11. ROOFTOP DAN COOKIES MATCHA

80 8 2
                                    

[JANGAN LUPA VOTE]


ROOFTOP MAHANTA.

Kelima pentolan Raksi itu bersama-sama duduk dan bersantai di rooftop teratas SMA Mahanta. Sebenarnya mereka bukan penguasa rooftop, hanya saja kali ini mereka memilih rooftop dikarenakan muak dengan sesaknya kantin. Mereka hanya membeli beberapa cemilan dan minuman lalu menikmatinya di rooftop. Tidak ada Bragy disana, karena manusia kocak itu sedang menyelesaikan beberapa urusan dengan salah satu guru.

"Jadi gimana Kas?"

Kaisan menoleh dengan alis terangkat ke arah Sagara. "Apa yang gimana?"

"Masih butuh jasa gue buat cariin cewek?Mumpung gue mau bantu nih."

"Gak butuh." Jawab Kaisan cepat.

"Jadi lo nerima pertunangan itu?" Tanya Lamuel.

"Gak sudi."

"Lah, lo udah dapet sendiri siapa yang bakal lo bawa ketemu keluarga lo?" Tanya Sagara memastikan.

"Yes."

Sheo berdecak. "Gercep juga."

"Cewek mana yang lo bawa?" Tanya Catra dengan nada dingin.

"Nanti tahu sendiri."

Kaisan kembali memainkan ponselnya sambil memakan kerupuk seblak yang dibeli Lamuel. Ia sudah mengirim pesan kepada Kaluna untuk segera menemuinya, sebelum jam pelajaran segera dimulai.

"Kaisan."

Ya...gadis itu datang hanya beberapa saat setelah percakapan para pentolan Raksi itu terhenti. Mereka melihat ke arah Kaluna. Otak mereka bekerja keras. Menduga-duga tentang alasan yang membuat Kaluna berani datang ke rooftop.

"Kas, jangan bilang--"

"Emang dia." Kaisan memotong ucapan Sagara. Lelaki itu berdiri dan melirik ke arah Kaluna beberapa detik lalu mengalihkan pandangan ke sisi lain dengan cepat. "Ikut gue."

Kaisan membuat Kaluna mengikutinya untuk duduk di sisi lain rooftop. Cukup jauh dari tempat semula Kaisan duduk. Mereka masih bisa melihat keduanya, tapi mereka tak bisa mendengar percakapan Kaisan dan Kaluna. 

Kaisan berdecak karena Kaluna tak kunjung duduk. Ia mendongak, memberi sinyal pada Kaluna. "Duduk."

Kaluna dengan canggung, duduk di sebelah Kaisan. Memberi jarak sekitar tiga puluh centi meter. Ia merasa sangat aneh duduk disaksikan keempat anak Raksi yang lain.

"Keputusan lo udah bulat?"

"Ya. Jadi kenapa lo minta gue kesini."

"Gue mau rencana kita sempurna dan gak kelihatan nipu, siapin baju dan riasan terbaik lo. Gak perlu glamour, asal pantes aja buat makan malam keluarga."

Kaluna berdecak. "Lo manggil gue cuma buat ngomong itu? Tenang gue bisa diajak kerjasama tanpa lo bilang."

"Baguslah kalau lo tahu harus gimana. Acaranya lusa, sherlock rumah lo dan gue jemput."

KAISAN ; s e r a p h i cTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang