi hati.
Karena kau terlalu pandai menutupinya.
Bagimu cukup kau simpan sendiri, tenaga mu hampir kehabisan tenaga karena bersedih dan tidak mampu kau ungkapkan.
Ada satu hari, dimana kau merasa sangat bersedih bahkan sebabnya pun tidak pasti.
Ada satu hari, dimana kau meluapkan semuanya lewat mata karena kau telah mengunci bibirmu di hari-hari yang lain.
***
Aku bahkan tidak tahu kau ingin apa, kau pun sama.Sampai mana tadi?
Kau mulai semakin sensitif, ya.
Aku tidak bisa mengatakan apapun, aku hanya ingin menyampaikan bahwa kau tidak sendiri.
Seberapa sedihnya kau, kau hanya merasa sepi bukan sendiri. Itu kehampaan.
Aku paham, sangat paham.
Tidak apa, menangis lah. Ini adalah hari itu. Hari dimana kau akan meluapkan semuanya setelah berhari-hari kau menyimpannya sendiri.
Tidak apa-apa, keluarkan semuanya.
Cukup dengarkan suaraku.
Aku akan menemanimu malam ini.
Cukup dengar suaraku, maaf aku tidak bisa datang memelukmu sekarang.
Maafkan aku.
Setelah ini, perlahan tenangkan dirimu, ya.
Kau tidak perlu menceritakan semuanya, air matamu menggambarkan segalanya bagiku.
Jangan menggantungkan diri pada siapapun ya, bahkan padaku.
Aku disini hanya perantara untuk menemanimu sekarang. Mudah-mudahan hingga di akhirat, ya.
Aku sayang padamu, sebagai saudari.
Jangan dipendam lagi ya, ada apa-apa, cari aku
***
With love, V.If you want to tell your story, feel free for sending me message.J
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo?
No FicciónHalo? Ponselku berdering, tapi, suara mu tercekat. Tidak apa, katakan saja segalanya. Aku mendengarkanmu. Aku, bersamamu