awal dari pertemuan

0 1 0
                                    

Di pagi hari jalan menuju ruang kuliah yang masih sepi karena memang masih pagi, kebetulan jadwal kuliah Andara jam 08:00. Jadi ara sampai kampus 30 menit sebelum jam kuliah dimulai. Tiba tiba
"tegg"
saat itu juga Ara menabrak seseorang, Ara mendongak ke arah waja pria yag ia tabrak bertubuh atletis, kulit kuning langsat, bibir tipis, hidung mancung, alis tebal, mata indah itulah Izdihar mahasiswa racing "lo kalo jalan jangan nunduk mulu". "maaf maaf gak sengaja" ara meminta maaf sambil mengelus jidat nya yang terbentur bidang dada Izdihar.

Ara melanjutkan jalanya, tiba tiba "Andaraa..". Ara membalikkan badannya, "i..iia adapa?". "lain kali jangan nunduk lagi ya" izdihar sambil senyum manis ke arah Ara hingga lesung pipinya terlihat. Seketika pipi ara memerah (blushing)

"kok dia tau nama gue yhaa??"
"mimpi apa gue semalem bisa ngomong sama Izdihar, cowo idola para mahasiswi"

**Duaaaar**
Lamunan ara buyar gara gara Caca.
"ra pagi pagi ngelamun, entar kesambet loo"
"apaan si caa"
"ra masuk organisasi yuk, bosen nih jadi kupu kupu(kuliah pulang2)"
"ia" jawab ara singakt
"ok wirpala entar kita daftar ya"
..

*
*
*

Kalas bubar
Caca dan ara sudah jalan menuju loket pendaftaran Wirpala (mahasiswa pecinta alam gitu).

"kak formulir 2 " ucap caca
"Ca buat lo aja, gue gak mau ikut"

"Ara nih gabung aja, gak papa kok" ucap Izdihar
"Deg.. Ara diam sambil natap senior nya"
"udah ambil aja" sambil nyodorin kertas formuli ke tangan Ara. Lalu pergi begitu saja.

"Araaa" bisik Caca
Ara sadar dari lamunannya...

Melihat kejadian tersebut, sesorang wanita bernama kalisa menampilkan waja cemberut karna melihat sikap Izdihar yang perhatian pada Andara. Ia Kalisa suka sama Izdihar, namus Izdihar cuek kepada semua wanita kecuali pada Andara. Terkadang Izdihar sering memperhatikan Ara semenjak Ara masuk Fakultas Peternakan. Izdihar anak Fakultas Kehutanan, Fakultas mereka seblahan. Jadi bagi Izdihar mudah untuk memantau Andara

*
*
*
*

Malam yang sunyi. Ara bingung isi formuli atau tidak, soalnya ara takut dengan pengkaderan, takut dibentak senior, belum lagi kegiatan malam, dan Ara takut hutan.

Keesokan harinya. Ara tidak mengumpulkan formulirnya, bahkan ia tidak mengisi formulir tersebut.
"ra kumpul formulir yuk"
"udah tadi"
"kok lo ninggalin gueee"
"udah jangan Drama, kumpul aja"
.
Tiba di ruang kuliah, ara kuliah seperti biasanya, ara tetep aktif dikelas jika ada tugas presentase dan diajukan pertanyaan, namun ara tak seaktif Merek yang organisator.

Hari ini ara sibuk karna ada praktek setelah teori, jdi pulangnya agak sore

.....

Izdihar sedang main basket bareng team basket kampus, ia Izdihar pemain inti dengan no punggung 27, kalo kapten team basket namanya Agung dengan no punggung 152, dan team inti lainya itu Fadly dengan no punggung 108,

"Dalam peran Cowonya 3 aja klo kebanyakan ngetiknya repot" autor

Di sore menjelang senjang Ara jalan dekat lapangan basket, yang biasa ara lalui untuk pulang ke kost. Kalau lewat situ deket jadi hemat ongkos katanya.
Pandangan Izdihar teralihkan dari basket dan menatap sendu ke arah Ara, tanpa sadar bola operan dari Fadli yang tadinya di arahkan ke arahnya malah meluncur ke kepala Ara,

"Ttaaakk.." suara basket yang mengenai kepala ara
"Araaaaaaa.." teriakan Izdihar
Ara jatuh dan pingsan.

Izdihar yang sigap lalu menggendong ara ke Klinik kampus. Sembari dokter memeriksa ara, didepan pintu kamar Izdihat cemas dan mondar mandiri memikirkan ara. " kok lo cemas dih, yang lempar bola kan gue" ucap Fadly,  "gue tau". "teruuus ngapain cemas?".
"emmm.." izdihar ingin menjawab pertanyaan dari Fadly buyar karna kedatangan Perwat klinik.

"Ara gimana sus?"
"Ara baik baik saja, tdk ada luka ataupun memar,"
Tanpa aba aba izdihar langsung masuk ke dalam ruangan ara.
"Ra lo ngak papa? Yang sakit mana??"
Ara msih diam dengan posisi duduk diatas nakas sambil memegang dahinya yang masih sakit akibat benturan bola.
Ara bangun dari nakas dan mencoba untuk berdiri, namun ia terjatuh ke kasur hingga Izdihar repleks memegang lengaan ara. Ara masih diam seperti biasa irit bicara. "Ra kalo di tanya tuh ngomong" -  "kok lo tau nama gue??"-
Izdihar diam*

Ara bangkit dari duduk nya lalu
"kak makasih yah udah nolongin"
"ia sama sama, sini gue anterin pulang"
"gak usah kak, gue bisa pulang sendiri"
"yakin??" Sambil narik tangan ara
"Ara menepis tangan laki laki tersebut lalu berjalan menjauh dari arah izdihar, "ma..maakasih ya kak"
Izdihar tetep kekeh mau nganterin Ara tapii dengan cara mengikutinya dari belakang agara Aranya aman sampai tujuan plus ara gak risih sama Izdihar. Tapii arah tetep sadar kalo Izdihar mengikutinya sampai tujuan, ara tersenyum tipis melihat tingkah senior nya itu

Bertemu Dengan Mu (Anara & Isdihar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang