002

4K 264 82
                                    

Beberapa minggu kemudian, malam hari

Hari ini salju turun seperti setiap tahunnya pada bulan desember, konoha yang biasanya dihiasi warna hijau pepohonan kini dihiasi warna putih salju dimana mana, jauh di dalam hutan kematian terlihat sosok anak laki laki bersurai putih dengan mata beriris biru safir yang indah namun kosong menatap kearah desa konoha dari cabang pohon yang tinggi.

"kheh kau bilang akan memberitahuku sesuatu bukan?" tanya pelan anak tersebut entah pada siapa dengan nada suara datar nan kosong.

Swosh

Hanya semilir angin dingin yang menerpa wajahnya yang ditutup oleh masker hitam pada bagian bawah.

"ya, tentu saja yuuki-kun " ucap sebuah suara feminim yang tiba tiba muncul disamping anak laki laki tersebut.

"apa itu hikari?" kata yuuki dengan nada datar nan kosong miliknya menatap anak perempuan disamping yang seharusnya mati ia bunuh beberapa minggu sebelumnya, sebenarnya kenapa hikari masih hidup? Itu adalah cerita yang akan dibahas dilain waktu.

"rencana danzo-sama dimajukan, sekitar akhir musim dingin ini, jika kamu masih ingin melakukan 'itu' aku harap bisa segera dilakukan yuuki-kun" kata hikari dengan lembut walau pun ia pernah mengalami sekarat seperti benang tipis yang memisahkan antara hidup dan mati karena anak laki laki didepannya tapi karena dia juga ia masih bisa hidup didunia ini, sedangkan yuuki menatap datar kearah hikari yang memakai pakaian tertutup dari atas hingga bawah.

"tentu saja rencana itu akan kumulai sebentar lagi, bagaimana keadaaan yang lain, aku belum bisa kesana lagi setelah kejadian kita sebelumnya" tanya yuuki dengan nada yang sama walau sedikit terdengar peduli.

"mereka sudah baik baik saja yuuki-kun, dan berapa kali kukatakan padamu berhenti memasang wajah tembokmu itu" kata hikari sedikit mengejek diakhir kalimatnya.

"hn" yuuki hanya menjawab singkat sambil menenangkan fikirannya yang sedikit kacau karena kejadian terakhir kali.

"kau tahu bukan yuuki-kun segala sesuatu tidaklah baik untuk disimpan sendiri.." kata hikari pelan sambil menatap yuuki dari sudut matanya.

"aku tahu" jawab yuuki dengan nada tenang membuat hikari menatapnya sejenak sebelum mengalihkan pandangannya kearah lain.

"kau peduli dengan orang lain yang tidak mengenal dirimu namun kau tak pernah peduli dengan dirimu sendiri" kata hikari perlahan

"kenapa kamu mau membantuku yuuki-kun , klanku tidak berhutang apa pun padamu? Malahan aku yang berhutang padamu yuuki-kun.." kata hikari dengan ekspresi bingung diwajahnya yang terbayangi hondei pada jubah miliknya, mendengar pertanyaan hikari membuat yuuki terdiam sambil menyentuh salju yang turun didepannya.

"mungkin karena ini" kata yuuki bersamaan dengan matanya berubah warna merah dengan pola unik namun indah.

"atau karena aku merasa terikat dengan desa ini walaupun aku tak tahu mengapa?" lanjut yuuki dengan suara datar nan kosong biasa yang ia miliki.

Perkataan yuuki membuat hikari terdiam sambil memandang wajah yuuki yang memiliki iris mata berwarna merah dengan pola unik yang menurutnya cantik, walaupun ia mempunyainya juga namun tak seindah milik yuuki.

Tangan yuuki melambai lalu terciptalah seekor elang berwarna putih salju dipundaknya memandang yuuki sambil mengangguk lalu terbang menuju pusat desa konoha.

"ini adalah awal rencanaku dimulai hikari...., apa yang kurencanakan pasti aku akan mendapatkannya walau pun kematianku sebagai bayarannya" kata yuuki sebelum menghilang dengan salju yang mengitarinya meninggalkan hikari disana sendirian.

Namikaze Uzumaki NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang